Solo Gelar Rapid Test Corona di RSUD Dr Moewardi
A
A
A
SOLO - Rapid test atau tes cepat virus corona (COVID-19) di Solo akan dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi. Penyelenggaraan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemprov Jawa Tengah.
"Solo prioritas yang menerima provinsi. Nanti mau diberikan kemana menjadi kewenangan provinsi,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menjawab pertanyaan wartawan terkait Solo menjadi salah satu daerah prioritas pelaksanaan rapid test, Senin (23/3/2020). (Baca juga: Rasa Sakit Mengerikan Ini Dirasakan Penderita Infeksi Corona)
Rudy menyebut pelaksanaannya akan dilakukan di RSUD Dr Moewardi Solo tanpa menyebut kapan waktunya. Diungkapkannya, di Kota Solo orang yang masuk daftar karantina mandiri sebanyak 82 orang dan tidak ada penambahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran rapid test sangat selektif. Sehingga nanti yang harus didahulukan siapa saja. Mereka yang hasil tesnya negatif belum tentu terbebas dari virus COVID-19.
Mereka diminta tetap menjaga diri, di antaranya melakukan social distancing, dan karantina mandiri. Pihaknya menghimbau masyarakat agar bersedia jaga diri. "Intinya kalau social distancing bisa berjalan baik, saya yakin mata rantainya bisa putus," terangnya.
"Solo prioritas yang menerima provinsi. Nanti mau diberikan kemana menjadi kewenangan provinsi,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menjawab pertanyaan wartawan terkait Solo menjadi salah satu daerah prioritas pelaksanaan rapid test, Senin (23/3/2020). (Baca juga: Rasa Sakit Mengerikan Ini Dirasakan Penderita Infeksi Corona)
Rudy menyebut pelaksanaannya akan dilakukan di RSUD Dr Moewardi Solo tanpa menyebut kapan waktunya. Diungkapkannya, di Kota Solo orang yang masuk daftar karantina mandiri sebanyak 82 orang dan tidak ada penambahan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran rapid test sangat selektif. Sehingga nanti yang harus didahulukan siapa saja. Mereka yang hasil tesnya negatif belum tentu terbebas dari virus COVID-19.
Mereka diminta tetap menjaga diri, di antaranya melakukan social distancing, dan karantina mandiri. Pihaknya menghimbau masyarakat agar bersedia jaga diri. "Intinya kalau social distancing bisa berjalan baik, saya yakin mata rantainya bisa putus," terangnya.
(shf)