Jhonny Allen & Sutan Bhatoegana dihadang kader Demokrat
A
A
A
Sindonews.com – Kedatangan anggota DPR RI Jhonny Allen Marbun bersama rombongan ke Tapanuli Tengah (Tapteng) Sabtu 18 Februari lalu dalam rangka pembukaan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Demokrat Tapteng mendapat hadangan dari puluhan kader Demokrat setempat di Bandara FL Tobing.
Bukan itu saja, para kader juga melakukan pembakaran terhadap atribut partai di sekitar sekretariat DPC Partai Demokrat di Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik.
Aksi penghadangan oleh kader dilakukan tepat di pintu masuk (gerbang) Bandara FL Tobing, Kecamatan Pinangsori. Namun, pihak kepolisian di bawah kepemimpinan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tapteng Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dicky Patrianegara mampu mengendalikan situasi, dan rombongan Jhonny Allen Marbun tetap dapat melanjutkan perjalanan menuju lokasi Muscab Demokrat yang dilaksanakan di Kota Sibolga.
Disinyalir, aksi penghadangan para kader di bawah kepemimpinan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Pandan, Imam Syafi’i Simatupang dan anggota DPRD Tapteng dari partai Demokrat Bachtiar Ahmad Sibarani dilakukan, karena menganggap Muscab Partai Demokrat Tapteng tersebut terkesan dipaksakan dan tidak sesuai dengan peraturan partai.
Muscab Partai Demokrat Tapteng sendiri yang dilaksanakan tertutup, tepatnya di ruang rapat mini Hotel Wisata Indah (WI), Kota Sibolga, berhasil memilih Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng. Sintong terpilih secara aklamasi oleh 11 dari 20 PAC yang hadir pada acara Muscab tersebut.
Jhonny Allen Marbun yang ditanya usai pelaksanaan Muscab Tapteng terkait penghadangannya oleh kader Demokrat membantah dirinya bersama rombongan Ketua DPP Sutan Bhatoegana, Ketua DPD Demokrat Sumut HT.Milwan bersama pengurus DPD Sumut lainnya dihadang oleh kader Demokrat.
“Tidak ada dihadang. Kita tidak ada dihadang,” kata Jhonny Allen Marbun, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPP Demokrat tersebut menjawab wartawan saat akan bergegas berangkat ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Minggu (19/2/2012).
Namun di sisi lain Jhonny Allen mengaku, kalau pihaknya melalui DPC Demokrat Tapteng akan melakukan proses pembinaan untuk perbaikan terhadap partai Demokrat. “Aksi itu adalah hal yang wajar, sebab mereka itu adalah anak-anak kita, dan kita satu keluarga. Maka itu perlu dilakukan proses pmbinaan untuk perbaikan,” ucapnya.
Terkait aksi pembakaran atribut partai, Jhonny Allen juga mengaku tidak mengetahui itu. “Saya tidak tahu, kalau itu kader seharusnya tidak, berarti ada penyusup. Kalau namanya kader, itu tidak akan dilakukan. Jadi nanti kita cek. Jadi mengenai tindakan kita belum tahu,” sebutnya.
Mengenai keterpilihan Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Demokrat, menurut Jhonny Allen, Sintong sah terpilih sebagai Ketua DPC Demokrat Tapteng karena peserta yang hadir sesuai quorum yakni 1/2n + 1. Sementara Muscab yang pernah dilaksanakan pada Desember 2011 lalu dengan calon tunggal Bahtiar Ahmad Sibarani, dianggap tidak pernah ada.
“Muscab yang disebutkan sebelumnya ada, itu tidak ada. Kalau yang lalu itu namanya latihan. Muscab ini juga bagian dari latihan, namun latihannya berhasil dan menetapkan Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Demokrat Tapteng,” bebernya.
Atas telah terpilihnya Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng, Jhonny Allen meminta seluruh kader Demokrat di Tapteng untuk tetap menjaga kekompakan, mengambil dan memelihara simpati rakyat. Sementara kepada Ketua diminta untuk tetap membela masyarakat dalam konteks pembangunan serta tetap senyum dan memelihara konstituen.
“Terkait keberadaan Demokrat di daerah ini, kita tidak oposisi, karena Demokrat adalah partai Pemerintah, maka wajib hukumnya untuk mendukung pemerintah darimanpun asal usul politiknya. Namun apabila kepala daerah (KDh) melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat, anggota Legislatif yang ada 13 di Tapteng ini wajib bereaksi mempertanyakannya secara politik,” tuturnya.
