Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Tak Asal Gunakan Kata Lockdown

Jum'at, 27 Maret 2020 - 13:35 WIB
Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Tak Asal Gunakan Kata Lockdown
Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Tak Asal Gunakan Kata Lockdown
A A A
SEMARANG - Seluruh bupati/wali kota di Jateng diminta untuk hati-hati dan tidak menggunakan kata-kata lockdown yang justru akan membuat masyarakat resah.

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (27/3/2020). Dia mengatakan bahwa yang terjadi di Tegal tidak seseram seperti yang diberitakan. Ganjar bahkab sudah konfirmasi langsung kepada Wakil Wali Kota Tegal terkait keputusan yang diambil. (Baca juga: Tekan Penyebaran Corona, Pemkot Tegal Lakukan Lockdown Lokal)

"Saya sudah klarifikasi, sudah ada penjelasan soal itu. Intinya itu bukan lockdown, hanya isolasi terbatas agar masyarakat tidak bergerak bebas. Sampai tingkat itu saja," tegas Ganjar ditemui usai mengecek rapid test di gudang Dinkes Jateng, Jumat (27/3/2020).

Gubernur menerangkan, awalnya kebijakan itu diambil karena ada pasien positif corona di Tegal. Wali Kota beserta jajarannya merespons dengan baik, yang intinya membatasi gerak masyarakat dan mengurangi kerumunan. "Maka saat itu dilakukanlah apa yang dikatakan local lockdown. Di mana itu, kata mereka di alun-alun karena di sana banyak masyarakat berkerumun," terangnya.

Karena masyarakat masih tetap banyak yang berkerumun, Pemkot Tegal menaikkan lagi statusnya dengan menutup sejumlah obyek wisata dan tempat hiburan. Namun tetap saja, masyarakat masih banyak berkeliaran di jalanan.

"Lalu diambil kebijakan menutup jalur yang masuk ke kota atau kampung dengan barier yang ada. Sebenarnya itu, jadi judulnya sebenarnya lebih tepat isolasi kampung," tegasnya.

Sebab lanjut dia, saat ditanya apakah masyarakat masih boleh keluar rumah, Pemkot Tegal mengatakan masih memperbolehkan. Sehingga, dipastikan bahwa kebijakan itu bukanlah lockdown. "Itu tidak lockdown, kalau iya maka masyarakat tidak boleh keluar rumah. Lha ini masih boleh kok," imbuhnya.

Ganjar justru mendukung upaya isolasi kampung seperti yang dilakukan Pemkot Tegal. Kalau itu berhasil, Ganjar akan mendukung penuh dan menerapkannya ke daerah lain. "Minimal mereka melakukan isolasi pada level terkecil yakni RT. Silahkan diatur, masyarakat hanya boleh bergerak di level RT saja. Kalau itu bisa, saya justru akan mendukung penuh. Jadi beritanya tidak seserem yang muncul di media, bahwa besok Tegal akan tertutup rapat. Tidak seperti itu," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyatakan bahwa daerahnya akan mengambil kebijakan local lockdown mulai 31 Maret 2020. Kebijakan itu diambil dengan menutup sejumlah akses masuk ke Tegal setelah ada pasien yang dinyatakan positif corona.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5963 seconds (0.1#10.140)