4 Pasien Diisolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun

Kamis, 19 Maret 2020 - 10:07 WIB
4 Pasien Diisolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
4 Pasien Diisolasi di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus corona (Covid-19) di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah terus bertambah. Kini ada 4 pasien yang dikarantina di ruang isolasi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kobar Achmad Rois menuturkan, sesudah kunjungan Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah ke ruang Isolasi RSSI Pangkalan Bun Selasa sore (17/3/2020), maka RSUD Sultan Imanuddin melaporkan ada satu kasus status PDP pasien ke 3 dari Pangkalan Bun. "Malamnya ada satu lagi PDP dari rujukan Rumah Sakit Kabupaten Sukamara, jadi total yang dirawat saat ini di ruang isolasi RSSI Pangkalan Bun ada 4 PDP," ujar Rois, Kamis (19/3/2020). (Baca juga:BPJS Kesehatan Siap Jamin Biaya Covid-19)

Dia menerangkan, untuk kasus ketiga PDP ini ada riwayat perjalanan dari Jakarta. Sedangkan untuk kasus ke-4 PDP masih dilakukan penggalian informasi terkait riwayat perjalanannya. "Salah satu yang kita pegang adalah riwayat perjalan dari daerah tertular,” katanya.

Sedangkan untuk kasus ketiga dan keempat PDP tersebut mengalami gejala suhu di atas 38 derajat celcius, mengalami batuk pilek, serta pneumonia. "Saat ini ruangan isolasi sudah penuh hanya kapasitas 4 orang, nantinya jika ada tambahan pasien bisa menggunakan ruang VIP lama dengan kapasitas 16 ruangan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa untuk sampel keempat PDP akan dikirim bersamaan ke balai labolatorium Surabaya. Rois juga mendapatkan laporan dari Puskesmas bahwa ada 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Dua orang di antaranya merupakan TKW yang baru pulang dari Singapura, seorang lagi memiliki riwayat perjalanan dari negara Malaysia, dan satu orang lagi riwayat perjalanan dari Yogyakarta.

"Statusnya orang dalam pemantauan, kondisinya baik, belum ada gejala-gejala, hanya kita pantau selama 14 hari. Sistem Kewasapadaan Dini dan Respon (SKDR) kita tata dan mantapkan tujuannya untuk menemukan sedini mungkin gejala yang mengarah klinis sepeka mungkin. Mereka kerja untuk melakukan deteksi dini, ketika deteksi dini jalan dan menemukan orang-orang punya riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit, kita bisa melakukan pencegahan," tegasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5464 seconds (0.1#10.140)