Bupati Morowali Laporkan Progres Penanganan Covid-19 ke Gubernur via Video Teleconference
A
A
A
BUNGKU - Mengantisipasi penyebaran Virus Corona Desease-19 (Covid-19) di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Bupati Morowali mengikuti rapat bersama Gubernur Sulawesi Tengah beserta seluruh kepala daerah se-Sulteng, Selasa (31/3/20).
Dipimpin oleh Gubernur Sulteng seluruh bupati dan wali kota melaporkan progres upaya pencegahan Covid-19 di wilayah masing-masing melalui video teleconference atau komunikasi langsung menggunakan video.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola didampingi unsur Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah, mengharapkan kepada seluruh bupati dan wali kota se-Provinsi Sulawesi untuk mengantisipasi Covid-19 dengan membentuk Gugus Tugas Covid-19 di daerahnya masing-masing sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/2622/SJ.
Mereka diminta merelokasi anggaran berdasarkan Inpres No 4 Tahun 2020, meningkatkan koordinasi kepada seluruh unsur terkait, mengisi form yang dikirim kemendagri terkait kebutuhan ketahanan pangan selama 6 bulan kedepan, segera menetapkan status darurat baik itu siaga darurat ataupun tanggap darurat, saling memberikan dukungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirim dari Pusat akan segera didistribusi keseluruh daerah untuk dimanfaatkan dengan baik, dan melakukan pola hidup sehat serta melaksanakan Sosial Distantion dalam menangkal Covid-19.
Sementara itu Bupati Morowali Taslim melaporkan progres penanganan Covid-19 di wilayahnya. Menurut Taslim, dengan adanya sebuah industri berskala internasional yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah yang sangat dikhawatirkan terkait penyebaran Covid-19.
"Terkait hal tersebut, kami seluruh unsur terkait bersama Forkopimda telah melakukan langka-langkah antisipasi diantaranya, pembentukan satgas sejak bulan Januari, melakukan pemantauan disetiap perbatasan yang masuk ke Kabupaten Morowali sejak tanggal 13 Maret 2020, melakukan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada untuk tidak menerima atau memasukan TKA di Kabupaten Morowali serta tidak memberikan izin keluar TKA yang sudah ada di Kabupaten Morowali," kata Bupati Talsim.
Apabila diizinkan keluar, tidak diiizinkan untuk masuk kembali ke Morowali, melakukan penutupan penerimaan karyawan di seluruh perusahaan, mengisolasi serta tidak menerima karyawan yang pulang dari cuti, melakukan penyemprotan pada seluruh fasilitis umum dan tempat peribadatan serta mengadakan pengawasan kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) dengan melakukan operasi pasar, sehingga bisa dipastikan apakah kenaikan tersebut diakibatkan karena kurangnya pasokan sembako dari luar atau ada hal-hal lain..
Ditambahkan Buapti bahwa saat ini di Kabupaten Morowali terdapat satu Orang Dalam Pengawasan (ODP) namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis yang bersangkutan hanya mengalami influensa biasa. "Mudah-mudahan hanya flu biasa. Bukan karena Covid-19," kata Taslim.Rapat selama 3 jam 30 menit tersebut dihadiri seluruh unsur forkopimda Kabupaten Morowali di Kantor Bupati kompleks perkantoran Fonuasingko Bungku.
Dipimpin oleh Gubernur Sulteng seluruh bupati dan wali kota melaporkan progres upaya pencegahan Covid-19 di wilayah masing-masing melalui video teleconference atau komunikasi langsung menggunakan video.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola didampingi unsur Forkopimda Provinsi Sulawesi Tengah, mengharapkan kepada seluruh bupati dan wali kota se-Provinsi Sulawesi untuk mengantisipasi Covid-19 dengan membentuk Gugus Tugas Covid-19 di daerahnya masing-masing sesuai dengan edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/2622/SJ.
Mereka diminta merelokasi anggaran berdasarkan Inpres No 4 Tahun 2020, meningkatkan koordinasi kepada seluruh unsur terkait, mengisi form yang dikirim kemendagri terkait kebutuhan ketahanan pangan selama 6 bulan kedepan, segera menetapkan status darurat baik itu siaga darurat ataupun tanggap darurat, saling memberikan dukungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, Alat Pelindung Diri (APD) yang dikirim dari Pusat akan segera didistribusi keseluruh daerah untuk dimanfaatkan dengan baik, dan melakukan pola hidup sehat serta melaksanakan Sosial Distantion dalam menangkal Covid-19.
Sementara itu Bupati Morowali Taslim melaporkan progres penanganan Covid-19 di wilayahnya. Menurut Taslim, dengan adanya sebuah industri berskala internasional yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah yang sangat dikhawatirkan terkait penyebaran Covid-19.
"Terkait hal tersebut, kami seluruh unsur terkait bersama Forkopimda telah melakukan langka-langkah antisipasi diantaranya, pembentukan satgas sejak bulan Januari, melakukan pemantauan disetiap perbatasan yang masuk ke Kabupaten Morowali sejak tanggal 13 Maret 2020, melakukan kerjasama dengan seluruh perusahaan yang ada untuk tidak menerima atau memasukan TKA di Kabupaten Morowali serta tidak memberikan izin keluar TKA yang sudah ada di Kabupaten Morowali," kata Bupati Talsim.
Apabila diizinkan keluar, tidak diiizinkan untuk masuk kembali ke Morowali, melakukan penutupan penerimaan karyawan di seluruh perusahaan, mengisolasi serta tidak menerima karyawan yang pulang dari cuti, melakukan penyemprotan pada seluruh fasilitis umum dan tempat peribadatan serta mengadakan pengawasan kenaikan harga sembilan bahan pokok (Sembako) dengan melakukan operasi pasar, sehingga bisa dipastikan apakah kenaikan tersebut diakibatkan karena kurangnya pasokan sembako dari luar atau ada hal-hal lain..
Ditambahkan Buapti bahwa saat ini di Kabupaten Morowali terdapat satu Orang Dalam Pengawasan (ODP) namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis yang bersangkutan hanya mengalami influensa biasa. "Mudah-mudahan hanya flu biasa. Bukan karena Covid-19," kata Taslim.Rapat selama 3 jam 30 menit tersebut dihadiri seluruh unsur forkopimda Kabupaten Morowali di Kantor Bupati kompleks perkantoran Fonuasingko Bungku.
(akn)