Tubuh korban dimakan buaya ditemukan tinggal setengah
A
A
A
Sindonews.com – Tubuh Syafik bin Mahmud, 48,warga Pemulutan OKI yang dimakan buaya muara di Sungai Tungal Desa Bentayan Banyuasin ditemukan kemarin sekitar pukul 05.00 WIB.
Tubuh korban ditemukan tunggal setengah, dengan kondisi sudah membengkak dan seluruh isi perut sudah tidak utuh. Kepolsek Pulau Rimau AKP Diesli mengatakan,penemuan jasad korban pertama kali oleh salah seorang warga desa yang hendak menyeberang sungai. Tubuh korban yang tinggal setengah berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.Tubuh korban menyangkut di sekitar akar-akar tanaman rawa.
Oleh warga yang menemukan, hal tersebut dilaporkan ke Polsek Pulau Rimau. Mendengar kabar itu,keempat teman korban, Kemis, Joni, Mamad dan Bastari, kesemuanya warga OKI,yang menginap di salah satu rumah warga, langsung menuju ke lokasi penemuan jasad korban Syafik. Bersama dengan anggota Polsek Pulau Rimau dan warga, jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke keluarga korban di OKI.
“Kondisi korban sudah tewas, dengan tubuh yang sudah tidak utuh. Kedua tangan, kedua kaki dan tubuh bagian pinggang sudah tidak ada. Isi perut sudah tidak sempurna,” kata Diesli kemarin. Atas penemuan itu, Kapolsek berharap agar warga yang berada di lokasi yang memang rawan keberadaan buaya muara untuk lebih berhati-hati. “Keberadaan buaya tidak bisa diduga pasti.Karena itu,warga lebih baik berhati-hati dan tidak mengusik buaya,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Perlindungan, dan Prasarana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Fahmi Rofiq mengatakan, pihaknya sudah memasang plang tanda-tanda kawasan rawan akan keberadaan buaya di seputaran anak Sungai Musi di Banyuasin. (wbs)
Tubuh korban ditemukan tunggal setengah, dengan kondisi sudah membengkak dan seluruh isi perut sudah tidak utuh. Kepolsek Pulau Rimau AKP Diesli mengatakan,penemuan jasad korban pertama kali oleh salah seorang warga desa yang hendak menyeberang sungai. Tubuh korban yang tinggal setengah berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.Tubuh korban menyangkut di sekitar akar-akar tanaman rawa.
Oleh warga yang menemukan, hal tersebut dilaporkan ke Polsek Pulau Rimau. Mendengar kabar itu,keempat teman korban, Kemis, Joni, Mamad dan Bastari, kesemuanya warga OKI,yang menginap di salah satu rumah warga, langsung menuju ke lokasi penemuan jasad korban Syafik. Bersama dengan anggota Polsek Pulau Rimau dan warga, jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke keluarga korban di OKI.
“Kondisi korban sudah tewas, dengan tubuh yang sudah tidak utuh. Kedua tangan, kedua kaki dan tubuh bagian pinggang sudah tidak ada. Isi perut sudah tidak sempurna,” kata Diesli kemarin. Atas penemuan itu, Kapolsek berharap agar warga yang berada di lokasi yang memang rawan keberadaan buaya muara untuk lebih berhati-hati. “Keberadaan buaya tidak bisa diduga pasti.Karena itu,warga lebih baik berhati-hati dan tidak mengusik buaya,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Perlindungan, dan Prasarana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Fahmi Rofiq mengatakan, pihaknya sudah memasang plang tanda-tanda kawasan rawan akan keberadaan buaya di seputaran anak Sungai Musi di Banyuasin. (wbs)
()