Teror Harimau Terus Terjadi, Seorang Petani Kopi Tewas Diterkam
A
A
A
Teror harimau tak kunjung berhenti di beberapa wilayah Sumatera Selatan. Kali ini menimpah Mustadi (50) petani kopi asal Pajar Bulan, Semendo Darat Ulu, Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) tewas mengenaskan akibat diterkam raja hutan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sumsel Tito menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh harimau itu terjadi Kamis, (12/12/2019) sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Kota Agung, Kabupaten Lahat. (Baca juga: Petani Kopi Dimangsa Harimau, Tubuh Korban Ditemukan Tinggal Tulang)
Saat kejadian, korban diketahui sedang beraktivitas di area perkebunan kopi di dalam kawasan Hutan Seribu, yakni Kebun Pedamaran yang berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan dari Desa Kota Agung. Lokasi kejadian tercatat sebagai wilayah jelajah harimau Sumatera.
"Iya kebanyakan wilayah perkebunan warga merupakan habitat harimau dan sudah wilayah jelajah harimau. Namun masih banyak juga warga yang melakukan aktivitas berkebun, BKSDA juga sudah sering mengingatkan untuk tidak beraktivitas dalam kawasan hutan lindung," katanya, Jumat (13/12/2019).
Mustadi yang merupakan tenaga upahan sedang menggiling kopi di kebun milik Irian. Setelah selesai menggiling, Mustadi mengisi waktu dengan menjerat burung di pinggiran kebun. Sesaat kemudian, harimau melintas dan menerkam korban. (Baca juga: Petani di Muratara Tewas Diterkam Harimau Sumatera)
Guna pencegahan jangan sampai kejadian ini terulang kembali, Tito meminta Pemda Muara Enim segera mengevakuasi warga dari kawasan hutan lindung. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya serangan harimau susulan.
"Kita tidak bisa memprediksi karena ini bukan konflik, karena berulang kali manusia yang masuk wilayah harimau. Kita tidak bisa usir harimau karena itu habitat mereka, maka warga yang harusnya keluar dari habitat harimau dan sering kami sampaikan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Akibat diterkam harimau, korban tewas dengan luka di leher dan dada. Korban baru dapat dievakuasi Jumat dini hari (13/12/2019) oleh masyarakat dan jajaran Polsek Kota Agung. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Pajar Bulan Semende Darat.
“Saat kejadian korban sedang dengan istrinya, dan berdasarkan informasinya korban berada di hutan lindung dan jauh ke dalam wilayah habibat harimau,” jelasnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA ) Sumsel Tito menjelaskan, peristiwa penyerangan oleh harimau itu terjadi Kamis, (12/12/2019) sekitar pukul 22.00 WIB di Desa Kota Agung, Kabupaten Lahat. (Baca juga: Petani Kopi Dimangsa Harimau, Tubuh Korban Ditemukan Tinggal Tulang)
Saat kejadian, korban diketahui sedang beraktivitas di area perkebunan kopi di dalam kawasan Hutan Seribu, yakni Kebun Pedamaran yang berjarak sekitar 2,5 jam perjalanan dari Desa Kota Agung. Lokasi kejadian tercatat sebagai wilayah jelajah harimau Sumatera.
"Iya kebanyakan wilayah perkebunan warga merupakan habitat harimau dan sudah wilayah jelajah harimau. Namun masih banyak juga warga yang melakukan aktivitas berkebun, BKSDA juga sudah sering mengingatkan untuk tidak beraktivitas dalam kawasan hutan lindung," katanya, Jumat (13/12/2019).
Mustadi yang merupakan tenaga upahan sedang menggiling kopi di kebun milik Irian. Setelah selesai menggiling, Mustadi mengisi waktu dengan menjerat burung di pinggiran kebun. Sesaat kemudian, harimau melintas dan menerkam korban. (Baca juga: Petani di Muratara Tewas Diterkam Harimau Sumatera)
Guna pencegahan jangan sampai kejadian ini terulang kembali, Tito meminta Pemda Muara Enim segera mengevakuasi warga dari kawasan hutan lindung. Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya serangan harimau susulan.
"Kita tidak bisa memprediksi karena ini bukan konflik, karena berulang kali manusia yang masuk wilayah harimau. Kita tidak bisa usir harimau karena itu habitat mereka, maka warga yang harusnya keluar dari habitat harimau dan sering kami sampaikan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Akibat diterkam harimau, korban tewas dengan luka di leher dan dada. Korban baru dapat dievakuasi Jumat dini hari (13/12/2019) oleh masyarakat dan jajaran Polsek Kota Agung. Korban langsung dibawa ke Puskesmas Pajar Bulan Semende Darat.
“Saat kejadian korban sedang dengan istrinya, dan berdasarkan informasinya korban berada di hutan lindung dan jauh ke dalam wilayah habibat harimau,” jelasnya.
(shf)