Bawa alat dapur KAMMI tolak kenaikan BBM
Bawa alat dapur KAMMI tolak kenaikan BBM
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan mahasiswa tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Mulsim Indonesia (KAMMI) Jawa Barat (Jabar) menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikan harga Bakar Bahan Minyak (BBM) di Kantor Pemerintah Pronvisi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) Gedung Sate, Bandung.
Dalam aksinya itu mereka terlihat membawa peralatan masak dan kayu bakar sebagai simbol penolakan.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah mahasiswa mengenakan jaket alamaternya itu berorasi sembari membawa galon air mineral, kompor gas, panci dan katel serta kayu bakar.
Peralatan dan perlengkapan memasak ini diletakan di pinggir Jalan Diponegoro dekat pintu masuk ke Gedung Sate. Mereka juga tampak membawa poster bertulisan penolakan-penolakan.
"Apapun alasan yang dikemukakan pemerintah, KAMMI menolak kenaikan BBM," kata, Ketua Umum KAMMI, Muhammad Ilyas, melalui rilisnya, Senin (12/3/2012).
Dalam aksinya, KAMMI menyerukan jika pemerintah bersikeras menaikan harga BBM, maka pasangan Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono harus mundur. "SBY-Boediono tidak mampu mengemban amanah rakyat," tegasnya.
Aksi tersebut mendapat kawalan ketat dari kepolisian. Lalu lintas di Jalan Diponegoro mulai pukul 10.40 WIB, ditutup. Berbagai elemen mahasiswa juga terus berdatangan mengepung Gedung Sate.(lin)
Dalam aksinya itu mereka terlihat membawa peralatan masak dan kayu bakar sebagai simbol penolakan.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah mahasiswa mengenakan jaket alamaternya itu berorasi sembari membawa galon air mineral, kompor gas, panci dan katel serta kayu bakar.
Peralatan dan perlengkapan memasak ini diletakan di pinggir Jalan Diponegoro dekat pintu masuk ke Gedung Sate. Mereka juga tampak membawa poster bertulisan penolakan-penolakan.
"Apapun alasan yang dikemukakan pemerintah, KAMMI menolak kenaikan BBM," kata, Ketua Umum KAMMI, Muhammad Ilyas, melalui rilisnya, Senin (12/3/2012).
Dalam aksinya, KAMMI menyerukan jika pemerintah bersikeras menaikan harga BBM, maka pasangan Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono harus mundur. "SBY-Boediono tidak mampu mengemban amanah rakyat," tegasnya.
Aksi tersebut mendapat kawalan ketat dari kepolisian. Lalu lintas di Jalan Diponegoro mulai pukul 10.40 WIB, ditutup. Berbagai elemen mahasiswa juga terus berdatangan mengepung Gedung Sate.(lin)
()
Explore More