Sungai penuh sampah, PU Pengairan kewalahan
A
A
A
Sindonews.com - Kesadaran warga Sidoarjo untuk tidak membuang sampah ke sungai masih kurang. Pasalnya, di beberapa sungai tampak tumpukan sampah yang menghambat arus sungai.
Jika sampah itu dibiarkan, tidak salah jika Sidoarjo pada musim hujan kali ini sering banjir. Bukan hanya sampah, enceng gondok juga menjadi salah satu penyebab buntunya saluran sungai.
Seperti terlihat di Sungai Kedungturi, Kecamatan Taman. Sungai yang diapit pemukiman penduduk itu dipenuhi sampah. Bahkan, karena saking banyaknya sampah hingga permukaan sungai tidak kelihatan.
Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo Fatkhurrohman mengatakan, akhir-akhir ini pihaknya menggalakkan pembersihan sampah. Selain sampah, juga pembersihan enceng gondok yang saat musim hujan mememuhi sungai.
Untuk kondisi Sungai Kedungturi, Fatkhurrohman mengatakan sudah dilakukan pembersihan sejak dua pekan lalu. Namun, karena volume sampah yang sangat banyak sehingga belum bisa bersih.
"Kita menerjunkan sedikitnya lima pekerja harian dan dua pegawai dinas dari UPT (Unit Pelayanan Teknis) PU Pengairan. Setiap hari paling sedikit 50 karung sampah kita angkat dari sungai," papar Fatkhurrohman, Selasa (31/1/2012).
Pengangkatan perlu dilakukan, lantaran sampah-sampah itu sudah membuntu Sungai Kedungturi. Sampai-sampai, air sungai yang berhulu di kawasan Kletek, Kecamatan Taman, sejauh sekitar 15 kilometer tersebut tak bisa mengalir ke sisi Timur Jalan Raya Waru. Sehingga, ketika hujan turun deras dan dalam waktu cukup lama, sungai akan overtopping dan airnya muntah di jalan protokol Malang-Surabaya.
Meski sudah melakukan beragam cara untuk mengantisipasi banjir, Fatkhurrohman menegaskan upaya itu tak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Dia berharap masyarakat sadar dengan tak membuang sampah lagi ke sungai. “Kami juga berharap dinas-dinas terkait, terutama DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) ikut terlibat. Percuma sungai terus kami bersihkan, kalau masyarakat juga terus membuang sampahnya ke sungai," ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Nur Akhmad Syaifuddin mengatakan untuk mengantisipasi banjir, salah satunya dengan cara pembersihan sungai. Sebab, saat ini masih banyak saluran sungai yang tersumbat sampah. "Perlu kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai," ujar politisi asal PKB tersebut.
Wakil rakyat dua periode tersebut menambahkan, untuk mengantisipasi banjir perlu kerja sama instansi terkait. Dalam hal ini, Dinas PU Pengairan, Cipta Karya dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Hal ini terkait penataan lingkungan, normalisasi sungai dan kebersihan.
Jika sampah itu dibiarkan, tidak salah jika Sidoarjo pada musim hujan kali ini sering banjir. Bukan hanya sampah, enceng gondok juga menjadi salah satu penyebab buntunya saluran sungai.
Seperti terlihat di Sungai Kedungturi, Kecamatan Taman. Sungai yang diapit pemukiman penduduk itu dipenuhi sampah. Bahkan, karena saking banyaknya sampah hingga permukaan sungai tidak kelihatan.
Kepala Dinas PU Pengairan Sidoarjo Fatkhurrohman mengatakan, akhir-akhir ini pihaknya menggalakkan pembersihan sampah. Selain sampah, juga pembersihan enceng gondok yang saat musim hujan mememuhi sungai.
Untuk kondisi Sungai Kedungturi, Fatkhurrohman mengatakan sudah dilakukan pembersihan sejak dua pekan lalu. Namun, karena volume sampah yang sangat banyak sehingga belum bisa bersih.
"Kita menerjunkan sedikitnya lima pekerja harian dan dua pegawai dinas dari UPT (Unit Pelayanan Teknis) PU Pengairan. Setiap hari paling sedikit 50 karung sampah kita angkat dari sungai," papar Fatkhurrohman, Selasa (31/1/2012).
Pengangkatan perlu dilakukan, lantaran sampah-sampah itu sudah membuntu Sungai Kedungturi. Sampai-sampai, air sungai yang berhulu di kawasan Kletek, Kecamatan Taman, sejauh sekitar 15 kilometer tersebut tak bisa mengalir ke sisi Timur Jalan Raya Waru. Sehingga, ketika hujan turun deras dan dalam waktu cukup lama, sungai akan overtopping dan airnya muntah di jalan protokol Malang-Surabaya.
Meski sudah melakukan beragam cara untuk mengantisipasi banjir, Fatkhurrohman menegaskan upaya itu tak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Dia berharap masyarakat sadar dengan tak membuang sampah lagi ke sungai. “Kami juga berharap dinas-dinas terkait, terutama DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) ikut terlibat. Percuma sungai terus kami bersihkan, kalau masyarakat juga terus membuang sampahnya ke sungai," ujarnya.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Nur Akhmad Syaifuddin mengatakan untuk mengantisipasi banjir, salah satunya dengan cara pembersihan sungai. Sebab, saat ini masih banyak saluran sungai yang tersumbat sampah. "Perlu kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai," ujar politisi asal PKB tersebut.
Wakil rakyat dua periode tersebut menambahkan, untuk mengantisipasi banjir perlu kerja sama instansi terkait. Dalam hal ini, Dinas PU Pengairan, Cipta Karya dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Hal ini terkait penataan lingkungan, normalisasi sungai dan kebersihan.
()