Jalan di Pantai Losari ambles
A
A
A
Sindonews.com – Jalan di Pantai Losari ambles sepanjang 22 meter dan lebar 7 meter sekitar pukul 20.45 Wita, tadi malam.
Lokasi Jalan yang runtuh dengan kedalamam 3 meter terletak di pertigaan Jalan Penghibur dan Jalan Muhtar Lutfi. Beruntung, saat kejadian suasana kawasan Pantai Losari itu sepi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Jalan yang ambruk persis di atas saluran pembuangan warga yang bermukim di Jalan Somba Opu ke Pantai Losari.
Amblesnya jalan di saluran berdiameter 2 meter itu diakibatkan oleh pertemuan arus dari laut dengan air yang mengalir dari saluran pembuangan sehingga terjadinya pengikisan. “Jadi air laut pasang lalu mengalir ke darat dan bertemu dengan air dari saluran pembuangan yang mengalir dari pemukiman warga,sehingga terjadi pengikisan,” kata Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Muslim kepada wartawan di lokasi kejadian tadi malam.
Muslimmengatakan, saluran pembuangan yang ambles itu masih merupakan peninggalan Belanda. Hanya saja, mantan Sekretaris Dinas PU itu membantah jika kondisi saluran air yang sudah tidak layak.
Menurutnya, pihaknya selalu melakukan pengecekan dan pembersihan rutin terhadap gorong-gorong di sepanjang Pantai Losari. “Gorong-gorong di sepanjang Losari itu ada delapan, setiap saat kita bersihkan, kita periksa kualitasnya,dan masih bagus karena terbuat dari beton,” katanya.
Hanya saja, Muslim membenarkan, meski sudah berusia hampir satu abad,saluran pembuangan itu belum pernah diperbaiki. Pelanjut estafet dari mantan Kadis PU sebelumnya, Ridwan Muhadir yang saat ini mendekam di Lapas Klas 1 Makassar itu berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan jalan yang ambles itu.
“Besok kita akan langsung perbaiki, saluran kita tidak tutup karena itu bisa menimbulkan pengikisan yang lebih besar,” pungkasnya. Sekitar pukul 00.00 Wita, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memantau langsung ke lokasi kejadian.“Saya mendengar dari radio peristiwa ini, makanya saya datang lansung,” kata Syahrul.
Syahrul, yang juga ketua Kosgoro Sulsel itu, mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera mengambil tindakan. “Yang paling utama adalah pihak keamanan agar mampu mengamankan setiap warga yang akan melihat, karena rawan ambruk pada bagian yang lain,” ungkap Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Menurut Syahrul, amblesnya gorong-gorong buatan Belanda itu kemungkinan dikarenakan cuaca ekstrem sehingga terjadi getaran yang membuat jalan retak dan ambruk. “Nanti saya akan koordinasikan dengan Wali Kota Makassar (Ilham Arief Sirajuddin) soal ini dan dinas terkait untuk melakukan percepatan pemulihan jalan,” terang dia.
Kabag Operasional Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rekayasa jalan sehingga arus lalulintas tetap lancar. Saat ini, mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar ini mengatakan, kondisi jalan tidak bisa dilewati dan untuk perbaikannya Hotman menyerahkan kepada pihak berwenang.
“Jadi kita akan lakukan rekayasa jalan agar arus lalu lintas tetap lancar esok hari,” katanya tadi malam.
Pantauan, setelah jalan ambles,Jalan Penghibur, tepatnya di pertigaan langsung Jalan Penghibur-Jalan Datu Museng langsung ditutup. Penutupan jalan dilakukan sendiri oleh warga yang beraktivitas di sekitar Anjungan Pantai Losari. Dalam tiga hari terakhir, hujan deras terus mengguyur Kota Makassar
Nyaris terperosok
Dari informasi di lokasi, sesaat sebelum kejadian, tiga mobil yang melintas nyaris terperosok ke dalam saluran air yang ambles.Namun, ketiganya berhasil melintas sebelum jalan yang menghubungkan antara Tanjung Bunga dengan Benteng Roterdam itu ambles. “Sempat terdengar dua kali suara benturan agak keras, cuma tidak apa-apaji,” kata Andi Reza, 26,warga yang berada di lokasi saat kejadian.
