Diisolasi 3 Hari, Kepala Kemenag Blitar Meninggal
A
A
A
BLITAR - Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 yang baru menjalani isolasi tiga hari di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, meninggal dunia.
Lelaki bernisial MS dengan usia 53 tahun itu sebelumnya mengeluh sakit dengan gejala corona sepulang dari pelatihan haji di asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret lalu. (Baca juga: Dua Pasien Positif Corona di Merauke Pasangan Suami-Istri)
Warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tersebut merupakan kepala Kemenag Kota Blitar. "Meninggal dunia 3 April 2020 pukul 22.00 WIB saat dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," ungkap Krisna Yekti, juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar kepada wartawan Sabtu (4/4/2020).
MS dikabarkan menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada 24 Maret 2020. Yang bersangkutan mengeluhkan batuk, pilek, dan demam. Namun berdasarkan keterangan Krisna Yekti, MS mulai diisolasi di RSUD Ngudi Waluyo pada 1 April 2020. Saat meninggal dunia, hasil uji laboratorium swab pejabat Kemenag tersebut belum keluar.
Sementara hasil rapid test yang dilakukan petugas terhadap pasien, kata Krisna Yekti, dinyatakan negatif. Jenazah MS dimakamkan di tempat pemakaman umum Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar.
Menurut Krisna Yekti, semua proses pemakaman jenazah dilakukan petugas RSUD Ngudi Waluyo dengan protokoler pasien COVID-19. "Pemakaman dengan prosedur sesuai SOP Corona," tandas Krisna Yekti.
Sementara sesuai data yang dirilis 3 April 2020, jumlah ODP (Orang dalam Pengawasan) di Kabupaten Blitar sebanyak 428 orang. Kemudian ODP yang selesai dipantau 14 hari ada 139 orang, ODP dalam pemantauan ada 289 orang, PDP 3 orang, PDP sembuh 2 orang, PDP yang masih dirawat satu orang, dan satu orang positif COVID-19 namun telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.
Lelaki bernisial MS dengan usia 53 tahun itu sebelumnya mengeluh sakit dengan gejala corona sepulang dari pelatihan haji di asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret lalu. (Baca juga: Dua Pasien Positif Corona di Merauke Pasangan Suami-Istri)
Warga Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tersebut merupakan kepala Kemenag Kota Blitar. "Meninggal dunia 3 April 2020 pukul 22.00 WIB saat dirawat di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," ungkap Krisna Yekti, juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar kepada wartawan Sabtu (4/4/2020).
MS dikabarkan menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pada 24 Maret 2020. Yang bersangkutan mengeluhkan batuk, pilek, dan demam. Namun berdasarkan keterangan Krisna Yekti, MS mulai diisolasi di RSUD Ngudi Waluyo pada 1 April 2020. Saat meninggal dunia, hasil uji laboratorium swab pejabat Kemenag tersebut belum keluar.
Sementara hasil rapid test yang dilakukan petugas terhadap pasien, kata Krisna Yekti, dinyatakan negatif. Jenazah MS dimakamkan di tempat pemakaman umum Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar.
Menurut Krisna Yekti, semua proses pemakaman jenazah dilakukan petugas RSUD Ngudi Waluyo dengan protokoler pasien COVID-19. "Pemakaman dengan prosedur sesuai SOP Corona," tandas Krisna Yekti.
Sementara sesuai data yang dirilis 3 April 2020, jumlah ODP (Orang dalam Pengawasan) di Kabupaten Blitar sebanyak 428 orang. Kemudian ODP yang selesai dipantau 14 hari ada 139 orang, ODP dalam pemantauan ada 289 orang, PDP 3 orang, PDP sembuh 2 orang, PDP yang masih dirawat satu orang, dan satu orang positif COVID-19 namun telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.
(nbs)