Yenni diserahi tongkat komando perjuangan Gus Dur

Minggu, 12 Februari 2012 - 23:11 WIB
Yenni diserahi tongkat komando perjuangan Gus Dur
Yenni diserahi tongkat komando perjuangan Gus Dur
A A A
Sindonews.com - Zannuba Arifah Chafsoh atau yang akrab dipanggil Yenni Wachid, siap meneruskan perjuangan KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur). Kesiapan putri pertama mantan Presiden RI tersebut diungkapkan setelah menerima tongkat komando Gus Dur saat haul ke-2 Gus Dur di Hall Serbaguna GOR Delta Sidoarjo, Minggu (12/2/2012).

Tongkat komando Gus Dur, diserahlan oleh Ny Hj Sinta Nuriyah (istri almarhum Gus Dur) kepada putri pertamanya, Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenni Wahid. Penyerahan tongkat bermakna
agar perjuangan Gus Dur diteruskan.

“Tongkat ini adalah amanah. Tapi bukan untuk saya sendiri. Melainkan tugas kita bersama,” papar Yenni.

Yenni mengatakan, sosok Gus Dur yang sudah dua tahun wafat sangat dirindukan masyarakat. Sebab dinilainya, para pemimpin saat ini hanya pintar retorika, bergelimang kemewahan, dan hanya mementingkan diri sendiri serta kelompoknya.

Selama hidupnya, Gus Dur selalu mengajarkan kesederhanaan. Gus Dur juga selalu berada di garda depan untuk membela masyarakat yang teraniaya. “Karena banyak pemimpin palsu, rakyat akhirnya berusaha memperjuangkan kepentingannya sendiri," ujar Yenni.

Dia mencontohkan, peristiwa pembakaran rumah dinas bupati dan para buruh yang memblokir jalan tol hingga mengakibatkan kemacetan berjam-jam. Yenni juga mengecam penegakan hukum yang dinilainya jalan di tempat. Hukum hanya tajam kepada rakyat jelata dan tumpul bagi pengusaha.

Dalam sambutannya, Ny Hj Sinta Nuriyah berterima kasih kepada penyelenggara Haul Gus Dur. Kegiatan itu akan terus menghidupkan perjuangan Gus Dur, yang dikenal sangat menjunjung tinggi demokrasi dan plularisme.

“Gus Dur juga berani pasang badan untuk menyuarakan kebenaran, membongkar kezaliman dan kewibawaan palsu,” tandasnya.

Wakil Gubernur Jatim Syaifulah Yusuf, mengatakan Gus Dur menjadi ikon tersendiri bagi Jawa Timur. Makamnya di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, membuat Jawa Timur lebih dikenal lantaran terus dikunjungi ribuan orang tiap hari. Bahkan kini, makam itu juga menjadi salah satu tujuan turis mancanegara. “Karena perjuangan Gus Dur terdengar sampai luar negeri," ujarnya.

Acara haul itu sendiri dihadiri sekitar dua ribu orang. Massa yang menamakan diri Forum Pecinta Gus Dur itu datang dari seluruh penjuru Jawa Timur. Dengan pakaian serba putih, mereka mulai memenuhi areal GOR Delta sejak sekitar pukul 08.00 WIB.

Kegiatan Haul berisi tahlilan, istighotsah serta tausiyah sejumlah tokoh. Rencananya, tausiyah disampaikan dua tokoh sentral Nahdlatul Ulama, Hj Khofifah Indar Parawansa dan KH Hasyim Muzadi. Namun tanpa alasan jelas, Khofifah ternyata tak hadir. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4823 seconds (0.1#10.140)