45% murid SMP Surabaya sudah berhubungan intim
A
A
A
Sindonews.com - Tiga belas orang anak yang dilacurkan atau Ayla mengadu ke wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya. Mereka yakin momen Valentine Day dijadikan pintu masuk untuk mengumbar perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Mereka juga minta ada desakan politik ke Pemerintah Kota Surabaya, untuk mengetatkan aturan masuk ke tempat-tempat hiburan dan hotel. Dengan mengenakan topeng, beberapa anak-anak ini menuturkan keresahannya pada Komisi D DPRD Kota Surabaya.
M, seorang Ayla dicecar pertanyaan oleh Masduki Toha, anggota Komisi D DPRD Surabaya layaknya seorang pelaku tindak kriminal. M terlihat tersudut dengan pertanyaan-pertanyaan yang seperti tak kenal ampun.
M tetap melanjutkan dan berharap supaya anak-anak usia sekolah tidak terjerumus ke hal negatif. "Saya ke sini supaya anak-anak lain enggak terjerumus. Kalau saya (terjerumus) diajak teman," ujarnya, Jumat (10/1/2012).
Sementara F, yang masih siswa sebuah SMA negeri di Surabaya juga menyampaikan testimoni. F bercerita di sejumlah tempat diskotek, anak-anak bebas masuk, bahkan mereka kerap melakukan hubungan seksual di hotel-hotel melati.
Kisah yang dialami M dan F sangat memilukan. Sejak lulus SD, dia dieksploitasi pacarnya yang sudah dewasa hingga hamil. Namun tapi keduanya kini sudah putus dengan pacarnya. Bahkan, diketahui laki-laki itu sekarang masih rutin memberi uang pada M dan F untuk kebutuhan kehamilannya.
Keduanya mengaku terjun ke dunia seks bebas karena pengaruh negatif lingkungan dan berpikir untuk mengejar kesenangan. "Aku sejak SD karena hanya berpikir kesenangan," akunya.
Kontan mendengar pengakuan anak-anak ini, seluruh anggota Komisi D mengaku prihatin dengan kenyataan yang mereka hadapi. Apalagi Hotline Surabaya dan Hotline Pendidikan yang mendampingi para anak-anak ini mengatakan fakta mengejutkan.
Yaitu, ketiga belas anak-anak ini adalah yang berhasil dikuatkan sehingga punya kepercayaan diri untuk terus beraktivitas. Dua LSM ini juga sedang mendampingi puluhan Ayla.
Mereka yakin momen hari kasih sayang dijadikan pintu masuk bagi banyak remaja dan anak-anak di Surabaya untuk mencicipi seks. "Hasil penelitian hotline pendidikan adalah 45 persen siswa SMP pernah berhubungan seks," ungkap Isa Anshori, koordinator Hotline Pendidikan.
Menindaklanjuti fakta ini, Komisi D DPRD Surabaya berencana mengundang para orangtua yang anak-anaknya yang telah berkunjung dewan ini.
Mereka juga minta ada desakan politik ke Pemerintah Kota Surabaya, untuk mengetatkan aturan masuk ke tempat-tempat hiburan dan hotel. Dengan mengenakan topeng, beberapa anak-anak ini menuturkan keresahannya pada Komisi D DPRD Kota Surabaya.
M, seorang Ayla dicecar pertanyaan oleh Masduki Toha, anggota Komisi D DPRD Surabaya layaknya seorang pelaku tindak kriminal. M terlihat tersudut dengan pertanyaan-pertanyaan yang seperti tak kenal ampun.
M tetap melanjutkan dan berharap supaya anak-anak usia sekolah tidak terjerumus ke hal negatif. "Saya ke sini supaya anak-anak lain enggak terjerumus. Kalau saya (terjerumus) diajak teman," ujarnya, Jumat (10/1/2012).
Sementara F, yang masih siswa sebuah SMA negeri di Surabaya juga menyampaikan testimoni. F bercerita di sejumlah tempat diskotek, anak-anak bebas masuk, bahkan mereka kerap melakukan hubungan seksual di hotel-hotel melati.
Kisah yang dialami M dan F sangat memilukan. Sejak lulus SD, dia dieksploitasi pacarnya yang sudah dewasa hingga hamil. Namun tapi keduanya kini sudah putus dengan pacarnya. Bahkan, diketahui laki-laki itu sekarang masih rutin memberi uang pada M dan F untuk kebutuhan kehamilannya.
Keduanya mengaku terjun ke dunia seks bebas karena pengaruh negatif lingkungan dan berpikir untuk mengejar kesenangan. "Aku sejak SD karena hanya berpikir kesenangan," akunya.
Kontan mendengar pengakuan anak-anak ini, seluruh anggota Komisi D mengaku prihatin dengan kenyataan yang mereka hadapi. Apalagi Hotline Surabaya dan Hotline Pendidikan yang mendampingi para anak-anak ini mengatakan fakta mengejutkan.
Yaitu, ketiga belas anak-anak ini adalah yang berhasil dikuatkan sehingga punya kepercayaan diri untuk terus beraktivitas. Dua LSM ini juga sedang mendampingi puluhan Ayla.
Mereka yakin momen hari kasih sayang dijadikan pintu masuk bagi banyak remaja dan anak-anak di Surabaya untuk mencicipi seks. "Hasil penelitian hotline pendidikan adalah 45 persen siswa SMP pernah berhubungan seks," ungkap Isa Anshori, koordinator Hotline Pendidikan.
Menindaklanjuti fakta ini, Komisi D DPRD Surabaya berencana mengundang para orangtua yang anak-anaknya yang telah berkunjung dewan ini.
()