Ini Alasan Pasangan TKI Asal Pasuruan Culik Anak Majikan dari Malaysia

Rabu, 11 Maret 2020 - 19:10 WIB
Ini Alasan Pasangan TKI Asal Pasuruan Culik Anak Majikan dari Malaysia
Ini Alasan Pasangan TKI Asal Pasuruan Culik Anak Majikan dari Malaysia
A A A
SURABAYA - Solikin dan Anita, sepasang suami istri yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ditangkap petugas gabungan dari Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota karena diduga menculik seorang anak berusia 3 tahun, warga negara Malaysia. Keduanya ditangkap di Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kota Pasuruan bersama dengan sang anak.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, anak yang merupakan warga Malaysia itu dibawa kedua tersangka sejak Desember 2019 lalu dari Selangor, Malaysia. Alasan penculikan sendiri menurut kedua tersangka adalah, mereka meminjam sang anak sebagai 'pancingan' lantaran tujuh tahun menikah tak kunjung diberi keturunan.

“Keduanya dapat membawa lari sang anak lantaran saat di Malaysia mereka lah yang mengasuhnya. Sehingga, saat dibawa pergi, kedua orang tua sang anak tidak curiga,” kata Luki di Mapolda Jatim, Rabu (11/3/2020).

Namun setelah berpamitan, kedua tersangka ternyata tak pernah kembali lagi. Saat dihubungi melalui telepon, pada awalnya masih bisa. Namun, setelah itu nomor kedua orang tua korban diblokir. Orang tua si anak ini lalu melaporkan kasus tersebut ke Polis Diraja Malaysia (PDM). Kemudian diteruskan ke Kedutaan. Selanjutnya diteruskan pada Kepolisian.

“Setelah dilakukan pelacakan, kedua tersangka diketahui berada di Desa Wates, Kecamatan Lekok, Kota Pasuruan, bersama dengan sang anak. Saat itu pula, keduanya langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolda Jatim,” tandas Luki sembari menyatakan bahwa sang anak yang menjadi korban penculikan, akan dititipkan ke balai perlindungan anak.

Sementara itu, salah satu tersangka Solikin menolak jika dirinya disebut sebagai penculik. Dia mengaku telah izin untuk membawa pergi pada orang tua si anak. Namun, saat hendak kembali ke Malaysia, visanya telah diblokir. Sehingga, tidak bisa mengembalikan si anak.

Saat dikonfirmasi mengapa nomor telephonnya tidak bisa lagi dihubungi oleh orang tua si anak, Solikin mengaku sengaja memblokirnya lantaran dia sakit hati karena kerap dimaki oleh mereka. “Saya sering dimaki-maki (oleh orang tua si anak)," katanya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6978 seconds (0.1#10.140)