Gempa Berkekuatan 5.0 SR Dua Kali Guncang Sulawesi Utara
A
A
A
MANADO - Wilayah Sulawesi Utara diguncang dua kali gempa bumi tektonik, Selasa, 03 Desember 2019. Gempa bumi pertama terjadi pukul 18.52.24 Wita.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,2 (SR).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.51 LU dan 126.14 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 106 km arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi kedua terjadi pukul 18.55.29 Wita, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,3 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,4 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.5 LU dan 126.2 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi di dasar laut lempeng Laut Maluku. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblik naik (oblique thrust fault)," katanya.
Menurutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pulau Mayau III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Manado, Tondano, Siau Bitung, Tomohon, Minahasa Tenggara dan Tagulandang II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Hingga Selasa, 03 Desember 2019 pukul 20.00 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pungkasnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,2 (SR).
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.51 LU dan 126.14 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 106 km arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi kedua terjadi pukul 18.55.29 Wita, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan 5,3 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,4 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.5 LU dan 126.2 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi di dasar laut lempeng Laut Maluku. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblik naik (oblique thrust fault)," katanya.
Menurutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pulau Mayau III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Manado, Tondano, Siau Bitung, Tomohon, Minahasa Tenggara dan Tagulandang II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Hingga Selasa, 03 Desember 2019 pukul 20.00 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 2 kali.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," pungkasnya.
(nag)