Tolak BBM naik, mahasiswa bakar foto SBY
A
A
A
Sindonews.com - Aksi mahasiswa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone berlangsung ricuh. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendesak Ketua DPRD Ambo Dalle ikut menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mulai 1 April 2012.
"Maaf, kami bukan menolak anggota dewan yang mau menerima kami. Tapi kami hanya mau jika aspirasi ini disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Ambo Dalle," kata Syamsuddin.
Koordinator aksi ini mengatakan, keinginan untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD Ambo Dalle agar mahasiswa bisa memastikan jika aspirasi yang mereka sampaikan tersalur ke pusat.
Wakil Ketua DPRD Asia Andi Pananrangi mengatakan, Ketua DPRD Ambo Dalle tidak bisa hadir karena saat ini DPRD sedang reses selama satu minggu untuk bertemu konstituen. "Mohon maaf Ketua DPRD Ambo Dalle tidak bisa hadir untuk menemui adik-adik, karena beliau ada reses untuk bertemu konstituen di daerah pemilihannya," kata Asia.
Meski mendapat kejelasan dari Asia, namun mahasiswa tetap ngotot. Sempat terjadi adu mulut antara Asia Andi Pananrangi denagn Syamsuddin. Perdebatan ini baru berhenti setelah tuntutan mahasiswa agar DPRD Bone mau menandatangani surat pernyataan menolak kenaikan harga BBM.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengusung keranda peti mayat yang bertuliskan wafatnya rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. Keranda ini juga ditempeli foto SBY yang kemudian dibakar dihalaman Kantor DPRD. Sebelum dibakar, keranda peti mati yang ditempeli foto SBY itu disalatkan mahasiswa.
Pembakaran keranda peti mati ini merupakan simbol matinya hati nurani SBY terhadap rakyat. Terkait pembakaran foto Presiden SBY, kapolsek Kota Kompol Ali Syahban mengatakan, akan menindak tegas mahasiswa yang membakar foto Presiden SBY. "Kita akan tindak tegas mahasiswa yang membakar foto Presiden, karena itu simbol negara yang harus dijaga," katanya.
Kompol Ali Syahban akan melakukan koordinasi dengan Polres untuk melakukan pengusutan terhadap pelaku pembakar foto SBY untuk diproses secara hukum. "Kita akan koordinasi dengan Polres. Untuk mencari tahu pelaku yang membakar foto SBY. Siapa pun yang terlibat akan kita proses," katanya. (san)
"Maaf, kami bukan menolak anggota dewan yang mau menerima kami. Tapi kami hanya mau jika aspirasi ini disampaikan langsung kepada Ketua DPRD Ambo Dalle," kata Syamsuddin.
Koordinator aksi ini mengatakan, keinginan untuk bertemu langsung dengan Ketua DPRD Ambo Dalle agar mahasiswa bisa memastikan jika aspirasi yang mereka sampaikan tersalur ke pusat.
Wakil Ketua DPRD Asia Andi Pananrangi mengatakan, Ketua DPRD Ambo Dalle tidak bisa hadir karena saat ini DPRD sedang reses selama satu minggu untuk bertemu konstituen. "Mohon maaf Ketua DPRD Ambo Dalle tidak bisa hadir untuk menemui adik-adik, karena beliau ada reses untuk bertemu konstituen di daerah pemilihannya," kata Asia.
Meski mendapat kejelasan dari Asia, namun mahasiswa tetap ngotot. Sempat terjadi adu mulut antara Asia Andi Pananrangi denagn Syamsuddin. Perdebatan ini baru berhenti setelah tuntutan mahasiswa agar DPRD Bone mau menandatangani surat pernyataan menolak kenaikan harga BBM.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengusung keranda peti mayat yang bertuliskan wafatnya rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. Keranda ini juga ditempeli foto SBY yang kemudian dibakar dihalaman Kantor DPRD. Sebelum dibakar, keranda peti mati yang ditempeli foto SBY itu disalatkan mahasiswa.
Pembakaran keranda peti mati ini merupakan simbol matinya hati nurani SBY terhadap rakyat. Terkait pembakaran foto Presiden SBY, kapolsek Kota Kompol Ali Syahban mengatakan, akan menindak tegas mahasiswa yang membakar foto Presiden SBY. "Kita akan tindak tegas mahasiswa yang membakar foto Presiden, karena itu simbol negara yang harus dijaga," katanya.
Kompol Ali Syahban akan melakukan koordinasi dengan Polres untuk melakukan pengusutan terhadap pelaku pembakar foto SBY untuk diproses secara hukum. "Kita akan koordinasi dengan Polres. Untuk mencari tahu pelaku yang membakar foto SBY. Siapa pun yang terlibat akan kita proses," katanya. (san)
()