Ratusan PNS Timor Tengah Utara terancam pecat

Ratusan PNS Timor Tengah Utara terancam pecat
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 296 orang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) terancam terkena sanksi disiplin. Delapan orang di antaranya terancam dipecat karena ketidakhadiran bekerja di kantor melebihi 46 tanpa berita.
Sesuai akumulasi rekapan daftar absensi setahun terakhir dari bagian organisasi setda Timor Tengah Utara, ratusan PNS itu akan diberi sanksi sesuai klasifikasi ketidakhadiran mereka dalam efektifitas kerja di kantor.
"Sanksi kepada mereka kita jatuhkan sesuai dengan berat atau ringanya pelanggaran. Kita mulai menerapkan aturan tentang disiplin PNS dalam PP 53/2010. Nama-nama PNS yang indisipliner kita umumkan pada setiap apel pagi. Biar menjadi efek jera. Jangan hanya tuntut hak, tetapi kewajiban tidak jalan." Tegas Raymundus Fernandes, Bupati Timor Tengah Utara, NTT.
PNS yang tidak masuk kantor lima hari tanpa berita akan dikenakan sanksi teguran lisan dari atasan langsung, PNS yang absen 6-10 hari dikenakan sanksi teguran tertulis dari atasan langsung, 10-15 hari absen dikenakan sanksi pernyataan tidak puas dari atasan langsung.
Lebih dari 15 hari, lanjut Raymundus akan dikenakan sanksi penurunan pangkat hingga pemecatan. "Sesuai PP 53/2010, tidak masuk kantor lebih dari 46 hari kerja, dikenakan sanksi pemecatan. Bahkan ada yang sudah sampai 500 hari kerja tidak masuk kerja. Kita sedang proses untuk pemecatan. Saya pastikan itu. Hak dan kewajiban harus seimbang. Gaji dibayar penuh tetapi masuk kantor malas. Apalagi sejak 1 April kenaikan gaji pokok mulai dibayarkan." Kata Fernandes.
Dia mengatakan, penerapan sanksi terhadap para PNS merupakan amanat PP 53/2010 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Nomor: 21/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sementara beberapa PNS yang namanya diumumkan setiap hari dalam apel pagi mengaku kaget, sedangkan Fiktor F. Ledoh, salah satu pegawai negeri sipil pada dinas Peternakan yang terancam dipecat karena tidak masuk kantor selama 50 hari kerja membantah dirinya akan dipecat.
"Itu nama hanya dibacakan saja pada setiap apel pagi, tidak mungkin kami dipecat." ujarnya tanpa beban, di halaman Polres, kamis, 5 April 2012 siang.
Berikut nama-nama PNS yang terancam hukum berat (pemecatan) diantaranya, Quido F Seran, S.E, absen 52 hari, Ir. Nanang Wismadi, M.M 46 hari, Viktor F. Ledoh, S.Pt 50 hari, Maria YG Sakunab, S.E, M.eng 60 hari, Gregorius Manehat 63 hari, Joao Da Costa 73 hari, Andreas Naro 48 hari (sakit), Stefanus Wisang 55 hari (sakit). (san)
Sesuai akumulasi rekapan daftar absensi setahun terakhir dari bagian organisasi setda Timor Tengah Utara, ratusan PNS itu akan diberi sanksi sesuai klasifikasi ketidakhadiran mereka dalam efektifitas kerja di kantor.
"Sanksi kepada mereka kita jatuhkan sesuai dengan berat atau ringanya pelanggaran. Kita mulai menerapkan aturan tentang disiplin PNS dalam PP 53/2010. Nama-nama PNS yang indisipliner kita umumkan pada setiap apel pagi. Biar menjadi efek jera. Jangan hanya tuntut hak, tetapi kewajiban tidak jalan." Tegas Raymundus Fernandes, Bupati Timor Tengah Utara, NTT.
PNS yang tidak masuk kantor lima hari tanpa berita akan dikenakan sanksi teguran lisan dari atasan langsung, PNS yang absen 6-10 hari dikenakan sanksi teguran tertulis dari atasan langsung, 10-15 hari absen dikenakan sanksi pernyataan tidak puas dari atasan langsung.
Lebih dari 15 hari, lanjut Raymundus akan dikenakan sanksi penurunan pangkat hingga pemecatan. "Sesuai PP 53/2010, tidak masuk kantor lebih dari 46 hari kerja, dikenakan sanksi pemecatan. Bahkan ada yang sudah sampai 500 hari kerja tidak masuk kerja. Kita sedang proses untuk pemecatan. Saya pastikan itu. Hak dan kewajiban harus seimbang. Gaji dibayar penuh tetapi masuk kantor malas. Apalagi sejak 1 April kenaikan gaji pokok mulai dibayarkan." Kata Fernandes.
Dia mengatakan, penerapan sanksi terhadap para PNS merupakan amanat PP 53/2010 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Nomor: 21/2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sementara beberapa PNS yang namanya diumumkan setiap hari dalam apel pagi mengaku kaget, sedangkan Fiktor F. Ledoh, salah satu pegawai negeri sipil pada dinas Peternakan yang terancam dipecat karena tidak masuk kantor selama 50 hari kerja membantah dirinya akan dipecat.
"Itu nama hanya dibacakan saja pada setiap apel pagi, tidak mungkin kami dipecat." ujarnya tanpa beban, di halaman Polres, kamis, 5 April 2012 siang.
Berikut nama-nama PNS yang terancam hukum berat (pemecatan) diantaranya, Quido F Seran, S.E, absen 52 hari, Ir. Nanang Wismadi, M.M 46 hari, Viktor F. Ledoh, S.Pt 50 hari, Maria YG Sakunab, S.E, M.eng 60 hari, Gregorius Manehat 63 hari, Joao Da Costa 73 hari, Andreas Naro 48 hari (sakit), Stefanus Wisang 55 hari (sakit). (san)
()