Bupati Pangandaran: Pertahankan Nilai Luhur Budaya Bangsa

Selasa, 17 Maret 2020 - 18:06 WIB
Bupati Pangandaran: Pertahankan Nilai Luhur Budaya Bangsa
Bupati Pangandaran: Pertahankan Nilai Luhur Budaya Bangsa
A A A
PARIGI - Perkembangan zaman dan era digital yang saat ini tejadi mengancam terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, nilai-nilai luhur budaya bangsa merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai dan harus dipertahankan.

"Untuk mempertahankan nilai-nilai luhur budaya bangsa Pemerintah Kabupaten Pangandaran melakukan upaya penyadaran melalui sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat," kata Jeje.

Menurut Jeje, peningkatan nilai-nilai luhur budaya bangsa bisa dilakukan secara formal atau non formal. "Upaya kami dari Pemkab Pangandaran agar nilai-nilai luhur budaya bangsa dipertahankan perlu difahami oleh generasi muda saat ini," tambahnya.

Pemkab Pangandaran sudah memfasilitasi kegiatan sosialisasi bagai mana caranya meningkatkan kesadaran pentingnya nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik. "Sosialisasi tersebut kami libatkan Organisasi Kemasyarakatan dan pihak Pemerintah Desa juga tokoh masyarakat," paparnya.

Setelah sosialisasi peningkatan kesadaran nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut digelar, Jeje berharap bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Selain memfasilitasi melalui sosialisasi, Pemkab Pangandaran juga menerapkan salah satu kurikulum pendidikan karakter di SD, SMP dan SMA," terang Jeje.

Sementara Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Ekonomi Sosial, Budaya, Agama di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Wawan Waryono mengatakan, peserta sosialisasi merupakan kalangan yang memiliki basis di masyarakat.

"Bagi Kepala Desa diharapkan bisa menjelaskan kepada perangkatnya dalam menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa," kata Wawan.

Selain Pemerintah Desa, Wawan menjelaskan, ajaran nilai-nilai luhur budaya bangsa juga disosialisasikan ke Kelompok Masyarakat melalui Ketua Ormas, LSM dan Organisasi Mahasiswa. "Kami menilai generasi muda saat ini berbeda dengan generasi muda terdahulu dari mulai bersikap dan berprilaku," tambahnya.

Salah satu contoh ajaran nilai-nilai budaya bangsa yang sekarang mulai terkikis diantaranya tatakrama dan sopan santun antara anak muda ke orang tua. "Anak jaman dulu jika bertemu dengan orang tua sudah terbiasa menyapa dan mengucapkan salam," jelas Wawan.

Kebiasaan sapa dan salam yang biasa dilakukan anak muda jaman dulu kini terkikis lantaran sibuknya bermain gadget. "Harapan kami kemajuan jaman dan tekhnologi jangan sampai berdampak pada hilangnya nilai-nilai luhur budaya bangsa," papar Wawan.

Wawan menilai, lunturnya nilai-nilai luhur budaya bangsa salah satunya hilangnya mata ajar muatan lokal kerawitan di SD, SMP hingga SMA.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3697 seconds (0.1#10.140)