Sumber Kencono terguling, enam tewas
A
A
A
Sindonews.com– Kecelakaan fatal kembali melibatkan bus milik PO Sumber Kencono. Sebanyak 6 penumpang tewas seketika,5 orang luka berat, dan 18 luka ringan setelah bus terguling akibat menghindari sepeda motor.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Madiun–Surabaya (Km 155–156) Desa Jeruk Gulung,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun pada Minggu 1 Januari 2012 pukul 00.15 dini hari.
Kecelakaan melibatkan bus Sumber Kencono bernomor W 7727 UY jurusan Surabaya– Yogyakarta dan sebuah sepeda motor dengan nomor AE 5601 FU yang dikendarai Adi Hasto Yuwono, 16,warga Desa Tumplekrejo,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Informasi yang dihimpun dari keterangan sejumlah saksi dan penumpang bus ketika itu, kondisi jalanan agak basah karena hujan baru saja turun. Bus berjalan dari arah timur ke barat berkecepatan tinggi dengan posisi agak ke kanan. Saat itu, bus hendak menyalip dua bus di depannya, yaitu bus Mira dan bus Sumber Kencono lain.
Tapi, dari arah berlawanan muncul sepeda motor yang dikendarai Adi Hasto Yuwono. Bus tidak bisa menghindar hingga akhirnya menabrak motor. Setelah tabrakan itu,bus hilang kendali hingga menabrak sebuah warung dalam posisi terguling.
Saksi sekaligus penumpang selamat, Supardi,warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengatakan sebelum kejadian, bus yang ditumpanginyamelaju kencang.
“Bus mencoba mendahului kendaraan di depannya dan pas di depan ada motor. Setelah itu, saya tidak tahu lagi karena bus terguling dan menghantam warung di pinggir jalan,” ujar pria yang hanya mengalami luka ringan akibat benturan itu.
Petugas terpaksa menutup arus lalu lintas hingga badan bus yang terguling ke kanan diangkat. Sebelum pengangkatan,petugas Polri dan TNI menyelamatkan korban yang masih hidup dan mengevakuasi korban yang tewas terjepit.
“Arus lalu lintas sempat ditutupselamabusditarik, tapisudah normal sekitar pukul 03.00 dini hari tadi (kemarin),” ungkap Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Polisi Nanang Juni Mawanto.
Kapolres menyatakan bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.Namun dia belum bisa menyebut berapa kecepatan pastinya.“Ini mungkin busnya melaju kencang sekali karena terlihat dari persneling berada di gigi enam. Pengemudi kemungkinan tidak bisa mengendalikan laju busnya,” tambahnya.
Kemarin, tim penelitian kecelakaan lalu lintas terpadu yang terdiri dari Tim Teknis Ditlantas Polda Jatim,Puslabfor Cabang Surabaya, dan Tim Teknis DLLAJ Provinsi Jawa Timur melakukan olah TKP.Dari penelitian tim ini,ada sedikit perbedaan dengan keterangan para saksi.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (Bingakkum) Ditlantas Polda Jatim AKBP Ade Safri Simanjuntak yang memimpin tim ini menyatakan bus melaju kencang untuk mendahului sebuah truk dan bukan berusaha mendahului dua bus lain.
Ade menambahkan dari olah TKP,pihaknya tidak menemukan bekas rem yang dilakukan oleh bus sebelum terjadi tabrakan. Pihaknya hanya menemukan bekas rem setelah terjadi tabrakan dengan sepeda motor. Sepeda motor, katanya, sempat terseret hingga 30 meter di bawah bus.
“Hasil olah TKP akan digabung dengan penelitian terhadap barang bukti dalam hal ini bus yang sudah diamankan di Mako Polres Madiun. Setelah itu baru bisa dilakukan pengambilan kesimpulan penyebab terjadinya kecelakaan,” ungkap Ade.
