Kesaksian Teman Korban saat Warga Inhil Diterkam Harimau Sumatera
A
A
A
INHIL - Seorang warga Desa Pasir Mas Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau bernama Darmawan tewas diserang harimau Sumatera saat mencari kayu di hutan. Satu teman korban ada yang melihat langsung bagaimana hewan predator itu memangsa pria berusia 42 tahun itu. (Baca: Saat Tengah Bekerja, Pencari Kayu Ini Tewas Diserang Harimau)
Saksi mata yang melihat langsung penyerangan si datuk kepada Darmawan adalah Sujati (54). Dia mengatakan penyerangan itu terjadi pada 30 Januari 2020 pukul 09.00 WIB, mereka berada di hutan negara bekas Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Bhara Induk yang terletak di antara Kecamatan Pelangiran dan Kecamatan Gaung, Inhil.
"Saat mencari kayu, mereka mencari kayu bertiga, satu lagi bernama Sudirman," kata Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Lamhot Sihombing, Jumat (31/1/2020).
Ketiganya mencari kayu dengan berpencar dengan jarak 50 meter. Kemudian Sujati berencana meminjam obeng kepada Darmawan. Saat berjalan ke arah Darmawan, dia melihat seekor harimau dewasa.
Posisi harimau itu berada tidak jauh dari Darmawan. Dengan ketakutan, pria berusia 54 tahun ini pun memberitahukan ke Darmawan kalau ada harimau di belakangnya.
"Dar (Darmawan red) ada harimau di belakang mu," kata Lamhot menirukan perkataan Sujati.
Namun saat itu, si 'loreng' langsung menerkam Darmawan. Harimau menyerang pada bagian tengkuk. Sujati yang melihat peristiwa itu, tidak bisa berbuat banyak, diapun melarikan diri dan memanggil temannya, Sudirman. Keduanya berlari menyelamatkan diri menuju Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
Keduanya menceritakan apa yang terjadi, bersama 30 warga, pada pukul 13.00 WIB mereka pergi ke lokasi. Setelah beberapa jam, merekapun sampai di lokasi. Korban berhasil ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal dengan kondisi tidak bernyawa.
"Korban mengalami luka gigitan pada bagian tengkuk. Bahkan tulang tengkuknya sampai patah.Tangan kanan korban putus dan sebagian lengan kanan korban telah dimakan oleh harimau. Kemudian ada luka bekas gigitan pada bagian kaki kanan," tukasnya.
Penyerangan harimau Sumatera sudah beberapa kali terjadi. Penyebabnya karena kerusakan habitat harimau oleh ulah perambah dan korporasi yang mendapatkan izin menguasai habitat harimau. Faktor lainnya adalah adanya perburuan liar terhadap hewan yang hampir punah itu.
Saksi mata yang melihat langsung penyerangan si datuk kepada Darmawan adalah Sujati (54). Dia mengatakan penyerangan itu terjadi pada 30 Januari 2020 pukul 09.00 WIB, mereka berada di hutan negara bekas Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Bhara Induk yang terletak di antara Kecamatan Pelangiran dan Kecamatan Gaung, Inhil.
"Saat mencari kayu, mereka mencari kayu bertiga, satu lagi bernama Sudirman," kata Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Lamhot Sihombing, Jumat (31/1/2020).
Ketiganya mencari kayu dengan berpencar dengan jarak 50 meter. Kemudian Sujati berencana meminjam obeng kepada Darmawan. Saat berjalan ke arah Darmawan, dia melihat seekor harimau dewasa.
Posisi harimau itu berada tidak jauh dari Darmawan. Dengan ketakutan, pria berusia 54 tahun ini pun memberitahukan ke Darmawan kalau ada harimau di belakangnya.
"Dar (Darmawan red) ada harimau di belakang mu," kata Lamhot menirukan perkataan Sujati.
Namun saat itu, si 'loreng' langsung menerkam Darmawan. Harimau menyerang pada bagian tengkuk. Sujati yang melihat peristiwa itu, tidak bisa berbuat banyak, diapun melarikan diri dan memanggil temannya, Sudirman. Keduanya berlari menyelamatkan diri menuju Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran.
Keduanya menceritakan apa yang terjadi, bersama 30 warga, pada pukul 13.00 WIB mereka pergi ke lokasi. Setelah beberapa jam, merekapun sampai di lokasi. Korban berhasil ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi awal dengan kondisi tidak bernyawa.
"Korban mengalami luka gigitan pada bagian tengkuk. Bahkan tulang tengkuknya sampai patah.Tangan kanan korban putus dan sebagian lengan kanan korban telah dimakan oleh harimau. Kemudian ada luka bekas gigitan pada bagian kaki kanan," tukasnya.
Penyerangan harimau Sumatera sudah beberapa kali terjadi. Penyebabnya karena kerusakan habitat harimau oleh ulah perambah dan korporasi yang mendapatkan izin menguasai habitat harimau. Faktor lainnya adalah adanya perburuan liar terhadap hewan yang hampir punah itu.
(sms)