30 Imigran gelap dipindahkan ke Rudenim Bangil
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 30 imigran gelap asal Afganistan yang terdampar di pantai Gedangan Kabupaten Malang dipindahkan ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Bangil, Pasuruan.
Pemindahan imigran yang sedianya akan mencari suaka politik ke Australia ini dilakukan dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dari Malang dan Pasuruan.
Beberapa tahanan ini harus mendapatkan perawatan karena mengalami luka di bagian kaki ketika berusaha kabur dari kejaran petugas. Mereka harus dibantu petugas untuk menuju ruang pemeriksaan dan pendataan tahanan.
Para tahanan yang merupakan pelimpahan dari Kantor Imigrasi Malang ini bergabung dengan imigran lainnya yang telah lebih dulu menghuni Rudenim Surabaya di Bangil. Saat ini, jumlah total imigran yang menghuni rumah tahanan tersebut mencapai 65 orang.
Dengan tambahan ini, kapasitas Rudenim di Bangil kembali overload dari kuota yang hanya bisa menampung 60 orang. Pihak Rudenim terpaksa menambahkan sejumlah fasilitas untuk melengkapi kelebihan kuota tersebut.
"Untuk sementara mereka tetap bergabung dalam Rudenim Surabaya di Bangil. Kami akan mengupayakan penambahan fasilitas untuk bisa menampung seluruh deteni," kata Kepala Rudenim Surabaya, Iwan Rustiawan menjelaskan di Bangil, Pasuruan, Senin (23/4/2012).
Untuk mengantisipasi kaburnya tahanan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, pihak Rudenim akan meminta bantuan dari personil Polres Pasuruan. Surat permintaan tersebut segera dilayangkan kepada Polres Pasuruan.
"Kami akan meminta bantuan pengamanan kepada Polres Pasuruan. Personel kepolisian ini akan membantu petugas Rudenim untuk menjaga para deteni tersebut," katanya.
Pihak Rudenim tidak bisa memastikan sampai kapan para tahanan ini akan tinggal. Para tahanan ini akan dilimpahkan ke UNHCR (lembaga yang mengurusi masalah pengungsi) PBB untuk dilakukan proses lebih lanjut.(azh)
Pemindahan imigran yang sedianya akan mencari suaka politik ke Australia ini dilakukan dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dari Malang dan Pasuruan.
Beberapa tahanan ini harus mendapatkan perawatan karena mengalami luka di bagian kaki ketika berusaha kabur dari kejaran petugas. Mereka harus dibantu petugas untuk menuju ruang pemeriksaan dan pendataan tahanan.
Para tahanan yang merupakan pelimpahan dari Kantor Imigrasi Malang ini bergabung dengan imigran lainnya yang telah lebih dulu menghuni Rudenim Surabaya di Bangil. Saat ini, jumlah total imigran yang menghuni rumah tahanan tersebut mencapai 65 orang.
Dengan tambahan ini, kapasitas Rudenim di Bangil kembali overload dari kuota yang hanya bisa menampung 60 orang. Pihak Rudenim terpaksa menambahkan sejumlah fasilitas untuk melengkapi kelebihan kuota tersebut.
"Untuk sementara mereka tetap bergabung dalam Rudenim Surabaya di Bangil. Kami akan mengupayakan penambahan fasilitas untuk bisa menampung seluruh deteni," kata Kepala Rudenim Surabaya, Iwan Rustiawan menjelaskan di Bangil, Pasuruan, Senin (23/4/2012).
Untuk mengantisipasi kaburnya tahanan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, pihak Rudenim akan meminta bantuan dari personil Polres Pasuruan. Surat permintaan tersebut segera dilayangkan kepada Polres Pasuruan.
"Kami akan meminta bantuan pengamanan kepada Polres Pasuruan. Personel kepolisian ini akan membantu petugas Rudenim untuk menjaga para deteni tersebut," katanya.
Pihak Rudenim tidak bisa memastikan sampai kapan para tahanan ini akan tinggal. Para tahanan ini akan dilimpahkan ke UNHCR (lembaga yang mengurusi masalah pengungsi) PBB untuk dilakukan proses lebih lanjut.(azh)
()