Para korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Caruban dan sudah diambil oleh keluarganya. Dari enam korban, tinggal satu jenazah yang belum teridentifikasi dan masih berada di kamar mayat RSUD Caruban. Sementara itu korban luka berat dan ringan dirawat di RSUP dr Soedono dan RSUD Caruban. Beberapa di antaranya sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
Korban meninggal di antaranya Aris Edi Budi, 22,warga Pinang Kora,Tangerang; Ikhbal Romadon, 22,warga Pedurenan, TangerangTengah; Agus Hariyadi, 17, warga Desa Griyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan; Supangat, 45, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi; dan Hafid,24,warga Semampir, Surabaya. Manajemen PO Sumber Kencono menyatakan, sopir Sumber Kencono bernomor W- 7727-UY, Agus Widodo, yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Madiun–Surabaya di Desa Jeruk Gulung,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun,Jatim, Minggu,baru bekerja sebulan.
”Yang bersangkutan bergabung dengan PO Sumber Kencono baru sebulan terakhir. Sebelumnya dia bekerja sebagai sopir bus malam di PO Kramat Jati. Jadi dia masih baru,”ujar Koordinator Kecelakaan Lapangan PO Sumber Kencono, Sunar,di Mapolres Madiun. Menurut dia,pihak manajemen belum mengambil sikap terhadap Agus Widodo karena pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
”Kami baru sebatas memintai keterangan kepada yang bersangkutan. Saat ini yang bersangkutan juga masih diperiksa polisi setempat,”kata Sunar.
Berdasarkan keterangan Agus,saatkecelakaan,bustergolong sarat penumpang,yakni sekitar 40 orang.Bus waktu itu berusaha menghindari sepeda motor dari arah berlawanan yang tiba-tiba jatuh ke arah kanan.
Tadi malam,kepolisian menetapkan Agus Widodo, sopir bus Sumber Kencono, sebagai tersangka tunggal. ”Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, sopir bus Sumber Kencono akhirnya kami tetapkan sebagai tersangka tunggal,” ujar Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jatim AKBP Ade Safri Simanjutak.
Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Madiun–Surabaya (Km 155–156) Desa Jeruk Gulung,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun pada Minggu 1 Januari 2012 pukul 00.15 dini hari.
Kecelakaan melibatkan bus Sumber Kencono bernomor W 7727 UY jurusan Surabaya– Yogyakarta dan sebuah sepeda motor dengan nomor AE 5601 FU yang dikendarai Adi Hasto Yuwono, 16,warga Desa Tumplekrejo,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.
Informasi yang dihimpun dari keterangan sejumlah saksi dan penumpang bus ketika itu, kondisi jalanan agak basah karena hujan baru saja turun. Bus berjalan dari arah timur ke barat berkecepatan tinggi dengan posisi agak ke kanan. Saat itu, bus hendak menyalip dua bus di depannya, yaitu bus Mira dan bus Sumber Kencono lain.
Tapi, dari arah berlawanan muncul sepeda motor yang dikendarai Adi Hasto Yuwono. Bus tidak bisa menghindar hingga akhirnya menabrak motor. Setelah tabrakan itu,bus hilang kendali hingga menabrak sebuah warung dalam posisi terguling.
Saksi sekaligus penumpang selamat, Supardi,warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mengatakan sebelum kejadian, bus yang ditumpanginyamelaju kencang.
“Bus mencoba mendahului kendaraan di depannya dan pas di depan ada motor. Setelah itu, saya tidak tahu lagi karena bus terguling dan menghantam warung di pinggir jalan,” ujar pria yang hanya mengalami luka ringan akibat benturan itu.
Petugas terpaksa menutup arus lalu lintas hingga badan bus yang terguling ke kanan diangkat. Sebelum pengangkatan,petugas Polri dan TNI menyelamatkan korban yang masih hidup dan mengevakuasi korban yang tewas terjepit.
