Warga Syiah diminta hati-hati
A
A
A
Sindonews.com - Konflik horizontal belakangan ini kian marak. Tak hanya di Ibu Kota Jakarta, tetapi konflik ini juga kerap terjadi di sejumlah daerah. Jika tak segera ditanggulangi, kondisi ini bisa mengancam keselamatan bangsa.
Ketegangan berpotensi terulangnya konflik di Dusun Nangkernaeng, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, semalam kembali terjadi. Untuk mencegah pecahnya konflik, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta ulama di Kabupaten Sampang, Madura, berperan meredam konflik.
"Di Sampang itu semalam memang ada ketegangan sedikit. Ulama kita minta untuk ikut meredam konflik ini,” ujar Saifullah di Hotel Mercure, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Rabu (18/1/2012).
Dia berharap agar masyarakat bisa menahan diri agar tidak mudah terprovokasi. Pemerintah meminta kepada semua pihak agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Pria yang biasa disapa Gus Ipul ini menjelaskan, ketegangan itu, dipicu karena salah seorang adik ipar Ustaz Tajuk Muluk, diketahui mempersenjatai diri. Namun saat ini, situasi saat ini sudah terkendali.
Pada kesempatan itu, dia juga meminta agar warga Syiah lebih berhati-hati dalam berdakwah. Hal ini untuk menjaga supaya kondisi tetap kondusif. “Jangan ada konflik lagi. Kami ingin kembali kesepakatan-kesepakatan awal,” cetusnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik terjadi di daerah tersebut dipicu oleh perseteruan dua kelompok aliran yaitu Syiah dan Sunni. Konflik ini berujung pada pembakaran Pondok Pesantren Syiah.
Ketegangan berpotensi terulangnya konflik di Dusun Nangkernaeng, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, semalam kembali terjadi. Untuk mencegah pecahnya konflik, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta ulama di Kabupaten Sampang, Madura, berperan meredam konflik.
"Di Sampang itu semalam memang ada ketegangan sedikit. Ulama kita minta untuk ikut meredam konflik ini,” ujar Saifullah di Hotel Mercure, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Rabu (18/1/2012).
Dia berharap agar masyarakat bisa menahan diri agar tidak mudah terprovokasi. Pemerintah meminta kepada semua pihak agar tidak menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
Pria yang biasa disapa Gus Ipul ini menjelaskan, ketegangan itu, dipicu karena salah seorang adik ipar Ustaz Tajuk Muluk, diketahui mempersenjatai diri. Namun saat ini, situasi saat ini sudah terkendali.
Pada kesempatan itu, dia juga meminta agar warga Syiah lebih berhati-hati dalam berdakwah. Hal ini untuk menjaga supaya kondisi tetap kondusif. “Jangan ada konflik lagi. Kami ingin kembali kesepakatan-kesepakatan awal,” cetusnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, konflik terjadi di daerah tersebut dipicu oleh perseteruan dua kelompok aliran yaitu Syiah dan Sunni. Konflik ini berujung pada pembakaran Pondok Pesantren Syiah.
()