APP & APRIL perusak hutan Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Penghancuran habitat ramin memang sering terjadi di semua industri pulp dan kertas. Namun, dua perusahaan raksasa baik Asia Pulp and Paper (APP) maupun Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL), telah membuat komitmen untuk tidak melakukan pembukaan di habitat itu.
Dari hasil investigasi Greenpeace, ditemukan adanya keterlibatan rusahaan-perusahaan besar dunia dalam skandal perusakan hutan di Indonesia.
Tes independen dan riset rantai suplai menunjukan kertas yang digunakan perusahaan besar dunia termasuk Xerox, National Geographic dan Danone mengandung serat yang berasal dari hutan hujan Indonesia.
Produk-produk ini dimanufaktur menggunakan kertas APP yang disuplai dari Indah Kiat Perawang, pabrik yang terbukti menggunakan kayu ramin.
“APP terus meremehkan hukum di Indonesia. Maka itu kami Greenpeace, mendesak pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas, segera menyita semua ramin ilegal pada operasi APP di Indonesia," desak Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Bustar Maitar melalui rilisnya kepada Sindonews Kamis (1/3/2012).
Investigasi dilakukan Greenpeace bisa dijadikan alat bukti bagi pihak berwenang demi mendukung upaya perbaikan tata kelola sektor kehutanan. "Perusahaan yang membeli dari APP harus menjauhkan diri dari skandal ilegal ini, dan menghentikan pembelian hingga APP memutuskan untuk untuk beroperasi secara lestari dan bertanggung jawab dengan berhenti merusak hutan alam dan gambut serta menyelesaikan konflik dengan masyarakat ,”imbuh Bustar.
Greenpeace mendukung pelarangan perusakan hutan lahan gambut seperti yang telah diusulkan Pemerintah Indonesia dalam laporan resmi perlindungan ramin. Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Zulfahmi menambahkan, APP harus segera menghentikan perusakan hutan hujan Indonesia dan beralih ke operasi yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
"Perusahaan saudara APP yakni perusahaan minyak sawit Golden Agri Resources (GAR) juga telah berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan berhenti melakukan deforestasi, termasuk berhenti menghancurkan hutan gambut,” tegas Zulfahmi.(lin)
Dari hasil investigasi Greenpeace, ditemukan adanya keterlibatan rusahaan-perusahaan besar dunia dalam skandal perusakan hutan di Indonesia.
Tes independen dan riset rantai suplai menunjukan kertas yang digunakan perusahaan besar dunia termasuk Xerox, National Geographic dan Danone mengandung serat yang berasal dari hutan hujan Indonesia.
Produk-produk ini dimanufaktur menggunakan kertas APP yang disuplai dari Indah Kiat Perawang, pabrik yang terbukti menggunakan kayu ramin.
“APP terus meremehkan hukum di Indonesia. Maka itu kami Greenpeace, mendesak pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas, segera menyita semua ramin ilegal pada operasi APP di Indonesia," desak Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Bustar Maitar melalui rilisnya kepada Sindonews Kamis (1/3/2012).
Investigasi dilakukan Greenpeace bisa dijadikan alat bukti bagi pihak berwenang demi mendukung upaya perbaikan tata kelola sektor kehutanan. "Perusahaan yang membeli dari APP harus menjauhkan diri dari skandal ilegal ini, dan menghentikan pembelian hingga APP memutuskan untuk untuk beroperasi secara lestari dan bertanggung jawab dengan berhenti merusak hutan alam dan gambut serta menyelesaikan konflik dengan masyarakat ,”imbuh Bustar.
Greenpeace mendukung pelarangan perusakan hutan lahan gambut seperti yang telah diusulkan Pemerintah Indonesia dalam laporan resmi perlindungan ramin. Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Zulfahmi menambahkan, APP harus segera menghentikan perusakan hutan hujan Indonesia dan beralih ke operasi yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.
"Perusahaan saudara APP yakni perusahaan minyak sawit Golden Agri Resources (GAR) juga telah berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan berhenti melakukan deforestasi, termasuk berhenti menghancurkan hutan gambut,” tegas Zulfahmi.(lin)
()