Bupati Eliaser Yentji Sunur Lakukan Teleconference dengan Posko Siaga
A
A
A
LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur terus memantau posko-posko siaga penanganan Covid-19 di Kabupaten Lembata melalui video teleconference. Hal ini dilakukan oleh orang nomor satu di Lembata ini untuk memantau kinerja yang dilakukan oleh setiap posko-posko dan kelengkapan meng-update data terbaru tentang jumlah ODP di Kabupaten Lembata per harinya.
Posko-posko tersebut terbagi di tiga tempat, dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Posko utama terletak disalah satu gedung yang berada di kantor bupati Lembata, posko kedua yang berada di halaman Dinas KesehatanLembata dan posko siaga yang ketiga berada di Pelabuhan Laut Lewoleba.
Bupati Yentji dalam arahannya melalui teteconference menyampaikan beberapa poin penting, pertama ia meminta agar semua posko selalu waspada saat sedang bertugas dan selalu menjaga kesehatan.
Kedua, untuk transportasi laut akan dibuka hanya satu pintu, yakni melalui pelabuhan laut Lewoleba saja. Sedangkan untuk dua pelabuhan rakyat yang berada di kedua kecamatan Omesuri dan Wulandoni untuk segera ditutup.
Bupati juga mengatakan agar transportasi laut tetap dibuka, hanya saja akan dilakukan pembatasan trayek tranportasi laut yang selama ini melayani rute Kabupaten Lembata. "Pembatasan ini akan dikoordinasikan bersama PT. Pelni, ASDP dan pemilik kapal motor laut mengingat penyebaran Covid-19 yang kian hari semakin bertambah," kata Buapti, Kamis (2/4/2020).
Karena itu, pembatasan trayek ini akan diberlakukan pada PT. Pelni, yang melayani rute ke Lembata tiap minggunya akan diganti menjadi dua minggu sekali. Sedangkan untuk rute Larantuka dan Lembata akan berlaku setiap minggu sekali.
Tak hanya pada pebatasan trayek transportasi laut, tetapi pemerintah juga menyiapkan rumah karantina bagi masyarakat yang baru datang dari daerah/kota yang telah terjangkit wabah Covid-19.
Hal ini dilakukan agar pemerintah lebih mudah memantau perkembangan jumlah ODP yang terbaru di Kabupaten Lembata. Karantina ini akan dilakukan selama dua minggu hingga masa pemantau terhadap masyarakat yang baru tiba di Kabupaten Lembata benar-benar tidak terinfeksi virus covid-19, sesuai protap yang dilakukan oleh tim medis.
Bupati mengimbau setiap posko agar selalu berkoordinasi dengan posko-posko yang berada di kecamatan-kecamatan agar tidak terjadi kerancuan data antara kecamatan dan kabupaten. Selain itu, beliau mengatakan akan terus memantau melalui video teleconference setiap posko kabupaten yang akan terjadi pada pukul 13:00 tiap harinya untuk memantau perkembangan data yang terbaru tentang jumlah kasus Covid-19 di Lembata.
Posko-posko tersebut terbagi di tiga tempat, dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Posko utama terletak disalah satu gedung yang berada di kantor bupati Lembata, posko kedua yang berada di halaman Dinas KesehatanLembata dan posko siaga yang ketiga berada di Pelabuhan Laut Lewoleba.
Bupati Yentji dalam arahannya melalui teteconference menyampaikan beberapa poin penting, pertama ia meminta agar semua posko selalu waspada saat sedang bertugas dan selalu menjaga kesehatan.
Kedua, untuk transportasi laut akan dibuka hanya satu pintu, yakni melalui pelabuhan laut Lewoleba saja. Sedangkan untuk dua pelabuhan rakyat yang berada di kedua kecamatan Omesuri dan Wulandoni untuk segera ditutup.
Bupati juga mengatakan agar transportasi laut tetap dibuka, hanya saja akan dilakukan pembatasan trayek tranportasi laut yang selama ini melayani rute Kabupaten Lembata. "Pembatasan ini akan dikoordinasikan bersama PT. Pelni, ASDP dan pemilik kapal motor laut mengingat penyebaran Covid-19 yang kian hari semakin bertambah," kata Buapti, Kamis (2/4/2020).
Karena itu, pembatasan trayek ini akan diberlakukan pada PT. Pelni, yang melayani rute ke Lembata tiap minggunya akan diganti menjadi dua minggu sekali. Sedangkan untuk rute Larantuka dan Lembata akan berlaku setiap minggu sekali.
Tak hanya pada pebatasan trayek transportasi laut, tetapi pemerintah juga menyiapkan rumah karantina bagi masyarakat yang baru datang dari daerah/kota yang telah terjangkit wabah Covid-19.
Hal ini dilakukan agar pemerintah lebih mudah memantau perkembangan jumlah ODP yang terbaru di Kabupaten Lembata. Karantina ini akan dilakukan selama dua minggu hingga masa pemantau terhadap masyarakat yang baru tiba di Kabupaten Lembata benar-benar tidak terinfeksi virus covid-19, sesuai protap yang dilakukan oleh tim medis.
Bupati mengimbau setiap posko agar selalu berkoordinasi dengan posko-posko yang berada di kecamatan-kecamatan agar tidak terjadi kerancuan data antara kecamatan dan kabupaten. Selain itu, beliau mengatakan akan terus memantau melalui video teleconference setiap posko kabupaten yang akan terjadi pada pukul 13:00 tiap harinya untuk memantau perkembangan data yang terbaru tentang jumlah kasus Covid-19 di Lembata.
(akn)