Gerhana Matahari Cincin Bisa Diamati dari Pulau Miangas dan Marore

MANADO - Gerhana matahari cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019 dapat diamati di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Tetapi khusus fase gerhana cincin, untuk wilayah Sulawesi Utara hanya dapat diamati dari Pulau Miangas dan Pulau Marore seperti pada peta lintasan gerhana.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko menjelaskan masyarakat di 15 kota/kabupaten di Sulawesi Utara akan dapat melihat gerhana matahari sebagian.

"Secara umum, gerhana di Sulawesi Utara akan dimulai pada pukul 12.41 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.28 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.55 WITA," ujarnya, Jumat (20/12/2019).

Menurutnya, durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Utara rata-rata adalah 3 jam 14 menit. Sedangkan jalur cincin gerhana ini akan melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Namun demikian kata Edward, dampak melihat gerhana matahari cincin tanpa alat bantu ini bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada retina mata dan berdampak menyebabkan kebutaan.

"Sehingga disarankan kepada masyarakat untuk untuk dapat mengamati fenomena gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 ini menggunakan alat bantu, seperti teleskop, kamera pinhole, kamera DSLR dengan filter cahaya, ataupun dengan kacamata matahari," jelasnya.

Diketahui gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan matahari, bumi, dan bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru.

Ada pun Gerhana Bulan terjadi ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan terjadi pada saat fase purnama.