Jasad TKW Euis langsung dikuburkan
A
A
A
Sindonews.com - Jasad Euis Sutiarsih binti Waitami, (52) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Pasir Sereh, RT3 RW5, Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, yang meninggal dunia pada 6 Agustus 2011 di Jedah, Arab Saudi, langsung dimakamkan oleh pihak keluarga setelah sampai di rumah duka.
Pihak keluarga langsung menguburkannya setelah sempat membuka peti mati dan meyakini jika jasad dalam peti yang kondisi sebagian tubuhnya sudah rusak itu adalah benar mayat Euis.
"Jenazah kakak saya sampai di rumah jam 01.00 WIB Senin dinihari. Saya sempat buka peti matinya dan memang benar itu adalah kakak saya. Setelah sempat disalatkan pada pagi hari jasadnya langsung dikuburkan," kata adik korban, Solihin (46), Bandung Senin (5/3/2012) pagi.
Dia mengatakan, ketika melihat jasad kakaknya ia melihat ada beberapa bagian tubuh yang seperti bekas luka.
Sehingga ia merasa ada kejanggalan dalam kematian kakaknya. Apalagi keterangan dari pihak majikan dan hasil otopsi pihak rumah sakit berbeda.
Ditambahkan, Solihin, majikannya mengatakan jika Euis meninggal akibat terjatuh dari tangga, sedangkan pihak rumah sakit menyebutkan Euis meninggal dengan penuh luka-luka di sekujur tubuhnya dan mengalami luka traumatik.
"Meskipun ada kejanggalan tapi saya pasrah. Sekarang hak-hak korban termasuk sisa gaji 16.500 real sudah diterima oleh pihak keluarga, tinggal klaim asuransi yang sedang kami perjuangkan," ucapnya.
Putra bungsu korban, Pegi Sumiati, (28) mengaku ikhlas dan merelakan kepergian orang tuanya. Ia mengaku sejak kepergian orang tuanya bekerja di Arab Saudi tidak pernah sekalipun berkomunikasi. Hanya saja sebelum berangkat orang tuanya sempat meminta izin untuk bekerja ke luar negeri.
"Waktu mau pergi ibu sempat meminta izin dan saya beserta kakak-kakak yang lain tidak bisa menghalangi niat ibu. Tapi kami semua tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini," ucap Pegi.
Seperti diketahui Euis meninggal dunia pada 6 Agustus 2011 namun informasi itu baru diterima pihak keluarga pada 31 Januari 2012 atau enam bulan pasca meninggalnya Euis. Dia dikatakan meninggal karena terjatuh, tapi keterangan Direktorat Medical Forensic Kepolisian Sektor Al Samir menyebutkan terdapat banyak luka ditubuh dan luka traumatis di kepala yang diikuti oleh busung di otak dan bergesernya tulang leher. (wbs)
Pihak keluarga langsung menguburkannya setelah sempat membuka peti mati dan meyakini jika jasad dalam peti yang kondisi sebagian tubuhnya sudah rusak itu adalah benar mayat Euis.
"Jenazah kakak saya sampai di rumah jam 01.00 WIB Senin dinihari. Saya sempat buka peti matinya dan memang benar itu adalah kakak saya. Setelah sempat disalatkan pada pagi hari jasadnya langsung dikuburkan," kata adik korban, Solihin (46), Bandung Senin (5/3/2012) pagi.
Dia mengatakan, ketika melihat jasad kakaknya ia melihat ada beberapa bagian tubuh yang seperti bekas luka.
Sehingga ia merasa ada kejanggalan dalam kematian kakaknya. Apalagi keterangan dari pihak majikan dan hasil otopsi pihak rumah sakit berbeda.
Ditambahkan, Solihin, majikannya mengatakan jika Euis meninggal akibat terjatuh dari tangga, sedangkan pihak rumah sakit menyebutkan Euis meninggal dengan penuh luka-luka di sekujur tubuhnya dan mengalami luka traumatik.
"Meskipun ada kejanggalan tapi saya pasrah. Sekarang hak-hak korban termasuk sisa gaji 16.500 real sudah diterima oleh pihak keluarga, tinggal klaim asuransi yang sedang kami perjuangkan," ucapnya.
Putra bungsu korban, Pegi Sumiati, (28) mengaku ikhlas dan merelakan kepergian orang tuanya. Ia mengaku sejak kepergian orang tuanya bekerja di Arab Saudi tidak pernah sekalipun berkomunikasi. Hanya saja sebelum berangkat orang tuanya sempat meminta izin untuk bekerja ke luar negeri.
"Waktu mau pergi ibu sempat meminta izin dan saya beserta kakak-kakak yang lain tidak bisa menghalangi niat ibu. Tapi kami semua tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini," ucap Pegi.
Seperti diketahui Euis meninggal dunia pada 6 Agustus 2011 namun informasi itu baru diterima pihak keluarga pada 31 Januari 2012 atau enam bulan pasca meninggalnya Euis. Dia dikatakan meninggal karena terjatuh, tapi keterangan Direktorat Medical Forensic Kepolisian Sektor Al Samir menyebutkan terdapat banyak luka ditubuh dan luka traumatis di kepala yang diikuti oleh busung di otak dan bergesernya tulang leher. (wbs)
()