Sementara itu, Sintong Gultom menyambut baik atas terpilihnya dia sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng untuk masa bhakti 2011 – 2016. “Mudah-mudahan pada pertengahan Maret ini kepengurusan DPC Partai Demokrat yang baru sudah terbentuk,” katanya.
Namun di sisi lain, Sintong mengaku jabatan dan amanah yang diembannya ini terasa cukup berat. Terlebih bagaimana mempertahankan atau meningkatkan jumlah kursi dilegislatif dari yang ada sekarang sebanyak 13 kursi (Jumlah kursi terbesar yang diraih Demokrat untuk ukuran daerah tingkat II di seluruh Indonesia).
“Ini memang beban berat dan memang harus dipertahankan atau ditingkatkan. Maka itu, kita lihat kepengurusan nanti,” pungkas Sintong Gultom.
Sintong mengaku pada awal, dirinya benar, sama sekali tidak berniat untuk maju sebagai calon Ketua DPC Partai Demokrat. Namun, sejumlah kader dan PAC mendukung serta memilihnya sehingga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC Partai Demokrat periode 2011 – 2016.
Disinggung mengenai kader yang melakukan aksi demo (penghadangan) dan pembakaran atribut partai setelah dikepemimpinannya ini, Sintong mengatakan masih akan mempelajarinya, termasuk proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Tapteng atas nama Bahtiar Ahmad Sibarani yang telah lama diusulkan partai.
“Yang pasti, kita akan rangkul semuanya terutama dalam penyusunan kepengurusan nanti. Kalau ini sudah selesai, kita baru bisa membahas dan menentukan arah kebijakan partai terutama bagaimana dengan pemerintah,” tutur Sintong.
Sekedar mengingatkan, Anas Urbaningrum selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Partai Demokrat membubarkan (membatalkan) kegiatan musyawarah daerah (Musda) II DPC Partai Demokrat Tapteng yang diselenggarakan Senin (5/12) tahun lalu di Hotel Bumi Asih Pandan.
Tidak diketahui apa alasan pembubaran ataupun pembatalan Musda DPC Partai Demokrat Tapteng yang disampaikannya langsung Ketua DPP melalui Direktur eksekutif DPP Partai Demokrat kepada Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) HT.Milwan tersebut. Apakah kegiatan itu legal (sah sesuai peraturan partai) atau illegal (tidak sah sesuai aturan partai).
Pada saat itu, Bahtiar Ahmad Sibarani merupakan calon tunggal yang disebut-sebut mendapat dukungan penuh dari 20 PAC Partai Demokrat.
Bukan itu saja, para kader juga melakukan pembakaran terhadap atribut partai di sekitar sekretariat DPC Partai Demokrat di Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik.
Aksi penghadangan oleh kader dilakukan tepat di pintu masuk (gerbang) Bandara FL Tobing, Kecamatan Pinangsori. Namun, pihak kepolisian di bawah kepemimpinan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Tapteng Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dicky Patrianegara mampu mengendalikan situasi, dan rombongan Jhonny Allen Marbun tetap dapat melanjutkan perjalanan menuju lokasi Muscab Demokrat yang dilaksanakan di Kota Sibolga.
Disinyalir, aksi penghadangan para kader di bawah kepemimpinan Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Pandan, Imam Syafi’i Simatupang dan anggota DPRD Tapteng dari partai Demokrat Bachtiar Ahmad Sibarani dilakukan, karena menganggap Muscab Partai Demokrat Tapteng tersebut terkesan dipaksakan dan tidak sesuai dengan peraturan partai.
Muscab Partai Demokrat Tapteng sendiri yang dilaksanakan tertutup, tepatnya di ruang rapat mini Hotel Wisata Indah (WI), Kota Sibolga, berhasil memilih Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng. Sintong terpilih secara aklamasi oleh 11 dari 20 PAC yang hadir pada acara Muscab tersebut.
Jhonny Allen Marbun yang ditanya usai pelaksanaan Muscab Tapteng terkait penghadangannya oleh kader Demokrat membantah dirinya bersama rombongan Ketua DPP Sutan Bhatoegana, Ketua DPD Demokrat Sumut HT.Milwan bersama pengurus DPD Sumut lainnya dihadang oleh kader Demokrat.
“Tidak ada dihadang. Kita tidak ada dihadang,” kata Jhonny Allen Marbun, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPP Demokrat tersebut menjawab wartawan saat akan bergegas berangkat ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Minggu (19/2/2012).
Namun di sisi lain Jhonny Allen mengaku, kalau pihaknya melalui DPC Demokrat Tapteng akan melakukan proses pembinaan untuk perbaikan terhadap partai Demokrat. “Aksi itu adalah hal yang wajar, sebab mereka itu adalah anak-anak kita, dan kita satu keluarga. Maka itu perlu dilakukan proses pmbinaan untuk perbaikan,” ucapnya.
