Tenaga Medis di Samarinda Tangani Pasien Suspect COVID-19 Pakai Jas Hujan
A
A
A
SAMARINDA - Sejumlah rumah sakit di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) masih kesulitan memperoleh Alat Pelindung Diri (APD). Padahal, meski bukan rumah sakit rujukan, rumah sakit ini tetap melayani masyarakat dengan berbagai keluhan. (Baca: Program Asimilasi, 65 Napi Narkotika Jayapura Dikeluarkan dari Lapas)
Walaupun bukan rumah sakit rujukan Covid-19, beberapa rumah sakit akan melayani pasien dengan gejala yang mengarah Covid-19. Jika diketahui pasien bersangkutan baru pulang dari daerah terjangkit, langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Persoalannya, rumah sakit yang memeriksa awal pasien ini tak memiliki kelengkapan perlindungan diri yang memadai. Sehingga terkadang menggunakan alat pelindung diri seadanya seperti jas hujan dari plastik.
Salah satu rumah sakit yang masih menggunakan jas hujan adalah RS SMC yang terletak di Jalan Kadrie Oening. Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dokter dan perawat terpaksa menggunakan jas hujan untuk tangani pasien.
“Sementara waktu kita pakai jas hujan karena adanya ini dulu,” kata dr Mirza, dokter di IGD RS SMC Samarinda, Selasa (7/4/2020).
Pilihan ini dilakukan karena memang ketersediaan APD yang terbatas. Selain itu, untuk upaya pengadaan juga masih susah dilaksanakan mengingat distributor juga tak memiliki stok.
Tak jauh berbeda dengan Rumah Sakit Siaga Samarinda. Rumah sakit ini juga menggunakan jas hujan plastik saat menangani pasien.
“Jas hujan kita gunakan untuk sementara waktu karena sekali pakai bisa langsung dibuang,” kata staf SDM RS Siaga Samarinda, Nadila.
Sementara di rumah sakit rujukan Covid-19, RSUD AW Syahranie, memilih menggunakan jas hujan untuk memeriksa pasien. Sedangkan APD lengkap digunakan untuk pasien suspect Covid-19.
Stok baju APD di rumah sakit milik Pemprov Kaltim sebenarnya cukup. Hanya saja difoksukan untuk tenaga medis di ruang isolasi.
“Kalau baju hazmat sebenarnya persediaannya cukup namun difokuskan penanganan pasien Covid-19,” kata Maisarah, perawat di IGD RSUD AW Syahranie.
Salah satu pasien terkonfirmasi positif di Kota Samarinda sempat berobat ke salah satu rumah sakit swasta. Karena punya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit, pasien tersebut lalu dirujuk ke RSUD AW Syahranie hingga kemudian dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih menjelaskan, bantuan APD juga akan diberikan untuk rumah sakit swasta. Hanya saja proses pengadaannya sedang dilaksanakan menunggu pengiriman dari distributor.
“Mudah-mudahan pekan ini, atau paling lambat pekan depan, sudah bisa dikirim ke rumah sakit swasta dan fasilitas kesehatan lainnya,” kata Ismed.
Walaupun bukan rumah sakit rujukan Covid-19, beberapa rumah sakit akan melayani pasien dengan gejala yang mengarah Covid-19. Jika diketahui pasien bersangkutan baru pulang dari daerah terjangkit, langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Persoalannya, rumah sakit yang memeriksa awal pasien ini tak memiliki kelengkapan perlindungan diri yang memadai. Sehingga terkadang menggunakan alat pelindung diri seadanya seperti jas hujan dari plastik.
Salah satu rumah sakit yang masih menggunakan jas hujan adalah RS SMC yang terletak di Jalan Kadrie Oening. Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), dokter dan perawat terpaksa menggunakan jas hujan untuk tangani pasien.
“Sementara waktu kita pakai jas hujan karena adanya ini dulu,” kata dr Mirza, dokter di IGD RS SMC Samarinda, Selasa (7/4/2020).
Pilihan ini dilakukan karena memang ketersediaan APD yang terbatas. Selain itu, untuk upaya pengadaan juga masih susah dilaksanakan mengingat distributor juga tak memiliki stok.
Tak jauh berbeda dengan Rumah Sakit Siaga Samarinda. Rumah sakit ini juga menggunakan jas hujan plastik saat menangani pasien.
“Jas hujan kita gunakan untuk sementara waktu karena sekali pakai bisa langsung dibuang,” kata staf SDM RS Siaga Samarinda, Nadila.
Sementara di rumah sakit rujukan Covid-19, RSUD AW Syahranie, memilih menggunakan jas hujan untuk memeriksa pasien. Sedangkan APD lengkap digunakan untuk pasien suspect Covid-19.
Stok baju APD di rumah sakit milik Pemprov Kaltim sebenarnya cukup. Hanya saja difoksukan untuk tenaga medis di ruang isolasi.
“Kalau baju hazmat sebenarnya persediaannya cukup namun difokuskan penanganan pasien Covid-19,” kata Maisarah, perawat di IGD RSUD AW Syahranie.
Salah satu pasien terkonfirmasi positif di Kota Samarinda sempat berobat ke salah satu rumah sakit swasta. Karena punya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit, pasien tersebut lalu dirujuk ke RSUD AW Syahranie hingga kemudian dinyatakan positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih menjelaskan, bantuan APD juga akan diberikan untuk rumah sakit swasta. Hanya saja proses pengadaannya sedang dilaksanakan menunggu pengiriman dari distributor.
“Mudah-mudahan pekan ini, atau paling lambat pekan depan, sudah bisa dikirim ke rumah sakit swasta dan fasilitas kesehatan lainnya,” kata Ismed.
(sms)