Rencana pernikahan itu akhirnya kandas
A
A
A
Sindonews.com - Malang tak dapat ditolak,untung tak dapat diraih.Kalimat itu pantas menggambarkan nasib yang dialami Lisa, tunangan Prada Firman Baso,anggota Kostrad yang meninggal dunia setelah tertembak saat bentrok TNI Brimob di Gorontalo,Minggu (22/4).
Lisa hanya duduk terpaku di sebuah kursi di selasar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar kemarin.Dia menunggu jenazah kekasihnya itu diautopsi. Kedua tangannya memegang foto kekasihnya yang mengenakan seragam TNI.Nyaris tak ada kalimat yang diucapkannya. Namun dari sorot matanya, terlihat jelas gadis itu memendam kesedihan yang mendalam. Sebelum tunangannya itu menemui ajal,pasangan kekasih ini sudah merencanakan pernikahan pada Mei mendatang.
Keluarga juga menunggu kepulangan Prada Firman dari Gorontalo ke Kabupaten Bone karena dia berjanji segera datang meminang pujaan hatinya itu.Namun,harapan itu sirna seketika karena Prada Firman keburu dipanggil Sang Khalik setelah sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit Gorontalo akibat luka tembak yang dideritanya. Duka yang sama juga dirasakan keluarga Prada Firman. Rumah panggung di Desa Corowali,Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, kemarin ramai dikunjungi sanak saudara dan kerabat terdekat.
Mereka datang menyampaikan duka cita atas meningalnya bungsu dari lima bersaudara itu.Jenazah Prada Firman yang tiba di rumah duka sekitar pukul 23.00 Wita tadi malam langsung disambut ledakan tangis. Saudara kandung almarhum, Sulaiman,yang ditemui di rumah duka di Corowali,mengatakan, sebelum adiknya tertembak, dia sempat melakukan komunikasi melalui telepon seluler (ponsel) pada Sabtu (21/4),atau sehari sebelum peristiwa naas itu terjadi.
Adiknya mengabarkan kepadanya bahwa dia akan pulang bulan depan untuk meminang kekasihnya yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengannya. Kakak Ipar Prada Firman, Hanipar menuturkan,Lisa bersepupu dengan orangtua Prada Firman,Udding. “Kedua orang tua sudah menyetujui hubungan mereka,”ujar dia. Prada Firman lahir pada November 1989 dari pasangan Udding dan almarhumah Juniati.
Pria pendiam ini menamatkan pendidikan di SMK Negeri I Watampone.Dia masuk TNI pada 2010 setelah tamat SMK. Sejak lulus,dia langsung ditempatkan pada Yonif 221 Motilango Gorontalo dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). Jabatan terakhirnya adalah Tamtama Penembak.
Prada Firman,rencananya akan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Watampone hari ini. Sebelum diberangkatkan ke rumah duka tadi malam,Prada Firman sempat menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (wbs)
Lisa hanya duduk terpaku di sebuah kursi di selasar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar kemarin.Dia menunggu jenazah kekasihnya itu diautopsi. Kedua tangannya memegang foto kekasihnya yang mengenakan seragam TNI.Nyaris tak ada kalimat yang diucapkannya. Namun dari sorot matanya, terlihat jelas gadis itu memendam kesedihan yang mendalam. Sebelum tunangannya itu menemui ajal,pasangan kekasih ini sudah merencanakan pernikahan pada Mei mendatang.
Keluarga juga menunggu kepulangan Prada Firman dari Gorontalo ke Kabupaten Bone karena dia berjanji segera datang meminang pujaan hatinya itu.Namun,harapan itu sirna seketika karena Prada Firman keburu dipanggil Sang Khalik setelah sempat beberapa hari dirawat di rumah sakit Gorontalo akibat luka tembak yang dideritanya. Duka yang sama juga dirasakan keluarga Prada Firman. Rumah panggung di Desa Corowali,Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, kemarin ramai dikunjungi sanak saudara dan kerabat terdekat.
Mereka datang menyampaikan duka cita atas meningalnya bungsu dari lima bersaudara itu.Jenazah Prada Firman yang tiba di rumah duka sekitar pukul 23.00 Wita tadi malam langsung disambut ledakan tangis. Saudara kandung almarhum, Sulaiman,yang ditemui di rumah duka di Corowali,mengatakan, sebelum adiknya tertembak, dia sempat melakukan komunikasi melalui telepon seluler (ponsel) pada Sabtu (21/4),atau sehari sebelum peristiwa naas itu terjadi.
Adiknya mengabarkan kepadanya bahwa dia akan pulang bulan depan untuk meminang kekasihnya yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengannya. Kakak Ipar Prada Firman, Hanipar menuturkan,Lisa bersepupu dengan orangtua Prada Firman,Udding. “Kedua orang tua sudah menyetujui hubungan mereka,”ujar dia. Prada Firman lahir pada November 1989 dari pasangan Udding dan almarhumah Juniati.
Pria pendiam ini menamatkan pendidikan di SMK Negeri I Watampone.Dia masuk TNI pada 2010 setelah tamat SMK. Sejak lulus,dia langsung ditempatkan pada Yonif 221 Motilango Gorontalo dengan pangkat Prajurit Dua (Prada). Jabatan terakhirnya adalah Tamtama Penembak.
Prada Firman,rencananya akan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Watampone hari ini. Sebelum diberangkatkan ke rumah duka tadi malam,Prada Firman sempat menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (wbs)
()