Gunung Merapi Meletus, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
A
A
A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini kembali meletus dengan ketinggian kolom mencapai 3.000 meter atau 3 km diatas puncak, Kamis sore (2/4/2020). (Baca: Merapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Capai 3.000 meter)
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, erupsi Merapi terjadi pada pukul 15.10 WIB. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 78 mm dan durasi 345 detik. “Teramati tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter atau 3 km dari puncak," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (2/4/2020).
Dijelaskannya, dalam erupsi kalai ini tidks disertai dengan awan panas. Pihaknya juga mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan sandi warna orange." Saat erupsi angin ke arah timur, “ ulasnya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang karena belum ada perubahan status Merapi yang masih dalam status waspada atau level II. “Jarak aman masih sama radius ekbih dsri23 km dari puncak Merapi. Hanya saja untuk masyarakat bisa mengantisipasi hujan abu," tandasnya.
Dari data harian, BPPTKG tidksnemeybuykana snsya peningkatan aktivitas yang berarti sebelum letusan. Kondis ini mulai terjadi di Merapi sehingga potensi erupsi setiap saat bisa terjadi tanpa peningkatan aktivitas yang bisa terpantau.
Sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12. 00 WIB hari ini, Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl ini secara meteorologi menunjukkan cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya. Suhu udara 17-23.4 °C, kelembaban udara 58-80 %, dan tekanan udara 628.31-708.12 mmHg. Volume curah hujan 5 mm per hari.
Kemudian gempa guguran terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, durasi 20.96 detik. Untuk Hembusan terjadi dua kali dengan amplitudo 2-3 mm, Durasi : 19.2-25.28 detik. Gempa tektonik jauh sekali dengan amplitudo 2 mm, S-P : 50.12 detik dan durasi 102.12 detik.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, erupsi Merapi terjadi pada pukul 15.10 WIB. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 78 mm dan durasi 345 detik. “Teramati tinggi kolom erupsi sekitar 3.000 meter atau 3 km dari puncak," terangnya kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (2/4/2020).
Terjadi erupsi di Gunung #Merapi tanggal 02 April 2020 pukul 15.10 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dgn amplitudo 78 mm dan durasi 345 detik. Teramati tinggi kolom erupsi ± 3.000 meter dari puncak. Arah angin saat erupsi ke Timur. #statuswaspada sejak 21 Mei 2018 pic.twitter.com/w3YXBibWTj
— BPPTKG (@BPPTKG) April 2, 2020
Dijelaskannya, dalam erupsi kalai ini tidks disertai dengan awan panas. Pihaknya juga mengeluarkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dengan sandi warna orange." Saat erupsi angin ke arah timur, “ ulasnya.
Dia berharap masyarakat tetap tenang karena belum ada perubahan status Merapi yang masih dalam status waspada atau level II. “Jarak aman masih sama radius ekbih dsri23 km dari puncak Merapi. Hanya saja untuk masyarakat bisa mengantisipasi hujan abu," tandasnya.
Dari data harian, BPPTKG tidksnemeybuykana snsya peningkatan aktivitas yang berarti sebelum letusan. Kondis ini mulai terjadi di Merapi sehingga potensi erupsi setiap saat bisa terjadi tanpa peningkatan aktivitas yang bisa terpantau.
Sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 12. 00 WIB hari ini, Gunung dengan ketinggian 2968 mdpl ini secara meteorologi menunjukkan cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya. Suhu udara 17-23.4 °C, kelembaban udara 58-80 %, dan tekanan udara 628.31-708.12 mmHg. Volume curah hujan 5 mm per hari.
Kemudian gempa guguran terjadi satu kali dengan amplitudo 3 mm, durasi 20.96 detik. Untuk Hembusan terjadi dua kali dengan amplitudo 2-3 mm, Durasi : 19.2-25.28 detik. Gempa tektonik jauh sekali dengan amplitudo 2 mm, S-P : 50.12 detik dan durasi 102.12 detik.
(sms)