Terkait aksi pembakaran atribut partai, Jhonny Allen juga mengaku tidak mengetahui itu. “Saya tidak tahu, kalau itu kader seharusnya tidak, berarti ada penyusup. Kalau namanya kader, itu tidak akan dilakukan. Jadi nanti kita cek. Jadi mengenai tindakan kita belum tahu,” sebutnya.
Mengenai keterpilihan Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Demokrat, menurut Jhonny Allen, Sintong sah terpilih sebagai Ketua DPC Demokrat Tapteng karena peserta yang hadir sesuai quorum yakni 1/2n + 1. Sementara Muscab yang pernah dilaksanakan pada Desember 2011 lalu dengan calon tunggal Bahtiar Ahmad Sibarani, dianggap tidak pernah ada.
“Muscab yang disebutkan sebelumnya ada, itu tidak ada. Kalau yang lalu itu namanya latihan. Muscab ini juga bagian dari latihan, namun latihannya berhasil dan menetapkan Sintong Gultom sebagai Ketua DPC Demokrat Tapteng,” bebernya.
Atas telah terpilihnya Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng, Jhonny Allen meminta seluruh kader Demokrat di Tapteng untuk tetap menjaga kekompakan, mengambil dan memelihara simpati rakyat. Sementara kepada Ketua diminta untuk tetap membela masyarakat dalam konteks pembangunan serta tetap senyum dan memelihara konstituen.
“Terkait keberadaan Demokrat di daerah ini, kita tidak oposisi, karena Demokrat adalah partai Pemerintah, maka wajib hukumnya untuk mendukung pemerintah darimanpun asal usul politiknya. Namun apabila kepala daerah (KDh) melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat, anggota Legislatif yang ada 13 di Tapteng ini wajib bereaksi mempertanyakannya secara politik,” tuturnya.
Sementara itu, Sintong Gultom menyambut baik atas terpilihnya dia sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Tapteng untuk masa bhakti 2011 – 2016. “Mudah-mudahan pada pertengahan Maret ini kepengurusan DPC Partai Demokrat yang baru sudah terbentuk,” katanya.
Namun di sisi lain, Sintong mengaku jabatan dan amanah yang diembannya ini terasa cukup berat. Terlebih bagaimana mempertahankan atau meningkatkan jumlah kursi dilegislatif dari yang ada sekarang sebanyak 13 kursi (Jumlah kursi terbesar yang diraih Demokrat untuk ukuran daerah tingkat II di seluruh Indonesia).
“Ini memang beban berat dan memang harus dipertahankan atau ditingkatkan. Maka itu, kita lihat kepengurusan nanti,” pungkas Sintong Gultom.
Sintong mengaku pada awal, dirinya benar, sama sekali tidak berniat untuk maju sebagai calon Ketua DPC Partai Demokrat. Namun, sejumlah kader dan PAC mendukung serta memilihnya sehingga terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPC Partai Demokrat periode 2011 – 2016.
Disinggung mengenai kader yang melakukan aksi demo (penghadangan) dan pembakaran atribut partai setelah dikepemimpinannya ini, Sintong mengatakan masih akan mempelajarinya, termasuk proses Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Tapteng atas nama Bahtiar Ahmad Sibarani yang telah lama diusulkan partai.
“Yang pasti, kita akan rangkul semuanya terutama dalam penyusunan kepengurusan nanti. Kalau ini sudah selesai, kita baru bisa membahas dan menentukan arah kebijakan partai terutama bagaimana dengan pemerintah,” tutur Sintong.
Sekedar mengingatkan, Anas Urbaningrum selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Partai Demokrat membubarkan (membatalkan) kegiatan musyawarah daerah (Musda) II DPC Partai Demokrat Tapteng yang diselenggarakan Senin (5/12) tahun lalu di Hotel Bumi Asih Pandan.
Tidak diketahui apa alasan pembubaran ataupun pembatalan Musda DPC Partai Demokrat Tapteng yang disampaikannya langsung Ketua DPP melalui Direktur eksekutif DPP Partai Demokrat kepada Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) HT.Milwan tersebut. Apakah kegiatan itu legal (sah sesuai peraturan partai) atau illegal (tidak sah sesuai aturan partai).
Pada saat itu, Bahtiar Ahmad Sibarani merupakan calon tunggal yang disebut-sebut mendapat dukungan penuh dari 20 PAC Partai Demokrat.
()