Sudah Rp10 Miliar, Pengusaha Batam Galang Dana Lawan COVID-19
A
A
A
BATAM - Penggalangan dana yang diinisiasi oleh pelaku usaha di Batam terus dilakukan, saat ini sudah terkumpul sekitar Rp10 miliar. Dalam dua minggu ke depan ditargetkan dana yang terkumpul bisa mencapai Rp20 miliar dan digunakan untuk membeli alat deteksi virus atau operasional melawan coronavirus disease (COVID-19).
Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan mengatakan, pihaknya terus mengajak pengusaha di Batam untuk sama-sama membantu pemerintah melawan COVID-19. Itu sebabnya penggalangan donasi terus dilakukan untuk membantu Pemerintah Kota (Pemko) Batam. (Baca juga: Tak Terlihat Bagikan Masker, Kader Parpol Sibuk Nyinyir soal Corona)
“Saat ini sudah terkumpul sekitar Rp10 miliar, kami targetkan dua minggu ke depan bisa Rp20 miliar dan kami optimistis bisa,” kata Abidin, Jumat (20/3).
Dana yang terkumpul dikelola langsung oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dan Yayasan Buddha Tzu Chi Batam. Pihaknya berharap bantuan dan sumbangan dari pengusaha serta masyarakat Batam tersebut bisa bermanfaat untuk melawan COVID-19.
Abidin menjelaskan, donasi yang terkumpul tersebut juga akan dibelikan masker, alat pelindung diri (APD) tenaga medis, dan alat-alat lainnya. Alat-alat tersebut didatangkan dari Singapura dan China yang nantinya akan diserahkan kepada Pemko Batam untuk pendistribusiannya.
“Alat-alat itu penting khususnya bagi tenaga medis di rumah sakit. Kita semua berharap mudah-mudahan Batam hanya ada satu pasien yang positif,” katanya.
COVID-19 merupakan bencana nasional. Karena itu dia mengajak para pelaku usaha untuk turut membantu pemerintah bagaimana mencegah virus tersebut tidak menyebar ke Batam. Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi bencana yang terjadi di hampir semua negara tersebut.
“Kami sudah komitmen bersama untuk bersatu melawan COVID-19. Saya harap masyarakat bisa mengikuti imbauan dari pemerintah,” katanya.
Ketua Apindo Kepri, Cahya alat-alat yang didatangkan dari China tersebut sudah tiba di Batam. Dia pun memastikan bahwa masker dari negeri tirai bambu tersebut sudah berstandar kesehatan dunia, karena itu pihaknya menilai masyarakat tidak perlu resah. “Paling lama dua minggu alat-alat ini sudah sampai di Batam,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan mengatakan, pihaknya terus mengajak pengusaha di Batam untuk sama-sama membantu pemerintah melawan COVID-19. Itu sebabnya penggalangan donasi terus dilakukan untuk membantu Pemerintah Kota (Pemko) Batam. (Baca juga: Tak Terlihat Bagikan Masker, Kader Parpol Sibuk Nyinyir soal Corona)
“Saat ini sudah terkumpul sekitar Rp10 miliar, kami targetkan dua minggu ke depan bisa Rp20 miliar dan kami optimistis bisa,” kata Abidin, Jumat (20/3).
Dana yang terkumpul dikelola langsung oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dan Yayasan Buddha Tzu Chi Batam. Pihaknya berharap bantuan dan sumbangan dari pengusaha serta masyarakat Batam tersebut bisa bermanfaat untuk melawan COVID-19.
Abidin menjelaskan, donasi yang terkumpul tersebut juga akan dibelikan masker, alat pelindung diri (APD) tenaga medis, dan alat-alat lainnya. Alat-alat tersebut didatangkan dari Singapura dan China yang nantinya akan diserahkan kepada Pemko Batam untuk pendistribusiannya.
“Alat-alat itu penting khususnya bagi tenaga medis di rumah sakit. Kita semua berharap mudah-mudahan Batam hanya ada satu pasien yang positif,” katanya.
COVID-19 merupakan bencana nasional. Karena itu dia mengajak para pelaku usaha untuk turut membantu pemerintah bagaimana mencegah virus tersebut tidak menyebar ke Batam. Dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk mengatasi bencana yang terjadi di hampir semua negara tersebut.
“Kami sudah komitmen bersama untuk bersatu melawan COVID-19. Saya harap masyarakat bisa mengikuti imbauan dari pemerintah,” katanya.
Ketua Apindo Kepri, Cahya alat-alat yang didatangkan dari China tersebut sudah tiba di Batam. Dia pun memastikan bahwa masker dari negeri tirai bambu tersebut sudah berstandar kesehatan dunia, karena itu pihaknya menilai masyarakat tidak perlu resah. “Paling lama dua minggu alat-alat ini sudah sampai di Batam,” ujarnya.
(nbs)