Memperkenalkan Kopi Buleleng melalui Buleleng Time Expo
A
A
A
TANGERANG - Momen pameran tunggal Buleleng Time Expo di Tangerang sangat dimanfaatkan untuk memperkenal produk unggulan dari Buleleng. Salah satunya adalah produk-produk kopi yang dihasilkan petani Buleleng.
Kopi Buleleng dipamerkan dan dipasarkan pada saat Buleleng Time Expo oleh petani kopi Buleleng yang dikoordinir oleh Ketut Sudisma, entrepreneur muda pemilik Kopitem Sekumpul yang menjadi salah satu produk kopi yang dipasarkan.
Saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (27/11/2019), Sudisma menjelaskan, ia berangkat dan mengikuti Buleleng Time Expo atas kerjasama dengan Dinas Pertanian. Keikutsertaannya bersama dengan petani kopi lainnya untuk memperkenalkan Kopi khas Buleleng. Ada beberapa produk olahan kopi yang kelompk tani yang dibawa ke Buleleng Time Expo. “Ini merupakan inisiasi dari Dinas Pertanian yang mengikuti Buleleng Time Expo untuk membawa nama Kopi Buleleng ke luar Bali,” jelasnya.
Produk-produk yang diperkenalkan adalah milik Sudisma sendiri yaitu Kopitem Sekumpul, Kopi Lemukih, dan kopi lainnya. Branding yang diambil adalah Kopi Buleleng. Brand tersebut merupakan kumpulan kopi maupun olahan kopi dari seluruh Buleleng. “Kami bawa seluruh produk kopi yang ada di Buleleng untuk lebih mempopulerkan kopi asli khas Buleleng,” ujar Sudisma.
Menurut Sudisma, respon dari para penggemar kopi khususnya sekitar Jakarta dan Tangerang sangat positif. Bahkan, penggemar kopi di sekitar Jakarta tidak mengetahui adanya kopi khas Buleleng. Mereka hanya mengetahui brand ataupun produk yang sudah terkenal seperti kopi Kintamani. Kopi yang terkenal dari Bali memang Kopi Kintamani. Jarang yang mengetahui bahwa produk kopi dari Buleleng pun memiliki ciri khas dan rasa yang nikmat. “Responnya sangat bagus. Semua produk yang kita bawa terjual habis,” sebutnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Local President Junior Chamber International (JCI) Singaraja pada tahun 2017 menambahkan produk yang dibawa khususnya kopitem berjumlah 80 pack seberat 25 kilogram. Ditambahkan dengan produk lainnya seperti kopi Lemukih berjumlah 200 pack. Total jumlah tersebut terjual habis pada pameran Buleleng Time Expo yang berlangsung selama empat hari. “Tapi kita bawa brand Kopi Buleleng. Industri-industri rumahan juga kita rangkul dan branding juga,” tandas Sudisma.
Kopi Buleleng dipamerkan dan dipasarkan pada saat Buleleng Time Expo oleh petani kopi Buleleng yang dikoordinir oleh Ketut Sudisma, entrepreneur muda pemilik Kopitem Sekumpul yang menjadi salah satu produk kopi yang dipasarkan.
Saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (27/11/2019), Sudisma menjelaskan, ia berangkat dan mengikuti Buleleng Time Expo atas kerjasama dengan Dinas Pertanian. Keikutsertaannya bersama dengan petani kopi lainnya untuk memperkenalkan Kopi khas Buleleng. Ada beberapa produk olahan kopi yang kelompk tani yang dibawa ke Buleleng Time Expo. “Ini merupakan inisiasi dari Dinas Pertanian yang mengikuti Buleleng Time Expo untuk membawa nama Kopi Buleleng ke luar Bali,” jelasnya.
Produk-produk yang diperkenalkan adalah milik Sudisma sendiri yaitu Kopitem Sekumpul, Kopi Lemukih, dan kopi lainnya. Branding yang diambil adalah Kopi Buleleng. Brand tersebut merupakan kumpulan kopi maupun olahan kopi dari seluruh Buleleng. “Kami bawa seluruh produk kopi yang ada di Buleleng untuk lebih mempopulerkan kopi asli khas Buleleng,” ujar Sudisma.
Menurut Sudisma, respon dari para penggemar kopi khususnya sekitar Jakarta dan Tangerang sangat positif. Bahkan, penggemar kopi di sekitar Jakarta tidak mengetahui adanya kopi khas Buleleng. Mereka hanya mengetahui brand ataupun produk yang sudah terkenal seperti kopi Kintamani. Kopi yang terkenal dari Bali memang Kopi Kintamani. Jarang yang mengetahui bahwa produk kopi dari Buleleng pun memiliki ciri khas dan rasa yang nikmat. “Responnya sangat bagus. Semua produk yang kita bawa terjual habis,” sebutnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Local President Junior Chamber International (JCI) Singaraja pada tahun 2017 menambahkan produk yang dibawa khususnya kopitem berjumlah 80 pack seberat 25 kilogram. Ditambahkan dengan produk lainnya seperti kopi Lemukih berjumlah 200 pack. Total jumlah tersebut terjual habis pada pameran Buleleng Time Expo yang berlangsung selama empat hari. “Tapi kita bawa brand Kopi Buleleng. Industri-industri rumahan juga kita rangkul dan branding juga,” tandas Sudisma.
(akn)