Minta jatah , oknum TNI mengamuk
A
A
A
Sindonews.com – Anggota TNI Batalion Infanteri 403/Wirasada Pratista mengamuk dan merusak warung makan milik Praptiyo di Jalan Jlagran RW 01 RT 01 Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta.
Oknum TNI itu diduga meminta ”jatah” kepada pemilik warung yang menjual minuman keras.Peristiwa yang terjadi pada dini hari kemarin itu berawal saat anggota TNI yang diketahui bernama Dony datang ke warung yang berada di bawah jembatan kereta api sekitar pukul 23.30 WIB.
Anggota TNI berpangkat Kopral itu kemudian keluar dan kembali lagi ke warung bersama temantemannya menggunakan mobil sekitar pukul 02.00 WIB.
Begitu masuk ke warung, oknum TNI itu merusak beberapa barang perabotan toko seperti kulkas, tv,etalase tempat rokok dan gelas minuman.
”Setelah kejadian perusakan itu Praptiyo langsung memberi tahu saya,” kata Gatot, salah seorang saudara dari pemilik toko tersebut.
Dari penelusuran SINDO di lokasi kejadian,warung makan milik korban dalam kondisi tertutup.
Informasi dari warga menyebutkan bahwa warung yang dirusak itu diduga menjual minuman keras dan kedatangan anggota TNI itu untuk meminta jatah.
”Kabar yang beredar pertama kali datang minta Vodka. Kemudian pergi dan datang lagi minta tidak diberi dan mengamuk,” kata salah penjaga toko yang enggan menyebutkan namanya.
Komandan Korem 072/Pamungkas, Kolonel Kav Sumedy, yang ditemui SINDO, membenarkan adanya insiden yang terjadi di warung makan pada dini hari kemarin.
Dia mengaku tidak mau menutupinya, apalagi membela kelakuan Kopral Dony yang dianggap sudah melakukan perbuatan tidak terpuji.
”Memang itu perbuatan si Dony,”ujarnya. Danrem belum bisa memastikan tindakan anggota dari Batalion Infanteri 403/Wirasada Pratistaitudilakukandalamkondisi terpengaruh minuman keras atau bukan.
Danrem menegaskan bahwa tindakan itu dilakukan di luar jam dinas.Untuk melakukan penyidikan, anggota Batalion 403 itu sudah diamankan dan kasusnya ditangani POM untuk pemeriksaan.
”Kita juga sudah tugaskan Dandim untuk datangke warunguntukminta maaf atas kejadian yang terjadi dan mengganti kerusakan di sana (warung),” ujarnya. (Wbs)
Oknum TNI itu diduga meminta ”jatah” kepada pemilik warung yang menjual minuman keras.Peristiwa yang terjadi pada dini hari kemarin itu berawal saat anggota TNI yang diketahui bernama Dony datang ke warung yang berada di bawah jembatan kereta api sekitar pukul 23.30 WIB.
Anggota TNI berpangkat Kopral itu kemudian keluar dan kembali lagi ke warung bersama temantemannya menggunakan mobil sekitar pukul 02.00 WIB.
Begitu masuk ke warung, oknum TNI itu merusak beberapa barang perabotan toko seperti kulkas, tv,etalase tempat rokok dan gelas minuman.
”Setelah kejadian perusakan itu Praptiyo langsung memberi tahu saya,” kata Gatot, salah seorang saudara dari pemilik toko tersebut.
Dari penelusuran SINDO di lokasi kejadian,warung makan milik korban dalam kondisi tertutup.
Informasi dari warga menyebutkan bahwa warung yang dirusak itu diduga menjual minuman keras dan kedatangan anggota TNI itu untuk meminta jatah.
”Kabar yang beredar pertama kali datang minta Vodka. Kemudian pergi dan datang lagi minta tidak diberi dan mengamuk,” kata salah penjaga toko yang enggan menyebutkan namanya.
Komandan Korem 072/Pamungkas, Kolonel Kav Sumedy, yang ditemui SINDO, membenarkan adanya insiden yang terjadi di warung makan pada dini hari kemarin.
Dia mengaku tidak mau menutupinya, apalagi membela kelakuan Kopral Dony yang dianggap sudah melakukan perbuatan tidak terpuji.
”Memang itu perbuatan si Dony,”ujarnya. Danrem belum bisa memastikan tindakan anggota dari Batalion Infanteri 403/Wirasada Pratistaitudilakukandalamkondisi terpengaruh minuman keras atau bukan.
Danrem menegaskan bahwa tindakan itu dilakukan di luar jam dinas.Untuk melakukan penyidikan, anggota Batalion 403 itu sudah diamankan dan kasusnya ditangani POM untuk pemeriksaan.
”Kita juga sudah tugaskan Dandim untuk datangke warunguntukminta maaf atas kejadian yang terjadi dan mengganti kerusakan di sana (warung),” ujarnya. (Wbs)
()