Ahmad, 50, yang menyaksikan amblesnya jalan mengaku, tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian. Dia mengaku,warga yang berada di dekat kejadian hanya langsung mendengar suara runtuhan saja.
Warga yang bekerja sebagai sopir mobil pengangkut barang lintas daerah itu menduga,penyebab amblesnya jalan lantaran ujung saluran yang mengarah ke laut dipersempit. Penyempitan itu, kata Ahmad, akibat pembangunan reklamasi Pantai Losari. “Ujung saluran dipersempit sehingga terjadi pengikisan,”ujarnya.
Padahal,kata Ahmad,saluran ini menjadi tempat pembuangan toko-toko besar dan hotel di Jalan Somba Opu dan Jalan Muhtar Lutfi sehingga volume air yang mengalir cukup besar. Harusnya, kondisi saluran air ini senantiasa diperhatikan karena membahayakan warga.
Selain itu,Ahmad mengaku konstruksi saluran air kurang bagus.Buktinya kata dia, tidak ada besi-besi di atas saluran air yang menjadi sandaran jalan. “Kita lihat sendiri,tidak ada besi- besi,itu cuma pipa,” ujarnya.
Buruknya konstruksi saluran air juga diungkapkan oleh penjual Pisang Epe di lokasi kejadian, Daeng Sibali.Menurutnya, seharusnya di atas saluran air tedapat besi kuat yang menahan beban jalan. Sementara kondisi saluran air hanya terlihat pipa yang menjadi penghubung. “Jadi kalau kita lihat,memang tidak kuat karena tidak ada besi penghubung, beban jalan setiap hari kan sangat besar,” katanya menduga.
Hanya warga asal Takalar itu mengaku bersyukur suasana jalan saat kejadian sudah sepi sehingga tidak menelan korban jiwa. Bayangkan kata dia, jika jalan yang setiap hari macet itu ambles di saat kendaraan padat. “Untung bukan runtuh saat malam tahun baru atau jalan lagi ramai,mungkin banyak yang korban,” ucapnya.
Lokasi Jalan yang runtuh dengan kedalamam 3 meter terletak di pertigaan Jalan Penghibur dan Jalan Muhtar Lutfi. Beruntung, saat kejadian suasana kawasan Pantai Losari itu sepi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Jalan yang ambruk persis di atas saluran pembuangan warga yang bermukim di Jalan Somba Opu ke Pantai Losari.
Amblesnya jalan di saluran berdiameter 2 meter itu diakibatkan oleh pertemuan arus dari laut dengan air yang mengalir dari saluran pembuangan sehingga terjadinya pengikisan. “Jadi air laut pasang lalu mengalir ke darat dan bertemu dengan air dari saluran pembuangan yang mengalir dari pemukiman warga,sehingga terjadi pengikisan,” kata Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar Muslim kepada wartawan di lokasi kejadian tadi malam.
Muslimmengatakan, saluran pembuangan yang ambles itu masih merupakan peninggalan Belanda. Hanya saja, mantan Sekretaris Dinas PU itu membantah jika kondisi saluran air yang sudah tidak layak.
Menurutnya, pihaknya selalu melakukan pengecekan dan pembersihan rutin terhadap gorong-gorong di sepanjang Pantai Losari. “Gorong-gorong di sepanjang Losari itu ada delapan, setiap saat kita bersihkan, kita periksa kualitasnya,dan masih bagus karena terbuat dari beton,” katanya.
Hanya saja, Muslim membenarkan, meski sudah berusia hampir satu abad,saluran pembuangan itu belum pernah diperbaiki. Pelanjut estafet dari mantan Kadis PU sebelumnya, Ridwan Muhadir yang saat ini mendekam di Lapas Klas 1 Makassar itu berjanji akan secepatnya melakukan perbaikan jalan yang ambles itu.
“Besok kita akan langsung perbaiki, saluran kita tidak tutup karena itu bisa menimbulkan pengikisan yang lebih besar,” pungkasnya. Sekitar pukul 00.00 Wita, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo memantau langsung ke lokasi kejadian.“Saya mendengar dari radio peristiwa ini, makanya saya datang lansung,” kata Syahrul.