“Arus lalu lintas sempat ditutupselamabusditarik, tapisudah normal sekitar pukul 03.00 dini hari tadi (kemarin),” ungkap Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Polisi Nanang Juni Mawanto.
Kapolres menyatakan bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.Namun dia belum bisa menyebut berapa kecepatan pastinya.“Ini mungkin busnya melaju kencang sekali karena terlihat dari persneling berada di gigi enam. Pengemudi kemungkinan tidak bisa mengendalikan laju busnya,” tambahnya.
Kemarin, tim penelitian kecelakaan lalu lintas terpadu yang terdiri dari Tim Teknis Ditlantas Polda Jatim,Puslabfor Cabang Surabaya, dan Tim Teknis DLLAJ Provinsi Jawa Timur melakukan olah TKP.Dari penelitian tim ini,ada sedikit perbedaan dengan keterangan para saksi.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (Bingakkum) Ditlantas Polda Jatim AKBP Ade Safri Simanjuntak yang memimpin tim ini menyatakan bus melaju kencang untuk mendahului sebuah truk dan bukan berusaha mendahului dua bus lain.
Ade menambahkan dari olah TKP,pihaknya tidak menemukan bekas rem yang dilakukan oleh bus sebelum terjadi tabrakan. Pihaknya hanya menemukan bekas rem setelah terjadi tabrakan dengan sepeda motor. Sepeda motor, katanya, sempat terseret hingga 30 meter di bawah bus.
“Hasil olah TKP akan digabung dengan penelitian terhadap barang bukti dalam hal ini bus yang sudah diamankan di Mako Polres Madiun. Setelah itu baru bisa dilakukan pengambilan kesimpulan penyebab terjadinya kecelakaan,” ungkap Ade.
Para korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD Caruban dan sudah diambil oleh keluarganya. Dari enam korban, tinggal satu jenazah yang belum teridentifikasi dan masih berada di kamar mayat RSUD Caruban. Sementara itu korban luka berat dan ringan dirawat di RSUP dr Soedono dan RSUD Caruban. Beberapa di antaranya sudah dibawa pulang oleh keluarganya.
Korban meninggal di antaranya Aris Edi Budi, 22,warga Pinang Kora,Tangerang; Ikhbal Romadon, 22,warga Pedurenan, TangerangTengah; Agus Hariyadi, 17, warga Desa Griyorejo, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan; Supangat, 45, warga Desa Sambirejo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi; dan Hafid,24,warga Semampir, Surabaya. Manajemen PO Sumber Kencono menyatakan, sopir Sumber Kencono bernomor W- 7727-UY, Agus Widodo, yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Madiun–Surabaya di Desa Jeruk Gulung,Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun,Jatim, Minggu,baru bekerja sebulan.
”Yang bersangkutan bergabung dengan PO Sumber Kencono baru sebulan terakhir. Sebelumnya dia bekerja sebagai sopir bus malam di PO Kramat Jati. Jadi dia masih baru,”ujar Koordinator Kecelakaan Lapangan PO Sumber Kencono, Sunar,di Mapolres Madiun. Menurut dia,pihak manajemen belum mengambil sikap terhadap Agus Widodo karena pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.
”Kami baru sebatas memintai keterangan kepada yang bersangkutan. Saat ini yang bersangkutan juga masih diperiksa polisi setempat,”kata Sunar.
Berdasarkan keterangan Agus,saatkecelakaan,bustergolong sarat penumpang,yakni sekitar 40 orang.Bus waktu itu berusaha menghindari sepeda motor dari arah berlawanan yang tiba-tiba jatuh ke arah kanan.
Tadi malam,kepolisian menetapkan Agus Widodo, sopir bus Sumber Kencono, sebagai tersangka tunggal. ”Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, sopir bus Sumber Kencono akhirnya kami tetapkan sebagai tersangka tunggal,” ujar Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jatim AKBP Ade Safri Simanjutak.
()