Puluhan rumah diterjang gelombang pasang
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 21 unit rumah di Jorong (dusun) Pondok, Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat hancur diterjang gelombang laut. Pesisir pantai di wilayah ini sudah terikis akibat abrasi.
Menurut Wali Nagari Sasak, Arman kejadian ini terjadi sudah tiga hari lalu akibat abrasi pantai yang terjadi di Jorong Pondok. “Sejak tiga hari lalu sudah 21 rumah hancur akibat gelombang abrasi pantai,” kata Arman saat dihubungi, Jumat (9/3/2012)
Kata Arman, itu masih ada sebanyak 107 rumah terancam diterjang gelombang laut. Gelombang tadi malam cukup besar membuat warga terpaksa mengungsi di daerah yang aman.
“Saat ini warga masih resah akan ada air laut pasang, sebab ini akan menghantam rumah warga, sebab jarak rumah warga ke pantai tinggal setengah meter lagi,” ujarnya.
Kondisi warga makin parah dimana hujan terus mengguyur dari Pasaman Barat sehingga warga yang mengungsi sebagian terkena flu dan deman.
Sejak tadi malam beberapa relawan sudah diturunkan ke lokasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Polres serta Dinas Kesehatan terus memberikan bantuan kepada warga.
“Pemuda dan relawan serta tim dari BPBD saling koordinasi membantu warga membongkar rumah serta mengangkat barang-barang warga, sementara dinas kesehatan memberikan bantuan medis kepada warga yang terserang penyakit,” ungkap Arman.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membuat grip di sepanjang bibir pantai di Jorong Pondok. Jika terus dibiarkan maka ada sekitar ratusan rumah yang akan ambruk. Grip itu bertujuan dapat memecah ombak sehingga gelombang tidak langsung menghantam rumah warga.
“Solusi dari abrasi pantai satu-satunya hanya membuat grip jika diharapkan warga pindah maka sangat sulit karena warga yang ada di sana bermata pencarian nelayan. Mereka akan tetap bertahan berdiam di tepi pantai dengan alasan lebih dekat jika ingin pergi melaut,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Asgiarman mengatakan pihaknya sudah menyiagakan perahu karet serta beberapa personel yang akan membantu warga.
“Kepada Kepala Jorong diharapkan segera membuat laporan tentang berapa rumah warga yang ambruk akibat gelombang. Warga juga diharapkan tetap siaga karena hujan disertai badai terus terjadi,” katanya.
Sementara dari BPBD mendirikan tenda pleton serta dapur umum jika nantinya dibutuhkan, serta diharapkan warga mengungsi ke tenda-tenda yang telah didirikan.(azh)
Menurut Wali Nagari Sasak, Arman kejadian ini terjadi sudah tiga hari lalu akibat abrasi pantai yang terjadi di Jorong Pondok. “Sejak tiga hari lalu sudah 21 rumah hancur akibat gelombang abrasi pantai,” kata Arman saat dihubungi, Jumat (9/3/2012)
Kata Arman, itu masih ada sebanyak 107 rumah terancam diterjang gelombang laut. Gelombang tadi malam cukup besar membuat warga terpaksa mengungsi di daerah yang aman.
“Saat ini warga masih resah akan ada air laut pasang, sebab ini akan menghantam rumah warga, sebab jarak rumah warga ke pantai tinggal setengah meter lagi,” ujarnya.
Kondisi warga makin parah dimana hujan terus mengguyur dari Pasaman Barat sehingga warga yang mengungsi sebagian terkena flu dan deman.
Sejak tadi malam beberapa relawan sudah diturunkan ke lokasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Polres serta Dinas Kesehatan terus memberikan bantuan kepada warga.
“Pemuda dan relawan serta tim dari BPBD saling koordinasi membantu warga membongkar rumah serta mengangkat barang-barang warga, sementara dinas kesehatan memberikan bantuan medis kepada warga yang terserang penyakit,” ungkap Arman.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membuat grip di sepanjang bibir pantai di Jorong Pondok. Jika terus dibiarkan maka ada sekitar ratusan rumah yang akan ambruk. Grip itu bertujuan dapat memecah ombak sehingga gelombang tidak langsung menghantam rumah warga.
“Solusi dari abrasi pantai satu-satunya hanya membuat grip jika diharapkan warga pindah maka sangat sulit karena warga yang ada di sana bermata pencarian nelayan. Mereka akan tetap bertahan berdiam di tepi pantai dengan alasan lebih dekat jika ingin pergi melaut,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Asgiarman mengatakan pihaknya sudah menyiagakan perahu karet serta beberapa personel yang akan membantu warga.
“Kepada Kepala Jorong diharapkan segera membuat laporan tentang berapa rumah warga yang ambruk akibat gelombang. Warga juga diharapkan tetap siaga karena hujan disertai badai terus terjadi,” katanya.
Sementara dari BPBD mendirikan tenda pleton serta dapur umum jika nantinya dibutuhkan, serta diharapkan warga mengungsi ke tenda-tenda yang telah didirikan.(azh)
()