Amankan Natal Polda Metro gandeng ormas

Amankan Natal Polda Metro gandeng ormas
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya menerjunkan tim Gegana di gereja - gereja di wilayah DKI Jakarta saat perayaan natal dilangsungkan. Ada sedikitnya 80 gereja mendapat pengamanan ketat.
Dua gereja dinilai cukup rawan karena bakal menyedot ribuan jemaat, yaitu gereja Katedral dan Gereja Imanuel. Para jemaat yang datang memasuki gereja akan diperiksa satu persatu termasuk barang bawaannya seperti tas.
Namun, pemeriksaan itu akan dilakukan oleh pihak pengamanan internal gereja sendiri, sedangkan petugas kepolisian sifatnya hanya mendampingi dan mengawasi.
"Pemeriksaan oleh pengamanan internal gereja ini karena mereka mengenali para jemaat yang biasa datang ke gereja, kami hanya memantau," kata Humas Polda Metro Komisaris Besar Pol Baharudin Djafar kepada Sindonews Sabtu (24/12/2011).
Semua sudut gereja akan diawasi termasuk tempat parkiran. Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipatif terhadap kemungkinan gangguan saat ibadah umat Kristen itu dilangsungkan.
Sterilisasi menggunakan alat detector bom juga sudah dilaksanakan sehari sebelum perayaan natal dilangsungkan. "Sterilisasi dilakukan di gereja yang dinilai rawan. Pelaksanaaannya kerjsama dengan pihak internal juga," katanya.
Kesiapan polisi dalam melakukan pengamanan ditunjukan melalui apel siaga lilin di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya Jalan Sudirman Jakarta Selatan di pimpin langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab. Untung mengaku siapsiap memberi pengamanan warga DKI.
"Polda Metro Jaya siap seratus persen dalam Operasi Lilin Jaya tahun 2011 ini. Ormas-ormas akan dilibatkan untuk membantu," katanya. Pada pengamana itu, 4900 personel satuan Lalu Lintas (Lantas),Brimob,Sabhara, Gegana dan lain-lain diterjunkan.
Sebagai informasi, Operasi Lilin Jaya 2010 Polda Metro Jaya menyiapkan 98 pos pengamanan dengan kekuatan 4300 personel. Adapun jumlah pelanggaran lalu lintas selama operasi digelar 23.280 pelanggaran. Jumlah kecelakaan 159 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 20 orang,luka berat 43 orang,dan luka ringan 127 orang. Diharapkan dengan personel lebih besar jumlah pelanggaran maupun korban menurun.
Perayaan Natal dan tahun baru dianggap sebagai situasi rawan akan ancaman kriminalitas dan gangguan keamanan. Tak pelak, tiap momen besar itu tiba, pengamanan berbagai wilayah ditingkatkan.
Tempat peribadatan menjadi prioritas utama. Arus lalu lintas juga menjadi target pengamanan karena diperkirakan akan terjadi kemacetan di mana-mana. Menyikapi momen hari besar ini, Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Timur Pradopo sudah menjamin perayaan natal bakal berlangsung aman.
Menurutnya, pengamanan dilakukan sesuai prosedur penetapan (protap) yang ada. "Pihak kami sudah bersinergis, para kapolda saya imbau untuk mengamankan lokasi ibadah di wilayahnya," kata Timur usai Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Operasi 2011 di Monas, Jakarta, 22 Desember lalu.
Diakui Timur, teror bom kerap kali menjadi ancaman saat perayaan Natal. Ancaman yang bisa saja terjadi itu, sudah diantisipasi dengan menerjunkan inteligen diback up TNI untuk mendeteksi dini.
Namun, diimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kalau memang ada ancaman seperti itu, kami berharap ada pencegahan, penangkalan, preventif, sehingga keterlibatan semua masyarakat bisa dimaksimalkan. (lin)
Dua gereja dinilai cukup rawan karena bakal menyedot ribuan jemaat, yaitu gereja Katedral dan Gereja Imanuel. Para jemaat yang datang memasuki gereja akan diperiksa satu persatu termasuk barang bawaannya seperti tas.
Namun, pemeriksaan itu akan dilakukan oleh pihak pengamanan internal gereja sendiri, sedangkan petugas kepolisian sifatnya hanya mendampingi dan mengawasi.
"Pemeriksaan oleh pengamanan internal gereja ini karena mereka mengenali para jemaat yang biasa datang ke gereja, kami hanya memantau," kata Humas Polda Metro Komisaris Besar Pol Baharudin Djafar kepada Sindonews Sabtu (24/12/2011).
Semua sudut gereja akan diawasi termasuk tempat parkiran. Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipatif terhadap kemungkinan gangguan saat ibadah umat Kristen itu dilangsungkan.
Sterilisasi menggunakan alat detector bom juga sudah dilaksanakan sehari sebelum perayaan natal dilangsungkan. "Sterilisasi dilakukan di gereja yang dinilai rawan. Pelaksanaaannya kerjsama dengan pihak internal juga," katanya.
Kesiapan polisi dalam melakukan pengamanan ditunjukan melalui apel siaga lilin di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya Jalan Sudirman Jakarta Selatan di pimpin langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Radjab. Untung mengaku siapsiap memberi pengamanan warga DKI.
"Polda Metro Jaya siap seratus persen dalam Operasi Lilin Jaya tahun 2011 ini. Ormas-ormas akan dilibatkan untuk membantu," katanya. Pada pengamana itu, 4900 personel satuan Lalu Lintas (Lantas),Brimob,Sabhara, Gegana dan lain-lain diterjunkan.
Sebagai informasi, Operasi Lilin Jaya 2010 Polda Metro Jaya menyiapkan 98 pos pengamanan dengan kekuatan 4300 personel. Adapun jumlah pelanggaran lalu lintas selama operasi digelar 23.280 pelanggaran. Jumlah kecelakaan 159 kejadian dengan korban meninggal dunia sebanyak 20 orang,luka berat 43 orang,dan luka ringan 127 orang. Diharapkan dengan personel lebih besar jumlah pelanggaran maupun korban menurun.
Perayaan Natal dan tahun baru dianggap sebagai situasi rawan akan ancaman kriminalitas dan gangguan keamanan. Tak pelak, tiap momen besar itu tiba, pengamanan berbagai wilayah ditingkatkan.
Tempat peribadatan menjadi prioritas utama. Arus lalu lintas juga menjadi target pengamanan karena diperkirakan akan terjadi kemacetan di mana-mana. Menyikapi momen hari besar ini, Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Timur Pradopo sudah menjamin perayaan natal bakal berlangsung aman.
Menurutnya, pengamanan dilakukan sesuai prosedur penetapan (protap) yang ada. "Pihak kami sudah bersinergis, para kapolda saya imbau untuk mengamankan lokasi ibadah di wilayahnya," kata Timur usai Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Operasi 2011 di Monas, Jakarta, 22 Desember lalu.
Diakui Timur, teror bom kerap kali menjadi ancaman saat perayaan Natal. Ancaman yang bisa saja terjadi itu, sudah diantisipasi dengan menerjunkan inteligen diback up TNI untuk mendeteksi dini.
Namun, diimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kalau memang ada ancaman seperti itu, kami berharap ada pencegahan, penangkalan, preventif, sehingga keterlibatan semua masyarakat bisa dimaksimalkan. (lin)
()