Calon Wali Kota Batam Harus Buat Kebijakan Pro Generasi Muda
A
A
A
BATAM - Para bakal calon Wali Kota Batam yang akan bertarung dalam Pemilihan Wali Kota Batam 2020 harus memiliki program yang melibatkan generasi muda dan mampu menggenjot investasi ekonomi.
Akademisi muda dari Universitas Riau Kepulauan, Askarmin Harun mengatakan, para bakal calon Wali Kota harus ada yang berani mengemukakan kebijakan yang pro pada generasi muda. "Pelibatan anak muda dalam kebijakan yang dibuat pemerintah juga harus jelas," kata Askarmin Harun, kepada wartawan, Sabtu (11/1/2020).
Menurut dia, keterlibatan anak muda pada proses politik di Kota Batam saat ini sangat minim. Hal itu bahkan tercermin dari tingkat partisipasi anak muda di pemilihan umum. Pada Pilwako 2015 silam partisipasihanya ada dikisaran 48% saja, sebagian besar yang tidak memilih adalah anak muda.
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti kurangnya sosialisasi politik terutama dari partai yang berperan dalam pengenalan kultur politik. Selain itu, anak muda Batam yang kebanyakan pekerja juga lebih memilih memanfaatkan waktu libur pemilihan untuk berekreasi," ujar Askarmin.
Askarmin menuturkan, pilihan ini juga bisa dipengaruhi karena mereka sudah jenuh dengan iklim politik dan tokoh yang tidak mampu mengubah keadaan.
Kejenuhan ini sebenarnya bisa diatasi dengan program yang sesuai dengan kepentingan anak muda.
Upaya menggenjot investasi, bisa jadi magnet bagi pemilih muda Batam di usia produktif. "Jika si calon punya program membuka keran investasi, maka ke depannya lebih banyak anak muda bisa bekerja dan tertarik berpartisipasi aktif dalam proses politik," tuturnya.
Dari beberapa nama bakal calon Wali Kota Batam yang sudah beredar, salah satu yang gencar menyampaikan rencana kemudahan berinvestasi adalah Rian Ernest yang maju dari jalur independen. Mantan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini bahkan sudah punya proyeksi jika terpilih sebagai Wali Kota Batam merangkap Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dengan jargon Batam Baru, Rian punya target melakukan lelang jabatan untuk birokrasi yang lebih cepat dan profesional. Selain itu, dia ingin memastikan pelayanan perizinan investasi bisa dilakukan cepat melalui situs yang ramah pengguna dan kaya informasi. Ditambah dengan jaminan kepastian kepada investor, mengenai status Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Akademisi muda dari Universitas Riau Kepulauan, Askarmin Harun mengatakan, para bakal calon Wali Kota harus ada yang berani mengemukakan kebijakan yang pro pada generasi muda. "Pelibatan anak muda dalam kebijakan yang dibuat pemerintah juga harus jelas," kata Askarmin Harun, kepada wartawan, Sabtu (11/1/2020).
Menurut dia, keterlibatan anak muda pada proses politik di Kota Batam saat ini sangat minim. Hal itu bahkan tercermin dari tingkat partisipasi anak muda di pemilihan umum. Pada Pilwako 2015 silam partisipasihanya ada dikisaran 48% saja, sebagian besar yang tidak memilih adalah anak muda.
"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, seperti kurangnya sosialisasi politik terutama dari partai yang berperan dalam pengenalan kultur politik. Selain itu, anak muda Batam yang kebanyakan pekerja juga lebih memilih memanfaatkan waktu libur pemilihan untuk berekreasi," ujar Askarmin.
Askarmin menuturkan, pilihan ini juga bisa dipengaruhi karena mereka sudah jenuh dengan iklim politik dan tokoh yang tidak mampu mengubah keadaan.
Kejenuhan ini sebenarnya bisa diatasi dengan program yang sesuai dengan kepentingan anak muda.
Upaya menggenjot investasi, bisa jadi magnet bagi pemilih muda Batam di usia produktif. "Jika si calon punya program membuka keran investasi, maka ke depannya lebih banyak anak muda bisa bekerja dan tertarik berpartisipasi aktif dalam proses politik," tuturnya.
Dari beberapa nama bakal calon Wali Kota Batam yang sudah beredar, salah satu yang gencar menyampaikan rencana kemudahan berinvestasi adalah Rian Ernest yang maju dari jalur independen. Mantan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ini bahkan sudah punya proyeksi jika terpilih sebagai Wali Kota Batam merangkap Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dengan jargon Batam Baru, Rian punya target melakukan lelang jabatan untuk birokrasi yang lebih cepat dan profesional. Selain itu, dia ingin memastikan pelayanan perizinan investasi bisa dilakukan cepat melalui situs yang ramah pengguna dan kaya informasi. Ditambah dengan jaminan kepastian kepada investor, mengenai status Batam sebagai Free Trade Zone (FTZ) atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
(whb)