Banjir ancam Gresik, saluran air miliaran 'mandul'
A
A
A
Sindonews.com -Banjir akibat hujan tetap menjadi momok warga kawasan Gresik Kota. Setiap hujan lebat turun lebih dari satu jam, dipastikan genangan air hingga 20 sentimeter terjadi di mana-mana.
Padahal pemkab telah menghabiskan dana miliaran rupiah untuk memaksimalkan saluran kota. Pengamatan lapangan, genangan itu terjadi di hampir kawasan kota. Diantaranya, terparah di Jalan Samanhudin, Jalan Sindujoyo, Jalan Noto Prayitno, Jalan Wahidin Sudirohusodo di Kebomas dan depan RSUD Ibnu Sina.
Bahkan, Jalan Tri Dharma juga tergenang. Genangan juga terjadi di Jalan KH Syafii, tepatnya depan Perumahan Permata Suci. Banjir membuat beberapa motor mogok. Diantaranya di Jalan Tri Dharma, tepatnya di pertigaan masuk Kawasan Industri Gresik.
”Dalam banget genangannya.Makanya motor saya sampai mogok,” aku Suparno (41), warga Kebomas. Genangan-genangan itu patut dipertanyakan. Mengingat sejak setahun dilakukan perbaikan saluran. Juga dibangun beberapa fasilitas pompa maupun boozem untuk mengurangi beban genangan air di kawasan kota.
Di antarayang baru dibangun saluran Jalan Tri Dharma yang menelan dana Rp3 miliar. Nyatanya, saat hujan terjadi genangan yang merepotkan pengguna jalan. Selain itu,juga sempat dibangun Boozem Tlogodendo dengan anggaran hampir Rp6 miliar. Serta mengaktifkan kembali BoozemTrate, Kecamatan Gresik dengan anggaran yang lebih dari Rp2 miliar.
Selain itu, pembangunan fasilitas antisipasi banjir juga dibangun dua pompa. Pompa air pertama yang dituntaskan awal 2011 yaitu pompa di Kelurahan Kebungson serta di Tlogopojok.
Dua pompa itu menghabiskan dana yang tidak sedikit. Namun, nyatanya hujan hanya beberapa jam kawasan kota sudah tergenang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tugas Husni Syarwanto mengakui, memang genangan ada dimana-mana.
Hal lebih disebabkan hujan yang lebat, bukan karena faktor saluran yang jelek. ”Terbukti genangan itu cepat surut.Hanya kami akui memang genangan terjadi luar biasa.Tetapi kami tetap akan mengevaluasi,” tukas Tugas.
Padahal pemkab telah menghabiskan dana miliaran rupiah untuk memaksimalkan saluran kota. Pengamatan lapangan, genangan itu terjadi di hampir kawasan kota. Diantaranya, terparah di Jalan Samanhudin, Jalan Sindujoyo, Jalan Noto Prayitno, Jalan Wahidin Sudirohusodo di Kebomas dan depan RSUD Ibnu Sina.
Bahkan, Jalan Tri Dharma juga tergenang. Genangan juga terjadi di Jalan KH Syafii, tepatnya depan Perumahan Permata Suci. Banjir membuat beberapa motor mogok. Diantaranya di Jalan Tri Dharma, tepatnya di pertigaan masuk Kawasan Industri Gresik.
”Dalam banget genangannya.Makanya motor saya sampai mogok,” aku Suparno (41), warga Kebomas. Genangan-genangan itu patut dipertanyakan. Mengingat sejak setahun dilakukan perbaikan saluran. Juga dibangun beberapa fasilitas pompa maupun boozem untuk mengurangi beban genangan air di kawasan kota.
Di antarayang baru dibangun saluran Jalan Tri Dharma yang menelan dana Rp3 miliar. Nyatanya, saat hujan terjadi genangan yang merepotkan pengguna jalan. Selain itu,juga sempat dibangun Boozem Tlogodendo dengan anggaran hampir Rp6 miliar. Serta mengaktifkan kembali BoozemTrate, Kecamatan Gresik dengan anggaran yang lebih dari Rp2 miliar.
Selain itu, pembangunan fasilitas antisipasi banjir juga dibangun dua pompa. Pompa air pertama yang dituntaskan awal 2011 yaitu pompa di Kelurahan Kebungson serta di Tlogopojok.
Dua pompa itu menghabiskan dana yang tidak sedikit. Namun, nyatanya hujan hanya beberapa jam kawasan kota sudah tergenang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tugas Husni Syarwanto mengakui, memang genangan ada dimana-mana.
Hal lebih disebabkan hujan yang lebat, bukan karena faktor saluran yang jelek. ”Terbukti genangan itu cepat surut.Hanya kami akui memang genangan terjadi luar biasa.Tetapi kami tetap akan mengevaluasi,” tukas Tugas.
()