15 wanita asal Bogor dijadikan pekerja seks

Jum'at, 13 April 2012 - 08:56 WIB
15 wanita asal Bogor dijadikan pekerja seks
15 wanita asal Bogor dijadikan pekerja seks
A A A
Sindonews.com – Sebanyak 15 wanita asal Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi korban perdagangan manusia. Mereka dijual dan dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di salah satu wisma di eks Lokalisasi Teratai Putih.

Peristiwa ini terungkap setelah anggota Unit Pelayaan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bogor Kota melakukan pencarian di kawasan yang lebih dikenal dengan nama Kampung Baru. Hasilnya, Kamis (12/4) sekitar pukul 02.30 WIB, ke-15 cewek tersebut ditemukan di Wisma Rio.

Ke-15 korban yakni Caca,16; Tuti, 18; Eka, 18; Sarah, 18; Melati, 17; Nia, 23; Febrianti, 30; Irma, 27; Eva, 17; Weni, 19; Ani, 20; Iren, 18; Ika, 21; Viratini, 19; Ria,20; dan Irnawati,17; dibawa ke Polsekta Sukarami untuk didata. Dari informasi yang dihimpun SINDO di Polsekta Sukarami Palembang,munculnya kasus ini berawal dari laporan beberapa orang tua korban ke PolrestaBogorKotabahwaanak mereka hilang.

Laporan ditindaklanjuti dengan penyelidikan hingga polisi berhasil menangkap Iwan, yang diduga tangan kanan pemilik Wisma Rio. Menurut Iwan,yang ditangkap di Bogor, polisi lalu menangkap Popo dan Yuli, suami istri pemilik Wisma Rio di Jakarta. Penyelidikan kemudian dilanjutkan hingga akhirnya ke-15 korban ditemukan. “Kami bekerja sama dengan Satuan Polres Bogor Kota dan Unit Buser serta PPA-nya mengungkap kasus ini.

Tapi, kami belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih dalam pengembangan lebih lanjut, guna menangkap Ujang (buron), orang yang menampung di wisma,” ungkap Kanit Reskrim Sukarami Palembang Iptu Hanys Pamungkas Subandrio di kantornya kemarin. Setelah didata, siang kemarin para korban trafficking tersebut dibawa kembali ke Polresta Bogor untuk selanjutnya dikembalikan ke keluarga masing- masing.

Nia, salah satu korban yang sedang hamil lima bulan,mengatakan sudah hampir dua tahun berada di Wisma Rio. Selama itu, dia tidak bisa kabur karena selalu diawasi pengamanan wisma. “Saya sejak 2010,bekerja di sini.Awalnya saya ditipu sama Iwan.PakIwanbilangkerjadiPalembang enak,cuma ngelayani tamu di kafe saja.Eh ndak tahunya saya disuruh ngelayanilelaki hidung belang,” ungkap Nia di Polsekta Sukarami kemarin.

Dia mengaku setiap kali melayani pria hidung belang dibayar sebesar Rp150.000. Dari jumlah tersebut dia hanya mendapat bagian Rp50.000. Rp100.000 lagi disetor ke pemilik wisma. “Sehari bisa lima kali saya melayani tamu dari buka pukul 09.00 WIB sampai pagi dini hari. Karena kerja di sini,saya hamil 5 bulan gara-gara tamu saya maksa tidak pakai pengaman,” kata dia. Irnawati, korban lainnya, mengaku juga menjadi korban penipuan Iwan.

Iwan membujuk siswi SMK kelas dua di Bogor ini ke Palembang karena dengan alasan jalan-jalan. ”Satu bulan yang lalu, saya diajak jalan sama Iwan ke Palembang. Ndak tahunya saya disuruh ngelayani pria hidung belang,”ujarnya. Gadis berkulit putih ini menambahkan, sebenarnya dia dan temannya beberapa pekan lalu berusaha kabur dari Wisma Rio,tapi gagal.

“Penjagaandisiniketatsekali, terusbanyakCCTV,jadigerakgerik kami pasti diketahui.Kami senang sekali Pak, bisa keluar dari sana dan bisa pulang ke Bogor lagi,”tandasnya. (wbs)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8377 seconds (0.1#10.140)