Sadis.....di Tapsel Ibu Kandung Tega Pukul Kepala Bayi hingga Penyok
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Sadis. Itu kata yang tepat menggambarkan perbuatan kejam Priska Silitonga (27) warga Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayurmatinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut).
Ibu tiga anak tersebut, tega memukul kepala Rosita Sipahutar (4 bulan) anak kandungnya sendiri hingga penyok.
Kasus ini berawal saat Bhabinkamtibmas Polsek Batang Angkola, Aipda D Tampubolon, mendapat laporan dari masyarakat adanya kekerasan yang dialami seorang bayi oleh ibu kandungnya pada Kamis (12/3/2020).
Setelah melakukan pemeriksaan di rumah korban, Aipda D Tampubolon langsung melapor ke Kapolsek. Dari laporan ke Kapolsek inilah, akhirnya Kapolres dan Ketua Bhayangkari cabang Tapsel Dewi Irwa langsung mengambil langkah penyelamatan korban dan saudara-saudaranya.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Irwa Zaini Adib, memerintahkan jajaran untuk menyelamatkan Rosita Sipahutar yang menjadi korban kekerasan ibu kandungnya.
"Korbannya bayi berumur 4 bulan, dipukul ibu kandungnya dengan tangan hingga kepalanya penyok ke dalam," jelas Aipda D Tampubolon kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).
Menurut Aipda D Tampubolon, ibu korban Priska Silitonga kesal terhadap perilaku suaminya Menderita Sipahutar (63). "Si Priska kesal dengan suaminya, karena suaminya sering menganiaya anak mereka yang lain," ungkap Aipda D Tampubolon.
Menderita Sipahutar merupakan suami kedua Priska Silitonga. Mereka dikarunia tiga orang anak, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, yakni korban Rosita Sipahutar.
Dari suaminya pertamanya, Priska membawa seorang anak perempuan yang saat ini duduk di kelas dua SD. "Anak perempuan dari suami pertamanya inilah yang sering dianiaya Menderita Sipahutar, sehingga membuat Priska Silitonga marah dan kesal," tukasya.
Ibu tiga anak tersebut, tega memukul kepala Rosita Sipahutar (4 bulan) anak kandungnya sendiri hingga penyok.
Kasus ini berawal saat Bhabinkamtibmas Polsek Batang Angkola, Aipda D Tampubolon, mendapat laporan dari masyarakat adanya kekerasan yang dialami seorang bayi oleh ibu kandungnya pada Kamis (12/3/2020).
Setelah melakukan pemeriksaan di rumah korban, Aipda D Tampubolon langsung melapor ke Kapolsek. Dari laporan ke Kapolsek inilah, akhirnya Kapolres dan Ketua Bhayangkari cabang Tapsel Dewi Irwa langsung mengambil langkah penyelamatan korban dan saudara-saudaranya.
Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Irwa Zaini Adib, memerintahkan jajaran untuk menyelamatkan Rosita Sipahutar yang menjadi korban kekerasan ibu kandungnya.
"Korbannya bayi berumur 4 bulan, dipukul ibu kandungnya dengan tangan hingga kepalanya penyok ke dalam," jelas Aipda D Tampubolon kepada wartawan, Jumat (13/3/2020).
Menurut Aipda D Tampubolon, ibu korban Priska Silitonga kesal terhadap perilaku suaminya Menderita Sipahutar (63). "Si Priska kesal dengan suaminya, karena suaminya sering menganiaya anak mereka yang lain," ungkap Aipda D Tampubolon.
Menderita Sipahutar merupakan suami kedua Priska Silitonga. Mereka dikarunia tiga orang anak, dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, yakni korban Rosita Sipahutar.
Dari suaminya pertamanya, Priska membawa seorang anak perempuan yang saat ini duduk di kelas dua SD. "Anak perempuan dari suami pertamanya inilah yang sering dianiaya Menderita Sipahutar, sehingga membuat Priska Silitonga marah dan kesal," tukasya.
(zil)