Jembatan Indiana Jones di Mandailing Natal
A
A
A
Sindonews.com - Warga di tujuh desa di Kecamatan Panyabungan Utara, Mandailing Natal, Sumatera Utara, hingga kini masih harus menyeberangi Sungai Batang Gadis di tengah tantangan maut.
Warga terpaksa menyeberani jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan dan membahayakan jiwa, pascaputusnya jembatan gantung penghubung ke desa mereka akibat banjir beberapa waktu lalu.
Media internasional sempat menyoroti perjuangan warga Lebak, Banten dan kasus hampir serupa juga terjadi di Mandailing Natal, bak film Indiana Jones. Seperti tertangkap, saat seorang balita yang menangis ketakutan, ketika dia dan ibunya akan menyeberangi jembatan darurat di Desa Kampung Baru, Mandailing Natal.
Wajar saja balita ini takut menyeberang, karena khawatir jatuh ke sungai yang berada di bawahnya, meski dia digendong oleh ibunya. Ya, baginilah nasib yang harus dialami warga tujuh desa tersebut. Rasa takut tentu menghampiri siapapun yang melintasi jembatan dengan kondisi seperti itu.
Romaida, ibu balita yang nangis mengaku terpaksa melewati jembatan tersebut, meski sangat membahayakan keselamatannya. Kata dia, jembatan ini satu-satunya akses yang menghubungkan desanya kini rusak akibat diterjang banjir.
Tidak hanya warga, para siswa pun harus berjibaku melintasi jembatan ini untuk pergi ke sekolah mereka. Sedikit saja mereka lengah, bahaya jatuh ke sungai bisa kapan saja terjadi.
"Kami terpaksa melintasi jembatan ini karena jarak tempuh ke sekolah sangat dekat. Jika tidak lewat jembatan, harus memutar dari jalan lain sejauh 3 kilometer," ungkap Agustinus, siswa setempat, Senin (30/1/2012).
Sementara itu Pemerintah Mandailing Natal melalui dinas pekerjaan umum setempat memang berencana segera memperbaiki jembatan gantung di Desa Kampung Baru ini. Namun perbaikan menunggu kucuran bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah diajukan sebelumnya, mengingat terbatasnya APBD Mandailing Natal.
Warga terpaksa menyeberani jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan dan membahayakan jiwa, pascaputusnya jembatan gantung penghubung ke desa mereka akibat banjir beberapa waktu lalu.
Media internasional sempat menyoroti perjuangan warga Lebak, Banten dan kasus hampir serupa juga terjadi di Mandailing Natal, bak film Indiana Jones. Seperti tertangkap, saat seorang balita yang menangis ketakutan, ketika dia dan ibunya akan menyeberangi jembatan darurat di Desa Kampung Baru, Mandailing Natal.
Wajar saja balita ini takut menyeberang, karena khawatir jatuh ke sungai yang berada di bawahnya, meski dia digendong oleh ibunya. Ya, baginilah nasib yang harus dialami warga tujuh desa tersebut. Rasa takut tentu menghampiri siapapun yang melintasi jembatan dengan kondisi seperti itu.
Romaida, ibu balita yang nangis mengaku terpaksa melewati jembatan tersebut, meski sangat membahayakan keselamatannya. Kata dia, jembatan ini satu-satunya akses yang menghubungkan desanya kini rusak akibat diterjang banjir.
Tidak hanya warga, para siswa pun harus berjibaku melintasi jembatan ini untuk pergi ke sekolah mereka. Sedikit saja mereka lengah, bahaya jatuh ke sungai bisa kapan saja terjadi.
"Kami terpaksa melintasi jembatan ini karena jarak tempuh ke sekolah sangat dekat. Jika tidak lewat jembatan, harus memutar dari jalan lain sejauh 3 kilometer," ungkap Agustinus, siswa setempat, Senin (30/1/2012).
Sementara itu Pemerintah Mandailing Natal melalui dinas pekerjaan umum setempat memang berencana segera memperbaiki jembatan gantung di Desa Kampung Baru ini. Namun perbaikan menunggu kucuran bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah diajukan sebelumnya, mengingat terbatasnya APBD Mandailing Natal.
()