Syahrul, yang juga ketua Kosgoro Sulsel itu, mengatakan, dia akan berkoordinasi dengan dinas terkait agar segera mengambil tindakan. “Yang paling utama adalah pihak keamanan agar mampu mengamankan setiap warga yang akan melihat, karena rawan ambruk pada bagian yang lain,” ungkap Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Menurut Syahrul, amblesnya gorong-gorong buatan Belanda itu kemungkinan dikarenakan cuaca ekstrem sehingga terjadi getaran yang membuat jalan retak dan ambruk. “Nanti saya akan koordinasikan dengan Wali Kota Makassar (Ilham Arief Sirajuddin) soal ini dan dinas terkait untuk melakukan percepatan pemulihan jalan,” terang dia.
Kabag Operasional Polrestabes Makassar AKBP Hotman Sirait mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rekayasa jalan sehingga arus lalulintas tetap lancar. Saat ini, mantan Kasat Lantas Polrestabes Makassar ini mengatakan, kondisi jalan tidak bisa dilewati dan untuk perbaikannya Hotman menyerahkan kepada pihak berwenang.
“Jadi kita akan lakukan rekayasa jalan agar arus lalu lintas tetap lancar esok hari,” katanya tadi malam.
Pantauan, setelah jalan ambles,Jalan Penghibur, tepatnya di pertigaan langsung Jalan Penghibur-Jalan Datu Museng langsung ditutup. Penutupan jalan dilakukan sendiri oleh warga yang beraktivitas di sekitar Anjungan Pantai Losari. Dalam tiga hari terakhir, hujan deras terus mengguyur Kota Makassar
Nyaris terperosok
Dari informasi di lokasi, sesaat sebelum kejadian, tiga mobil yang melintas nyaris terperosok ke dalam saluran air yang ambles.Namun, ketiganya berhasil melintas sebelum jalan yang menghubungkan antara Tanjung Bunga dengan Benteng Roterdam itu ambles. “Sempat terdengar dua kali suara benturan agak keras, cuma tidak apa-apaji,” kata Andi Reza, 26,warga yang berada di lokasi saat kejadian.
Ahmad, 50, yang menyaksikan amblesnya jalan mengaku, tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian. Dia mengaku,warga yang berada di dekat kejadian hanya langsung mendengar suara runtuhan saja.
Warga yang bekerja sebagai sopir mobil pengangkut barang lintas daerah itu menduga,penyebab amblesnya jalan lantaran ujung saluran yang mengarah ke laut dipersempit. Penyempitan itu, kata Ahmad, akibat pembangunan reklamasi Pantai Losari. “Ujung saluran dipersempit sehingga terjadi pengikisan,”ujarnya.
Padahal,kata Ahmad,saluran ini menjadi tempat pembuangan toko-toko besar dan hotel di Jalan Somba Opu dan Jalan Muhtar Lutfi sehingga volume air yang mengalir cukup besar. Harusnya, kondisi saluran air ini senantiasa diperhatikan karena membahayakan warga.
Selain itu,Ahmad mengaku konstruksi saluran air kurang bagus.Buktinya kata dia, tidak ada besi-besi di atas saluran air yang menjadi sandaran jalan. “Kita lihat sendiri,tidak ada besi- besi,itu cuma pipa,” ujarnya.
Buruknya konstruksi saluran air juga diungkapkan oleh penjual Pisang Epe di lokasi kejadian, Daeng Sibali.Menurutnya, seharusnya di atas saluran air tedapat besi kuat yang menahan beban jalan. Sementara kondisi saluran air hanya terlihat pipa yang menjadi penghubung. “Jadi kalau kita lihat,memang tidak kuat karena tidak ada besi penghubung, beban jalan setiap hari kan sangat besar,” katanya menduga.
Hanya warga asal Takalar itu mengaku bersyukur suasana jalan saat kejadian sudah sepi sehingga tidak menelan korban jiwa. Bayangkan kata dia, jika jalan yang setiap hari macet itu ambles di saat kendaraan padat. “Untung bukan runtuh saat malam tahun baru atau jalan lagi ramai,mungkin banyak yang korban,” ucapnya.
()