Di ITB, Anwar Ibrahim puji Bang Imad
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi keynote speech Sarasehan Nasional: Dr Ir M 'Imaduddin Abdulrahim (Bang Imad) Memorial Lecture & Pelantikan Pengurus Bakornas LDMI bertema "Revitalisasi Gerakan Dakwah; Menuju Kebangkitan Islam dan Indonesia", di ITB, Bandung, Jawa Barat.
Dalam kuliah umumnya, Anwar juga menyelipkan humor-humor segarnya, sehingga ratusan mahasiswa ITB dan kampus lain sesekali tertawa. Misalnya, ketika Anwar Ibrahim menceritakan tokoh Imaduddin Abdulrahim (Bang Imad), aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) era 70-an.
Anwar menurutkan, Bang Imad orangnya terbuka, sosok Islam modernis. Almarhum, sambungnya, pernah jadi dosen di Institut Teknologi Malaysia. "Orangnya keras dan tegas saat menjadi dosen," tuturnya.
"Tetapi selesai kuliah dia nikmati musik Beethoven. Teman-teman kaget ko dakwah musiknya orang kafir," tutur Anwar, yang disambut tawa hadirin. "Saya tidak keberatan karena saya suka Elvis, Beatles, dan sekali-kali saya puji Bolliwood," tambahnya, lagi-lagi hadirin tertawa.
Menurutnya, sumbangan besar Imad terhadap Malaysia adalah kefokusannya terhadap isu pengkaderan dalam melakukan suatu gerakan. "Bang Imad di Malaysia merupakan tokoh Islam yang toleran. Kekuatan Imad terdapat dalam gerakan, mampu memberi asas dan latihan yang amat diperlukan. Dia keras kadang timbulkan ketegangan," ungkapnya.
Tokoh oposisi Malaysia yang dibebaskan dari tuduhan kejahatan sodomi karena tidak terbukti ini juga menyindir pemerintahannya karena sempat memenjarakan dirinya. Bahkan dia langsung menyindir pemerintah Malaysia begitu naik ke atas podium. "Di Malaysia saya tidak bisa masuk kampus. Di sini disambut rektor," ungkapnya.
Sebelumnya, Anwar dengan pakaian khas, jas yang melapisi kemeja lengan panjang putih, tiba di ITB, sekira pukul 09.55 WIB dan langsung disambut hangat dengan pelukan Rektor ITB Akhmaloka.
Dia dan rombongan langsung menuju Aula Barat Kampus ITB.Memasuki aula, Anwar disambut dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan Manuk Dadali. Acara ini digagas Badan Koordinasi Nasional Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas LDMI PB HMI).
Dalam kuliah umumnya, Anwar juga menyelipkan humor-humor segarnya, sehingga ratusan mahasiswa ITB dan kampus lain sesekali tertawa. Misalnya, ketika Anwar Ibrahim menceritakan tokoh Imaduddin Abdulrahim (Bang Imad), aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) era 70-an.
Anwar menurutkan, Bang Imad orangnya terbuka, sosok Islam modernis. Almarhum, sambungnya, pernah jadi dosen di Institut Teknologi Malaysia. "Orangnya keras dan tegas saat menjadi dosen," tuturnya.
"Tetapi selesai kuliah dia nikmati musik Beethoven. Teman-teman kaget ko dakwah musiknya orang kafir," tutur Anwar, yang disambut tawa hadirin. "Saya tidak keberatan karena saya suka Elvis, Beatles, dan sekali-kali saya puji Bolliwood," tambahnya, lagi-lagi hadirin tertawa.
Menurutnya, sumbangan besar Imad terhadap Malaysia adalah kefokusannya terhadap isu pengkaderan dalam melakukan suatu gerakan. "Bang Imad di Malaysia merupakan tokoh Islam yang toleran. Kekuatan Imad terdapat dalam gerakan, mampu memberi asas dan latihan yang amat diperlukan. Dia keras kadang timbulkan ketegangan," ungkapnya.
Tokoh oposisi Malaysia yang dibebaskan dari tuduhan kejahatan sodomi karena tidak terbukti ini juga menyindir pemerintahannya karena sempat memenjarakan dirinya. Bahkan dia langsung menyindir pemerintah Malaysia begitu naik ke atas podium. "Di Malaysia saya tidak bisa masuk kampus. Di sini disambut rektor," ungkapnya.
Sebelumnya, Anwar dengan pakaian khas, jas yang melapisi kemeja lengan panjang putih, tiba di ITB, sekira pukul 09.55 WIB dan langsung disambut hangat dengan pelukan Rektor ITB Akhmaloka.
Dia dan rombongan langsung menuju Aula Barat Kampus ITB.Memasuki aula, Anwar disambut dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan Manuk Dadali. Acara ini digagas Badan Koordinasi Nasional Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas LDMI PB HMI).
()