Antisipasi Penyerangan, Polda NTT Kirim Pasukan Brimob ke Adonara Barat

KABUPATEN FLORES TIMUR - Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan puluhan anggota Brimob ke Pulau Adonara pasca penyerangan warga ke Polsek Adonara Barat. Selain itu, personel tugas Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Polres Sikka juga ikut diterjunkan guna mencegah aksi lanjutan yang tak diinginkan.

"Personel masih di lokasi keributan di Adonara Barat, ada sekitar 45 Personel Polres Flores Timur dengan dibantu oleh Polsek. Unsur TNI dan serta telah dikerahkan satu SST (Satuan Setingkat Peleton) Brimob dari Sikka, dan Personel BKO dari Polres Sikka," kata Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Johannes Bangun kepada wartawan di NTT, Minggu (1/12/2019).

Kegiatan pengamanan untuk mencegah aksi keributan antarwarga tersebut dipimpin oleh Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams.

"Tim BKO dari Brimob dan Polres Sikka sekarang sudah berada di lokasi. Anggota Brimob dilengkapi senjata laras panjang dan sejumlah peralatan lainnya," katanya. Namun, pagi ini situasi di Adora Barat perpantau aman.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Bukit Seburi 1, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerang Polsek Adonara Barat pada Sabtu 30 November 2019. Mereka membawa parang, tombak, busur, dan anak panah.

Warga melakukan aksi kerasukan roh nenek moyang secara massal. Warga Desa Bukit Sebur 1 menuntut kepala desa mereka, Matias Kopon Raya, dibebaskan. (Baca Juga: Kades Ditangkap, Warga Desa Bukit Seburi 1 Flores Timur Serang Polsek
Sebelum aksi massa berubah menjadi anarkis, bantuan dari Polres Flotim di bawah komando Kabag Ops Res Flotim AKP Abdulrahman Aba Mean tiba di Polsek Adinara Barat. Polisi menghalau massa mundur dari halaman Polsek. Warga yang melawan dan memilih bertahan ditangkap.
https://daerah.sindonews.com/read/1464082/174/kades-ditangkap-warga-desa-bukit-seburi-1-flores-timur-serang-polsek-1575115766