Tolak korupsi, ARAK gelar tari Bantengan

Selasa, 28 Februari 2012 - 12:04 WIB
Tolak korupsi, ARAK gelar tari Bantengan
Tolak korupsi, ARAK gelar tari Bantengan
A A A
Sindonews.com - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung korps Adhiyaksa, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Dalam aksinya, ARAK membawa kesenian Bantengan. Pantauan di lokasi, ratusan pengunjuk rasa datang sekira pukul 10.00 WIB. Massa yang datang dengan mengendarai truk dan sepeda motor ini, sebelumnya juga menggelar aksi di depan Mapolda Jatim. Sampai di depan Gedung Kejati Jatim, mereka langsung menggelar orasi.

Setelah berorasi, mereka menggelar atraksi Bantengan. Dalam aksi itu, sejumlah penari Bantengan kesurupan. Mereka meliuk-liuk mengkuti irama gamelan. Tak pelak, sang dukun pun ikut memandu agar penari kesurupan itu tidak merangsek ke penonton yang hadir.

Kordinator ARAK, Safri Nawawi mengatakan, korupsi banyak membuat rakyat menderita. Berbagai kasus korupsi yang melibatkan para petinggi negara, seolah-olah makin menambah buruk kondisi bangsa Indonesia. Seperti, kasus mega skandal Bank Century, Kasus Mafia Pajak yang saat ini berlanjut Gayus Tambunan Jilid II.

"Sampai hari ini, pengusutan kasus korupsi cenderung berjalan di tempat. Ibarat tarian, seperti tari poco-poco (Jalan di tempat)," kata Safri di depan gedung Kejati Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Selasa (28/2/2012).

Di Jatim sendiri, banyak kasus korupsi yang dilaporkan ke Kejati tidak jelas penyelesaiannya. Bahkan, beberapa kasus korupsi cenderung menguap. Contohnya, kata Safri, di kabupaten Jombang, Kabupaten/kota Mojokerto dan Surabaya puluhan kasus yang dilaporkan tidak ada kejelasan.

Dalam aksinya kali ini, ARAK membeberkan sebanyak 28 item korupsi di Jawa Timur. Diantaranya adalah kasus korupsi proyek pembangunan masjid Agung Darussalam yang terletak di Desa Gemekkan Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.

"Bahkan ketika kasus ini diblow up oleh media lokal. Wartawannya malah diacungi Pistol oleh kontraktornya. Ini khan bentuk bahwa korupsi semakin langgeng. Saya yakin yang menodongkan pistol itu pasti punya becking orang kuat," tukasnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8157 seconds (0.1#10.140)