Pasca-Insiden Tabrakan Beruntun, Tiga Kapal Belum Dioperasikan
A
A
A
LAMPUNG SELATAN - Pasca-insiden tabrakan beruntun di sebelah selatan perairan Selat Sunda dekat Pelabuhan Bakauheni, Lampung, tiga kapal yang terlibat kecelakaan saat ini masih anchor atau tidak beroperasi. Ketiga kapal ini masih menjalani pemeriksaan dan perbaikan.
Pasca-insiden tabrakan beruntun tersebut, aktivitas pelayaran di penyeberangan Bakauheni, Lampung masih berjalan normal. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Bakauheni. Saat cuaca buruk beberapa bulan lalu, Kapal Windu Karsa juga pernah mengalami larat saat labuh jangkar di sebelah selatan Pelabuhan Bakauheni.
Kondisi angin yang kencang serta banyaknya pulau-pulau kecil, membuat arus bawah laut di area labuh jangkar tersebut menjadi sangat kencang dan memungkin menarik kapal-kapal yang tengah anchor.
Belajar dari pengalaman tersebut, Kepala Cabang Perusahaan Kapal Windu Karsa Group Yus Sondakh selalu mengingatkan kepada nakhoda agar saat cuaca buruk seperti ini melakukan anchor di area labuh jangkar sebelah utara Pelabuhan Bakauheni.
Langkah ini diambil karena tempat tersebut karena dianggap lebih aman karena ada pulau-pulau besar yang bisa dijadikan tempat berlindung kapal dari terpaan angin kencang dan ombak. “Seharusnya KSOP Bakauheni dan kepala cabang setiap perusahaan kapal mengingatkan para nakhoda kapal agar mencari tempat anchor di lokasi yang lebih aman,” katanya, Rabu (4/12/2019).
Meski sempat terjadi insiden tabrakan, dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap angkutan Natal dan Tahun Baru 2020.
Pasca-insiden tabrakan beruntun tersebut, aktivitas pelayaran di penyeberangan Bakauheni, Lampung masih berjalan normal. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Bakauheni. Saat cuaca buruk beberapa bulan lalu, Kapal Windu Karsa juga pernah mengalami larat saat labuh jangkar di sebelah selatan Pelabuhan Bakauheni.
Kondisi angin yang kencang serta banyaknya pulau-pulau kecil, membuat arus bawah laut di area labuh jangkar tersebut menjadi sangat kencang dan memungkin menarik kapal-kapal yang tengah anchor.
Belajar dari pengalaman tersebut, Kepala Cabang Perusahaan Kapal Windu Karsa Group Yus Sondakh selalu mengingatkan kepada nakhoda agar saat cuaca buruk seperti ini melakukan anchor di area labuh jangkar sebelah utara Pelabuhan Bakauheni.
Langkah ini diambil karena tempat tersebut karena dianggap lebih aman karena ada pulau-pulau besar yang bisa dijadikan tempat berlindung kapal dari terpaan angin kencang dan ombak. “Seharusnya KSOP Bakauheni dan kepala cabang setiap perusahaan kapal mengingatkan para nakhoda kapal agar mencari tempat anchor di lokasi yang lebih aman,” katanya, Rabu (4/12/2019).
Meski sempat terjadi insiden tabrakan, dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap angkutan Natal dan Tahun Baru 2020.
(wib)