Aneh, pemuda ini bersisik
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pemuda di Bulukumba, Sulawesi Selatan, menderita penyakit aneh. Hampir sekujur tubuhnya bersisik. Penyakit tersebut sudah puluhan tahun menggerogoti tubuhnya.
Kini pemuda tersebut semakin kurus, namun perhatian pemerintah pun tak kunjung datang. Beginilah kondisi yang dialami Suyuti (40), warga Dusun Kulepang, Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (1/2/2012).
Sudah puluhan tahun pemuda ini menderita penyakit aneh. Hampir sekujur tubuhnya dipenuhi sisik yang terasa gatal. Anehya lagi, jika musim kemarau tiba kulit yang bersisik ini terkelupas dan semakin gatal. Bahkan hingga kini kondisi tubuh pemuda ini semakin kurus.
Meski demikian, Suyuti hanya bisa meratapi penderitaan yang dialaminya karena penyakit aneh yang sudah puluhan tahun menggerogoti tubuhnya hingga kini tak kunjung sembuh.
Dia hanya dirawat seadanya di rumah oleh sang ibu yang kini sudah renta, karena ayah Suyuti juga sudah meninggal dunia.
Ironisnya, meski sebelumnya pemuda ini pernah berobat secara medis dan kondisinya sudah agak membaik. Namun kemiskinan membuatnya berhenti karena sudah tak punya biaya untuk berobat di rumah sakit.
Suyuti hanya berharap semoga ada warga yang perihatin melihat kondisinya dan bisa membantunya agar dirinya bisa kembali menjalani perawatan medis. Perhatian pemerintah dan dinas kesehatan setempat tak kunjung datang, padahal mereka sudah mengetahuinya.
Kini pemuda tersebut semakin kurus, namun perhatian pemerintah pun tak kunjung datang. Beginilah kondisi yang dialami Suyuti (40), warga Dusun Kulepang, Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (1/2/2012).
Sudah puluhan tahun pemuda ini menderita penyakit aneh. Hampir sekujur tubuhnya dipenuhi sisik yang terasa gatal. Anehya lagi, jika musim kemarau tiba kulit yang bersisik ini terkelupas dan semakin gatal. Bahkan hingga kini kondisi tubuh pemuda ini semakin kurus.
Meski demikian, Suyuti hanya bisa meratapi penderitaan yang dialaminya karena penyakit aneh yang sudah puluhan tahun menggerogoti tubuhnya hingga kini tak kunjung sembuh.
Dia hanya dirawat seadanya di rumah oleh sang ibu yang kini sudah renta, karena ayah Suyuti juga sudah meninggal dunia.
Ironisnya, meski sebelumnya pemuda ini pernah berobat secara medis dan kondisinya sudah agak membaik. Namun kemiskinan membuatnya berhenti karena sudah tak punya biaya untuk berobat di rumah sakit.
Suyuti hanya berharap semoga ada warga yang perihatin melihat kondisinya dan bisa membantunya agar dirinya bisa kembali menjalani perawatan medis. Perhatian pemerintah dan dinas kesehatan setempat tak kunjung datang, padahal mereka sudah mengetahuinya.
()