Biaya bayi kembar dempet ditanggung pemerintah
A
A
A
Sindonews.com - RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru menyatakan semua biaya bayi kembar dempet ditanggung pemerintah.
"Semua ongkos selama bayi dirawat ditanggung oleh Kementerian Kesehatan, "kata ketua penanganan bayi Parsini 1 dan Parsini 2, Tubagus Odhi, Senin (23/1/2012).
Bayi kembar dempet berasal dari keluarga kurang mampu sehingga mendapat bantuan pemerintah. Siswanto ayah bayi bekerja serabutan. Pihak RSUD Pekanbaru juga akan membantu pemulangan bayi ke kampung asalnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
"Pihak manajemen RSUD Pekanbaru juga membantu memfasilitasi pemulangan jenazah," tukasnya.
Bayi kembar siam tadi malam sekira pukul 23:00 WIB menghembuskan napas terakhirnya. Bayi kembar berjenis kelamin perempuan meninggal karena kegagalan fungsi jantung untuk memompa dua individu (decompensasi cordis).
Bayi berbobot 4,2 kilogram ini dirawat sejak selama sembilan hari. Bayi itu lahir dalam keadaan tubuh dempet pada bagian dada dan perut (conjoined twins type thoraco-omphalopagus). Hasil CT Scan diketahui bayi pasangan Siswanto dan Parsini itu hanya memiliki satu jantung.
"Semua ongkos selama bayi dirawat ditanggung oleh Kementerian Kesehatan, "kata ketua penanganan bayi Parsini 1 dan Parsini 2, Tubagus Odhi, Senin (23/1/2012).
Bayi kembar dempet berasal dari keluarga kurang mampu sehingga mendapat bantuan pemerintah. Siswanto ayah bayi bekerja serabutan. Pihak RSUD Pekanbaru juga akan membantu pemulangan bayi ke kampung asalnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
"Pihak manajemen RSUD Pekanbaru juga membantu memfasilitasi pemulangan jenazah," tukasnya.
Bayi kembar siam tadi malam sekira pukul 23:00 WIB menghembuskan napas terakhirnya. Bayi kembar berjenis kelamin perempuan meninggal karena kegagalan fungsi jantung untuk memompa dua individu (decompensasi cordis).
Bayi berbobot 4,2 kilogram ini dirawat sejak selama sembilan hari. Bayi itu lahir dalam keadaan tubuh dempet pada bagian dada dan perut (conjoined twins type thoraco-omphalopagus). Hasil CT Scan diketahui bayi pasangan Siswanto dan Parsini itu hanya memiliki satu jantung.
()