Tanah Bergerak, Warga Lima Puluh Kota Sumatera Barat Mengungsi

Senin, 16 Desember 2019 - 06:03 WIB
Tanah Bergerak, Warga...
Tanah Bergerak, Warga Lima Puluh Kota Sumatera Barat Mengungsi
A A A
LIMA PULUH KOTA - Sebagian warga di Kanagarian Koto Alam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa mengungsi setelah karena rumah yang mereka tempati rusak parah dan ambles akibat pergerakan tanah.

Rumah warga di Kanagarian Koto Alam rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Amblesnya tanah saat ini sudah mencapai 2 meter, sehingga pemiliki rumah terpaksa mengungsi ketempat yang aman. Terlebih karena kondisi bangunan rumah mereka sudah rusak.

Pergerakan tanah ini diperparah dengan intensitas hujan yang masih tinggi. Menurut warga, kawasan Koto Alam juga termasuk daerah rawan bencana, terutama tanah longsor.

Edwar, salah seorang warga mengatakan, di Koto Alam terdapat beberapa titik daerah yang kini terancam tanah bergerak. Di antaranya di Jorong Simpang Tiga, Jorong Batu Hampa, dan Jorong Polong 2, dengan keretakan tanah mencapai 70 meter sampai 300 meter. Kondisi ini mengancam keselamatan ratusan warga.

Menurut Edwar, selain karena intensitas hujan yang tinggi, pergerakan tanah juga disebabkan adanya aktivitas pertambangan di sekitar Koto Alam.

Posisi pergerakan tanah ini hanya beberapa meter dari jalan lintas yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau. Dikawatirkan apabila pergerakan tanah terus terjadi maka akan berdampak pada jalan lintas provinsi.






Rumah warga di Kanagarian Koto Alam rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Amblasnya tanah saat ini sudah mencapai 2 meter, sehingga pemiliki rumah terpaksa mengungsi ketempat yang aman. Terlebih karena kondisi bangunan rumah mereka sudah rusak.

Pergerakan tanah ini diperparah dengan intensitas hujan yang masih tinggi. Kawasan Koto Alam termasuk daerah rawan bencana, terutama tanah longsor/

Edwar, salah seorang warga mengatakan, di Koto Alam terdapat beberapa titik daerah yang kini terancam tanah bergerak. Di antaranya di Jorong Simpang Tiga, Jorong Batu Hampa, dan Jorong Polong 2, dengan keretakan tanah mencapai 70 meter sampai 300 meter. Kondisi ini mengancam keselamatan ratusan warga.

Menurut Edwar, selain karena intensitas hujan yang tinggi, pergerakan tanah juga disebabkan adanya aktivitas pertambangan di sekitar Koto Alam.

Posisi pergerakan tanah ini hanya beberapa meter dari jalan lintas yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau. Dikawatirkan apabila pergerakan tanah terus terjadi maka akan berdampak pada jalan lintas provinsi.

Rumah warga di Kanagarian Koto Alam rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi sejak beberapa hari terakhir. Foto: Agung Sulistyo/iNews TV

(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3682 seconds (0.1#10.140)