PDIP Minta Kader yang Tak Dapat Rekomendasi DPP Tidak Lompat ke Partai Lain
A
A
A
SOLO - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menegaskan para kader yang mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo konsisten menjaga komitmen terhadap partai.
Bagi yang tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDIP sebagai calon yang diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, diminta tidak melompat dan maju melalui partai lain.
“Kalau menurut teman-teman yang kemarin dipanggil ke DPP PDIP, tidak mendapat rekomendasi pun tetap di PDI Perjuangan. Tidak akan mencalonkan dari partai lain,” kata Rudy, Jumat (14/2/2020).
Dirinya yakin kader yang melompat dan diusung partai lain kemungkinan sangat kecil. Sebab, beberapa partai sudah memberikan dukungan kepada PDIP. Seperti Gerindra, PSI, dan Golkar.
Sehingga, kata dia, mau melompat pun tidak bisa karena tidak mencukupi syarat mengusung calon, yakni jumlah suara atau jumlah kursi di DPRD. “Minimal khan 9 kursi,” terangnya.
Dengan kondisi seperti itu, kemungkinan jago PDIP melawan kotak kosong sangat besar. Jika melawan kotak kosong, Rudy yang juga menjabat Wali Kota Solo ini optimistis jago PDIP akan menang. Meski tidak yakin bakal meraih 100% suara jika melawan kotak kosong, minimal perolehan suara 66% sebagaimana perolehan saat ini.
Dengan perolehan suara 30 kursi, PDIP Solo bakal mengusung jagonya sendiri sebagaimana yang diputuskan dalam rekomendasi terkait pasangan calon dalam Pilwalkot Solo. Seluruh anggota fraksi dan pengurus DPC PDIP Solo sepakat dan siap memenangkan Pilkada. Pihaknya membuka diri bagi partai lain yang ingin bergabung bersama PDIP. “Kalau rekomendasi sudah ada, hukumnya wajib untuk dimenangkan,” tegasnya. Termasuk juga ketika melawan kotak kosong.
Saat ini, bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota Solo masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP PDIP. Sebelumnya, pasangan calon Achmad Purnomo-Teguh Prakosa telah dipanggil ke DPP PDIP Solo untuk menjalani fit and propert test. Demikian Gibran Rakabuming Raka juga telah dipanggil ke DPP PDIP untuk menjalani fit and proper test. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut juga dipanggil di hari yang sama dengan Achmad Purnomo yang menjadi pesaingnya.
Bagi yang tidak mendapat rekomendasi dari DPP PDIP sebagai calon yang diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, diminta tidak melompat dan maju melalui partai lain.
“Kalau menurut teman-teman yang kemarin dipanggil ke DPP PDIP, tidak mendapat rekomendasi pun tetap di PDI Perjuangan. Tidak akan mencalonkan dari partai lain,” kata Rudy, Jumat (14/2/2020).
Dirinya yakin kader yang melompat dan diusung partai lain kemungkinan sangat kecil. Sebab, beberapa partai sudah memberikan dukungan kepada PDIP. Seperti Gerindra, PSI, dan Golkar.
Sehingga, kata dia, mau melompat pun tidak bisa karena tidak mencukupi syarat mengusung calon, yakni jumlah suara atau jumlah kursi di DPRD. “Minimal khan 9 kursi,” terangnya.
Dengan kondisi seperti itu, kemungkinan jago PDIP melawan kotak kosong sangat besar. Jika melawan kotak kosong, Rudy yang juga menjabat Wali Kota Solo ini optimistis jago PDIP akan menang. Meski tidak yakin bakal meraih 100% suara jika melawan kotak kosong, minimal perolehan suara 66% sebagaimana perolehan saat ini.
Dengan perolehan suara 30 kursi, PDIP Solo bakal mengusung jagonya sendiri sebagaimana yang diputuskan dalam rekomendasi terkait pasangan calon dalam Pilwalkot Solo. Seluruh anggota fraksi dan pengurus DPC PDIP Solo sepakat dan siap memenangkan Pilkada. Pihaknya membuka diri bagi partai lain yang ingin bergabung bersama PDIP. “Kalau rekomendasi sudah ada, hukumnya wajib untuk dimenangkan,” tegasnya. Termasuk juga ketika melawan kotak kosong.
Saat ini, bakal calon Wali Kota dan bakal calon Wakil Wali Kota Solo masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP PDIP. Sebelumnya, pasangan calon Achmad Purnomo-Teguh Prakosa telah dipanggil ke DPP PDIP Solo untuk menjalani fit and propert test. Demikian Gibran Rakabuming Raka juga telah dipanggil ke DPP PDIP untuk menjalani fit and proper test. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut juga dipanggil di hari yang sama dengan Achmad Purnomo yang menjadi pesaingnya.
(pur)