Ini Beberapa Lokasi yang Berpotensi Muncul Keraton Baru
A
A
A
SEMARANG - Maraknya keraton baru akhir-akhir ini menjadi fenomena yang menggelitik masyarakat. Beragam alasan diungkapkan, mulai dari menjaga kelestarian budaya, membangkitkan kerajaan masa lampau, hingga penipuan untuk mengumpulkan dana.
Antropolog Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dr. Nugroho Trisnu Brata, mengatakan, tempat-tempat situs sejarah sangat berpotensi untuk dimunculkan sebagai kekuasaan baru. Bagi masyarakat yang merindukan kejayaan masa lalu akan berada di garda depan untuk menjadi pendukungnya.
"Mungkin nanti akan muncul di Kotagede pusat Kerajaan Mataram, kalau berani di sana (karena ada Keraton Yogyakarta). Atau mungkin di Pengging Boyolali dulu Ki Ageng Pengging di situ, atau mungkin di Trowulan Jawa Timur," kata Trisnu, Minggu (19/1/2020).
Dia mengatakan, fenomena kemunculan tokoh yang dianggap juru selamat atau Ratu Adil masih akan terus berulang. Sebagaimana Toto Santoso (42) yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat dan menerima wangsit dari leluhur Raja-raja Mataram.
"Potensi Mesianisme (munculnya Ratu Adil) akan terus terjadi dan berulang, karena sudah secara sejarah berulang-ulang, ada kajian antropologis mencatat seperti itu," tandasnya.
"Mungkin aja nanti muncul lagi di mana-mana ketika ada massa yang mendukung. Kalau tidak ada massanya enggak ada rakyat, eggak bakalan ada (keraton baru). Jadi bumbu-bumbu halusinasi, tahayul, magis, itu mewarnai mesianisme ala Jawa ini," pungkas dia.
Antropolog Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dr. Nugroho Trisnu Brata, mengatakan, tempat-tempat situs sejarah sangat berpotensi untuk dimunculkan sebagai kekuasaan baru. Bagi masyarakat yang merindukan kejayaan masa lalu akan berada di garda depan untuk menjadi pendukungnya.
"Mungkin nanti akan muncul di Kotagede pusat Kerajaan Mataram, kalau berani di sana (karena ada Keraton Yogyakarta). Atau mungkin di Pengging Boyolali dulu Ki Ageng Pengging di situ, atau mungkin di Trowulan Jawa Timur," kata Trisnu, Minggu (19/1/2020).
Dia mengatakan, fenomena kemunculan tokoh yang dianggap juru selamat atau Ratu Adil masih akan terus berulang. Sebagaimana Toto Santoso (42) yang mengklaim sebagai Raja Keraton Agung Sejagat dan menerima wangsit dari leluhur Raja-raja Mataram.
"Potensi Mesianisme (munculnya Ratu Adil) akan terus terjadi dan berulang, karena sudah secara sejarah berulang-ulang, ada kajian antropologis mencatat seperti itu," tandasnya.
"Mungkin aja nanti muncul lagi di mana-mana ketika ada massa yang mendukung. Kalau tidak ada massanya enggak ada rakyat, eggak bakalan ada (keraton baru). Jadi bumbu-bumbu halusinasi, tahayul, magis, itu mewarnai mesianisme ala Jawa ini," pungkas dia.
(nag)