Diduga flu Burung, puluhan ayam mati mendadak

Jum'at, 02 Maret 2012 - 20:21 WIB
Diduga flu Burung, puluhan...
Diduga flu Burung, puluhan ayam mati mendadak
A A A
Sindonews.com - Puluhan ekor ayam milik enam warga Dusun Soka RT 7/4, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang mati mendadak. Diduga kuat, ayam tersebut mati karena terkena virus H5N1 atau flu burung.

Puluhan ayam tersebut milik Arbianto sebanyak empat ekor, Warsudi dua ekor, Karni lima ekor, Parmi satu ekor, Rusmadi 11 ekor, dan milik Eni sejumlah enam ekor.

Kematian ayam secara mendadak terjadi secara beruntun sejak Selasa 28 Februari 2012 lalu hingga kemarin. Tak pelak, kejadian tersebut membuat warga setempat gempar dan khawatir penyebaran flu burung semakin meluas.
Guna mengantisipasi hal itu, warga bersama petugas Dinas Peternakan dan Perikanan, kemarin melakukan langkah antasipasi dengan cara penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang dan memberi obat ayam yang sakit.

Tak hanya itu, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang dibantu petugas Puskesmas Lerep juga melakukan pemeriksaan kesehatan warga yang sakit. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan flu burung kepada manusia.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kali pertama peristiwa kematian ayam secara mendadak itu diketahui oleh salah satu pemilik ayam Abriyanto (47). Lantaran curiga, kemudian Abriyanto melaporkan kematian ayamnya yang tidak wajar tersebut ke Bina Masyarakat setempat yang diteruskan ke Dinas Peternakan dan Perikanan. Informasi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan lokasi.

"Sejak Selasa (28/2) lalu, setiap hari ada ayam yang mati secara mendadak dan tidak diketahui sebabnya. Terakhir, ayam mati dengan ciri yang sama ditemukan tadi pagi," tuturnya menjelaskan Jumat (2/3/2012).

Menurut dia, awalnya warga menduga kematian ayam tersebut disebabkan karena penyakit tetelo. Namun karena jumlahnya mencapai puluhan ekor, kemudian dilaporkan ke aparat desa.

"Setelah dilakukan pengecekan bersama beberapa staf kelurahan, ditemukan ayam mati dengan paruhnya keluar lendir putih dan tubuhnya membiru. Kemudian kasus ini dilaporkan ke dinas terkait karena ada kecurigaan bahwa ayam tersebut terserang flu burung," katanya.

Kabid Pemberantasan Penyakit dan Lingkungan Dinkes Kabupaten Semarang M Gunadi menjelaskan, pihaknya telah melakukan langkah pencegahan agar penyakit flu burung tidak menular ke manusia. Sejauh ini belum ditemukan warga yang diindikasikan terkena flu burung.

"Ciri penderita flu burung diantaranya demam lebih dari 38 derajat, nyeri ketika menelan makanan, serta batuk pilek. Jika ada warga yang mengalami gangguan kesehatan seperti ciri-ciri flu burung segera melapor ke kami. Kami segera melakukan langkah penangana dan mengambil sampel darah guna memastikannya," pungkasnya.

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan, Pemkab Semarang melalui dinas terkait sudah melakukan langkah pencegahan penyebaran dan penularan penyakit flu burung ke manusia.

"Petugas sudah memberikan obat-obatan dan melakukan penyemprotan kandang," katanya.

Mundjirin mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut. Selain itu, warga juga dilarang mengkonsumsi dan menjual belikan ayam yang diindikasikan terkena flu burung.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8228 seconds (0.1#10.140)