Mobil Bak Terbuka Pengangkut 18 Siswa SD Pasirkaliki Terguling
A
A
A
BANDUNG BARAT - Mobil bak terbuka yang membawa 18 siswa SDN Pasirkaliki, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami rem blong dan terguling, Kamis (19/12/2019). Insiden kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Desa Kampung Ciburuy RT 02/04, Desa Cintakarya, Kecamatan Sindangkerta, tepatnya di depan Koramil Sindangkerta, mengakibatkan sembilan siswa terluka.
Kejadian bermula saat para siswa itu hendak pulang seusai mengikuti kegiatan O2SN di Lapangan Merah Cakrawinata sekitar pukul 12.15 WIB. Siswa kemudian naik ke bak mobil pick up Mitsubishi dengan nomor polisi D 8721 CB yang dikendarai oleh Dadang (47) warga Kampung Cibeletong RT 03/09, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, KBB.
Namun saat tiba di lokasi kejadian dimana kondisi jalannya menurun, tiba-tiba rem kendaraan mengalami blong. Sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan sehingga akhirnya membantingkan kemudi ke arah kanan. Mobil sempat menabrak sepeda motor Yamaha Mio dengan nopol B 6902 PPR milik Rohman Sutisna, sebelum akhirnya menabrak dinding bangunan hingga terguling.
Kapolsek Sindangkerta, AKP Surahmat mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari sopir, dia menyalakan kendaraan dengan posisi transmisi gigi sudah masuk. Ternyata kendaraan langsung melaju dengan cepat dan tiba-tiba rem tidak berfungsi sehingga sopir hilang kendali. Akibat menabrak motor dan dinding bangunan dengan kencang, mobil naas itu terguling ke arah kiri hingga kaca depan mobil itu terlepas.
"Pengakuan sopir mobilnya tiba-tiba mengalami rem blong, ditambah kondisi jalan yang menurun. Kami sudah datang ke lokasi, mengevakuasi siswa dan kendaraan. Sopir mengalami luka ringan dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh anggota di Mapolsek Sindangkerta," terangnya kepada SINDOnews.
Menurutnya, akibat kejadian ini terdapat korban luka di kalangan siswa. Di antaranya dua siswa mengalami luka patah tangan, tujuh siswa dilarikan ke RSUD Cililin karena mengalami luka lecet cukup serius di bagian muka, kaki, dan tangan, dan sebagian siswa lainnya dibawa ke puskesmas. "Mereka yang mendapatkan perawatan di puskesmas sudah diperbolehkan untuk pulang karena lukanya tidak terlalu serius," kata Surahmat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan KBB, Imam Santoso mengaku baru mendengar informasi soal kecelakaan tersebut. Setelah mengecek ke stafnya, dia membenarkan adanya insiden tersebut. Mereka adalah siswa SDN Pasirkaliki, Desa Rancasengang, Kecamatan Sindangkerta, yang baru usai mengikuti kegiatan O2SN tingkat kecamatan. Kegiatan yang digelar di Lapangan Merah Cakrawinata itu memang diikuti oleh utusan-utusan dari berbagai sekolah.
Kejadian bermula saat para siswa itu hendak pulang seusai mengikuti kegiatan O2SN di Lapangan Merah Cakrawinata sekitar pukul 12.15 WIB. Siswa kemudian naik ke bak mobil pick up Mitsubishi dengan nomor polisi D 8721 CB yang dikendarai oleh Dadang (47) warga Kampung Cibeletong RT 03/09, Desa Rancasenggang, Kecamatan Sindangkerta, KBB.
Namun saat tiba di lokasi kejadian dimana kondisi jalannya menurun, tiba-tiba rem kendaraan mengalami blong. Sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan sehingga akhirnya membantingkan kemudi ke arah kanan. Mobil sempat menabrak sepeda motor Yamaha Mio dengan nopol B 6902 PPR milik Rohman Sutisna, sebelum akhirnya menabrak dinding bangunan hingga terguling.
Kapolsek Sindangkerta, AKP Surahmat mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari sopir, dia menyalakan kendaraan dengan posisi transmisi gigi sudah masuk. Ternyata kendaraan langsung melaju dengan cepat dan tiba-tiba rem tidak berfungsi sehingga sopir hilang kendali. Akibat menabrak motor dan dinding bangunan dengan kencang, mobil naas itu terguling ke arah kiri hingga kaca depan mobil itu terlepas.
"Pengakuan sopir mobilnya tiba-tiba mengalami rem blong, ditambah kondisi jalan yang menurun. Kami sudah datang ke lokasi, mengevakuasi siswa dan kendaraan. Sopir mengalami luka ringan dan saat ini sedang dimintai keterangan oleh anggota di Mapolsek Sindangkerta," terangnya kepada SINDOnews.
Menurutnya, akibat kejadian ini terdapat korban luka di kalangan siswa. Di antaranya dua siswa mengalami luka patah tangan, tujuh siswa dilarikan ke RSUD Cililin karena mengalami luka lecet cukup serius di bagian muka, kaki, dan tangan, dan sebagian siswa lainnya dibawa ke puskesmas. "Mereka yang mendapatkan perawatan di puskesmas sudah diperbolehkan untuk pulang karena lukanya tidak terlalu serius," kata Surahmat.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan KBB, Imam Santoso mengaku baru mendengar informasi soal kecelakaan tersebut. Setelah mengecek ke stafnya, dia membenarkan adanya insiden tersebut. Mereka adalah siswa SDN Pasirkaliki, Desa Rancasengang, Kecamatan Sindangkerta, yang baru usai mengikuti kegiatan O2SN tingkat kecamatan. Kegiatan yang digelar di Lapangan Merah Cakrawinata itu memang diikuti oleh utusan-utusan dari berbagai sekolah.
(wib)